Cøde:Breaker 13

Rahasia Ogami

"Selamat pagi Sakurakouji ..." Sapa Ogami sambil tersenyum.
"Hari ini juga ... Senyuman palsumu membuat bulu kudukku merinding, Ogami ..." Ucap Sakura.
"Sampai kapan kau mau mengawasiku?? Perintah dari kelompok Eden?? Atau itu memang hobimu?? Dasar Abnormal!!" Umpat Sakura dan kemudian berjalan mendahului.
"mm .. Gimana ya ..."

"Eh? Orang ini matinya kenapa ya?" Dua orang pemuda sedang membicarakan berita di koran.
Di Koran tertulis kalau Politikus Tabata, mati bunuh diri, dan terbukti melakukan penyuapan.
"Dia itu Koruptor!! Terus, mati bakar diri gara-gara masalah keluarga"
"Haah ... Ingin diingat sebagai orang baik tuh ... Dasar Politikus, kalau mati bisa jadi pertanggung jawaban, makanya dia bunuh diri ..."
"Sikapnya lebih parah dari Pencuri pajak ..."
"Dia memang pantas mati"

Bukan hanya di Koran, berita di TV juga banyak yang menyiarkan tentang kematian Tabata.
Cerita buatan itu terus menyebar ke seluruh Negri.
"Kecelakaan kemarin parah banget ya ..."
"Iya, serem! Jalan itu kan sering dilewati" Ucap dua orang pemuda.

"Sudah lewat lima hari ini jadi berita ... Tapi peristiwa dan kecelakaan yang lain terus muncul ... Kalau begini terus, orang juga akan dilupakan ya ... Peristiwa ini juga, Tabata juga akan ..." Belum sempat melanjutkannya, kata-kata Sakurakouji dipotong Ogami.
"Keretanya datang ..."

"Malam itu tiba-tiba saja Toki menghilang ... Dan, Ogami juga nggak mau buka mulut sama sekali tentang peristiwa itu ..." Pikir Sakurakouji.
"Walau luka yang dibuat Chisa sudah sembuhpun, pasti kau nggak akan melupakannya kan?"

Setelah itu, mereka berduapun sampai di sekolah.
"Hari ini juga ... Sakurakouji cantik ..." Pikir salah seorang siswa.
"Mati kau Ogami!!" Pikir siswa lain yang cemburu melihat kedekatan mereka.

"Pagiii...." Ucap salah seorang teman sekelas Sakura.
"Hari ini, Kalian berdua ..."
"Osh!"
"Dari pagi sudah berduaan ya ..." Sapa mereka bertiga.
Seorang perempuan dan dua laki-laki.
"Selamat pagi Takai, Yokota, Osugi ..." Sapa Ogami.
"Hei Ogami, nama kami itu, Taketsu, Maeda, dan Uesugi ..."
"Oh begitu ya, Takasugi ..."
"Namaku Uesugi ..."

"Eh Sukara, sini sebentar deh ..." Wanita bernama Maeda tadi berbisik ke Sakurakouji.
"Hei!! Ayo cepat!!" Ucap Takatsu.
"Aku duluan ... Tolong ya, Sakura!" Mereka bertigapun pergi.

"Hei Ogami, masa kau nggak ingat dengan nama teman sekelas sendiri? Nggak sopan tahu! Kalau begini, sampai kapanpun kau nggak akan punya teman lho ..." Ucap Sakurakouji.
"Teman?"
"Ada yang aneh?" Tanya Sakurakouji.
"Aku ada di sini untuk melakukan kerja sambilan dengan lancar dan untuk mengawasimu ... Aku bisa mati kapan saja, jadi, aku nggak butuh pergaulan ... Akan ku lakukan dengan biasa agar berjalan dengan lancar ..." Ucap Ogami dengan tenangnya.
"Apa!?"
"Sekarang memang teman sekelas, kalau sudah lulus, pasti akan langsung lupa ... Sama seperti semua peristiwa yang terjadi dan akan segera dilupakan" Ogami yang nampak tidak peduli kemudian membuka lokernya.
"Pagi Sakura!!" Sapa salah seorang wanita.
Ogami mendapati kalau di dalam lokernya terdapat sebuah surat, Ogamipun membacanya.

Kepada Rei Ogami ...
Maaf ngirim surat tiba-tiba ...
Aku Yuki Hirayama kelas 1-d ...
Setelah Ogami pindah ke sini, aku selalu memikirkan Ogami ...
Kalau kamu nggak keberatan, bagaimana kalau kita bertemu berdua?


"Uwaaa!! Lagi-lagi Ogami ditembak ya? Kamu terkenal juga ya!!" Ucap Wanita yang menyapa Sakura tadi.
"Bukan begitu, tapi, aku senang menerima kebaikan ini" Ucap Ogami sambil tersenyum.
"Tentukan pilihan dan langsung dihubungi ya"
"Eh ... Ayo cepat!!" Ucap teman wanita tadi.
"Kami duluan ya ..." Mereka berduapun pergi.

Ogami memegang surat tersebut, dan kemudian ...
Srakk ...
Ia membuangnya ke tong sampah ...
"Kau!! Apa yang kau lakukan!?" Sakura mencengkram leher baju Ogami.
"Sudah ku bilang kan?? Pergaulan buatku tak penting ... Dan lagi, aku nggak ada waktu untuk melakukan permainan cinta anak-anak seperti ini" Ucap Ogami.
"Ternyata kau ... Memang nggak punya perasaan!! Kalau kau bicara begitu terus, suatu saat nanti kau akan merasakan balasannya!! Lihat saja nanti!!" Bentak Sakurakouji.

Beberapa saat kemudian ...
Jreeeengg!!
Sakura memakai seragam Judo, berdiri menghalangi Ogami masuk ke kelas. Pintu kelas disegel mirip garis Polisi yang bertuliskan, Ogami nggak berguna, Ogami dilarang masuk, Dilarang masuk, dll.
"Ng..nggak boleh!! Jangan coba-coba mendekati kelas ini!!" Teriak Sakura.
"Memangnya ada apa?" Tanya Ogami tak tahu menau.
"Jangan banyak tanya!!" Teriaknya lagi.
SREETT ...
Tiba-tiba saja seseorang datang dan kemudian membuka Baju Judo Sakura.
"Ku temukan ... Hitan dan Mitan ..." Ucapnya.
"Ka... Kak Fujiwara!? Kenapa datang ke sini??" Tanya Sakura.
"Penampilam Sakura yang pakai baju Judolah yang memanggil Nenene ..." Jawabnya.
"Selamat siang Hitan-Mitan ..." Sapa Nenene.
Kyuut... Kyuut ... Kyutt ...
Nenene membenamkan kepalanya di dada Sakura sambil meremasnya.
"Oh ya kak ... Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengan adik kakak ... Benar-benar adik yang hebat"
"Sakura aneh ya ... Aku punya Hitan dan Mitan ... Tapi, Nenene nggak punya adik ..."
"Eh!? Tapi, Toki sendiri yang bilang ... Ka ... Kak! Apa yang ..."
Sett ...
Pandangan Nenene pindah ke tempat lain.
"Serangga! Ada serangga!!" Nenene mengejar serangga di lantai.

"Apa kak Fujiwara benar-benar nggak tahu? Nggak mungkin ... Atau jangan-jangan, mereka lagi berantem?" Pikir Sakura.
Sett ...
Tanpa disadari, Ogami telah bersiap untuk membuka pintu kelasnya.
"Gawat! Sejak kapan ... Bodoh!! Jangan dibuka!!" Teriak Sakura.
"Sakurakouji, kenapa kau melakukan semua ini? Kau sedang menyembunyikan sesuatu kan? Padahal sudah ku peringatkan ... Kalau bicara berlebihan pada orang lain, akan ku habisi semuanya ..." Ogami membuka sarung tangannya.
"Tunggu ... Berhen ..."
Graaakk ....
Ogami membuka pintu tersebut ...