One Piece 533

Lv 4 Neraka Api 

Di Lorong belakang Impel Down.

"Berapa lama lagi sebelum eksekusi dimulai?"
"29 jam ... Besok pukul 3 sore ..."
"Semuanya akan berakhir ..."
"Dengan catatan, tidak ada peristiwa luar biasa sebelumnya ... Portgas D Ace akan dijemput besok pagi-pagi sekali"

Hancok berbincang-bincang dengan seseorang di atas sebuah perahu kecil.

"Luffy ... Asal kau selamat, itu cukup"
harap Hanchok.

Di tempat lain, seorang bawahan melapor ke tuannya.

"Laksamana Madya Momonga!!"
"Apa?"
"Shanks si rambut merah mulai membuat keributan di dunia baru"
"Si rambut merah?? Kau yakin?? Siapa lawannya!?"
"Kaido, salah seorang Yonko!! Sepertinya gara-gara Kaido berniat mengalahkan Shirohige .... Tapi menurut pengamatan markas besar, si rambut merah malah ikut campur!! Saat ini situasi sedang tegang!!"

"Situasi mulai di luar kendali ... Samudra dalam keadaan bergolak!! Cukup banyak yg harus kita tangani ... Tanpa perlu ditambah pertikaian antar Yonko!! Mungkin tak ada jalan lain untuk menghindari konflik dengan Shirohige ... Dan seluruh dunia mengetahuinya ... Segera arahkan kapal ke Marineford!!"
"Siap!!"
Di Dalam menara ventilasi Impel Down Level 3.

"Neraka api ada di bawah sana??" tanya Luffy.
"Tidak! Pokoknya tidak!! Jangan ke level 4!!"
"Kenapa?"
"Masih nanya juga!?"
"Kami ingin kabur!!"
"Benar!! Tujuan kami ke atas!"
Jawab Buggy dan Mr.3 sambil menunjuk ke atas.

"Waaaa.... Luka mimisannya besar juga" Lufy mengorek hidungnya.

"Dengar nggak!?"

"Tak usah pedulikan mereka ... Rugi mengajak pengecut seperti mereka!" kata Mr.2 yg juga ada di sana.

"Barusan kau bilang hidung bulat palsu!??" Buggy marah.

"Lho!? Kenapa kata-kataku diputar balik seperti itu!? Ya, sudah! Aku mau putar-putar dulu!!" Mr.2 malah berputar-putar.

Luffy dan Mr.3 menghadap ke atas.
"Hei ... Langit-langit bagian sini makin tinggi"
"Benar juga ... Dan suara ribut ini ... Kira-kira apa yg mereka pakai??"

"KITA JATUUUHHHHHH!!!??"

Ternyata bukan langit-langit yg semakin tinggi, namun lantai yg mereka pijakilah yg semakin rendah.

"Celaka!! Pijakan kita runtuh karena peluru Muggy terlalu kuat!!"
"Bukan!! Tinjuku yg terlalu kuat!!"
"Aih, coba tendangan daku nggak kelewat dahsyat"
"Ng, sepertinya ini karena teknik Doru Doru"

"BUKAN!!!"

"Kita bakal mati gosoong!!!"

Di Kolam Darah level 4.

"Hentikan!! Bagaimana kalau kami mati!?"
Beberapa narapidana hendak dilempar ke kolam darah oleh monster penjaga.

"Anggap saja itu balasan, dari orang-orang yg kalian bunuh sampai sekarang ... Lakukan!!" perintah seorang penjaga pada monster penjaga.

"Jangaaaann!!!"

Monster Penjaga mengayunkan senjatanya hingga membuat tahanan-tahanan tadi terjatuh ke Kolam Darah yg mendidih, Impel Dawn Level 4, Neraka api.

"Tolong!!"

"Jangan buang-buang waktu!! Tambah kayu bakarnya!!"

"Panas!! Organ dalam tubuhku rasanya terbakar!!"
Beberapa tahanan mencoba untuk kabur.

"Ada empat tawanan kabur!!"

"Lantai ini lebih menyakitkan dari kematian!! Aku tak tahan lagi!! Minggir!!"
Tawanan-tawanan itu menerobos orang-orang di depannya.

"Hei, minggir!! Mau ku lempar ke dalam api!?"
salah satu tawanan tadi menabrak seorang tahananan. Tahanan itu marah dan kemudian melempar tawanan yg hendak kabur itu ke Kolam Darah.
"Aaaah!!! Aku jatuh!!!"

"Bodoh!! Berani-beraninya menyerang tawanan lain ..." komentar salah seorang penjaga.

Tawanan yg melempar Tawanan tadi ternyata adalah mantan Baroque works, Mr.1, Daz Bonez si Pembunuh. Ternyata ia dipenjara di level ini.

"Apa yg terjadi?? Bahkan Magellan dan Hannyabal juga ... Semua binatang buas juga disiagakan ..."
"Ada sesuatu yg terjadi di lantai ini!!"

Di depan lorong penghubung Level 3 dan Level 4, Ratusan penjaga terlihat bersiaga.

"Panas sekali di sini"
"Pakai baju anti api kalian dengan baik!"
"Kalau mereka turun, pasti lewat gerbang ini. Belum ada laporan? Jangan-jangan Minotaurus sudah mengalahkan mereka?"

"Direktur, kalau nanti kursi itu diberikan untukku, tolong dibuat supaya lebih terbuka" Pinta Hannyabal.
"Diam! Aku lebih suka tertutup begini! Andai aku bisa membuka hatiku padamu"
Magellan duduk di kursi direktur yg tertutup, bagian yg terbuka hanya bagian depan.

"Lebih baik kita langsung ke level 3, daripada menunggu disini"
"Tidak perlu buru-buru, Sadi Sayang"
"Bukan aku, tapi mereka ..."

"Mereka selalu haus darah, mereka tak suka menunggu lama lho"

Di belakang Sadi Sayang, telah menunggu tiga ekor monster berukuran raksasa. Monster penjaga Minorhinoceros yg memiliki sifat tertutup, Minokoala yg merupakan petarung, dan Minozebra yg memiliki sifat pemalu.

"Lapor!! Luffy si topi jerami saat ini ada di Ventilasi level 3" lapor salah seorang penjaga ke Magellan.

"Kalau dia jatuh ke lantai ini, artinya menghemat waktu kita karena di bawahnya tepat Kolam Darah ... Dia dan kawan-kawannya adalah pemakan buah iblis. Begitu menyentuh cairan, mereka akan langsung mati" Magellan begitu yakin.

"Lapor Direktur Magellan!!" satu lagi penjaga melapor.
"Luffy si Topi Jerami sudah ada di lantai ini!!" lanjutnya.

"APA!?? Apa maksudmu!?"

"Tampaknya dia jatuh dari menara ventilasi ... Bagaimana dia bisa selamat? Itu tepat di atas kolam darah!!"

"Kami yakin dia berhasil lolos dengan memanfaatkan puing raksasa yg jatuh bersamaan dengan mereka!!"

"Masih ada lagi!" Penjaga belum selesai menyampaikan informasi.

"Apa!?"

"Monster Penjaga Minotaurus juga ikut jatuh dalam keadaan tak bergerak!!"

"Tak Mungkin!! Mereka mengalahkannya!?" Sadi Sayang begitu terkejut mendengarnya.

"Tenang!! Hanya ada dua tangga yg tidak dijaga ... Aku akan membagi kalian menjagi tiga regu ... Hannyabal, tugasmu menjaga tangga ke level 3 di sini ... Sadi sayang, bawa monster-monstermu ke lantai 3" Magellan membagi-bagi tugas.

"Tidaak!! Aku nggak mau jadi penjaga!! Aku ingin menyerang!! Tanpa itu, hidupku tak ada artinya direktur!" Protes Sadi Sayang.

"Nggak puas??"

"Aaahhh... Nafas itu"
"Kenapa aku juga!?" Magelan mengeluarkan nafas super baunya.

"Kalau berhasil menangkap mereka, perlakukan saja sesukamu!"
"Bagus! Itu yg ku tunggu!" Kata Sadi Sayang senang.

"Para Penjaga lain, kejar mereka!! Kalau perlu, bunuh!!"
"Siap!!" jawab penjaga serentak.
"Tapi, jangan langsung dibunuh ya"

Di dekat kolam darah. Luffy dan kawan-kawannya sedang berlari.

"Panas!!! Kenapa jalan ini panas sekali!?"
"Saking panasnya, paru-paruku ikut panas!!"
"Cepat!! Aku mau keluar dari sini!! Jalan mana yg harus diambil!?"

"Ha Ha Ha Ha ... Kalian orang-orang lemah!! Bebaskan beban pikiran dan api tak ada artinya bagi Okama!! yah, aku paham perasaan kalian ... Padahal cuma sedikit lebih panas daripada lantai atas lho ... Hmmm ... Ya, sepertinya memang semakin panas, aku bisa merasakannya ...
PWANUAAAAAAASS!!!"

"Kau yg membuatnya tambah panas!!!" bentak Luffy, Buggy dan Mr.3 kompak.

"ng?"

ndus... ndus ...

Luffy mencium sesuatu.
"Ke sana!!" Luffy menambah kecepatan, berlari menuju suatu tempat.

"Hei... Mau kemana kau!??" tanya Buggy.

Mr.2 alias Bon-chan mengingat-ingat sesuatu.
"Kalau kuingat-ingat, jalur yg diambil si topi jerami barusan ...
Ada Dapur!!!
Daku juga lapar nih!!" Bon-chan segera menyusul Luffy.

"Bagus!! Kalau ada sake lebih sipp!!" Buggy begitu bersemangat.
"Tunggu Buggy!"
Mr.3 mencegat Buggy.

Sementara itu, Luffy terus berlari.
"Panas...panas...panas... Harumnya ... Panas ... Harum"

"Ketemu!! Luffy si Topi Jerami!!"
di depan Luffy telah bersiap puluhan penjaga.

"Wah! Banyak yg datang! Ternyata lantai ini lebih panas dari yg di atas" Luffy tak menghentikan larinya, ia malah menerobos barisan tersebut.
"Tapi, asal perut penuh, aku bakal 100 kali lebih semangat!! Gomu ... Gomu ...!!!" para penjaga berhamburan terkena serangan Luffy.

Sementara itu.
"Maumu apa partner!? Memangnya nggak lapar??"
"Lihat baik-baik jumlah pengawalnya!! Level 4 sendiri dikenal dengan jeritan tawanan yg disiksa ... Tapi tak ada seorangpun penjaga di tempat penyiksaan ... Lihat!! Mereka bergerak dalam formasi khusus!! Ini bukan kejadian biasa!! Kita harus segera menemukan pintu keluar ... Sebelum dicegat dan terjebak di lantai ini!!" perintah Mr.3
"Dicegat di level 4?? Tapi yg mereka incar si Topi Jerami kan!? Kita bisa ada di sini karena kecelakaan!!"
"kita tetap akan dianggap sebagai pelarian ... dan yg aku takutkan ... Untuk memadamkan keributan ini ... Besar kemungkinan mereka akan mengerahkan para jagoan Impel Down!! Selain ketiga monster penjaga lain ... Masih ada direktur penjaga, Magellan!! Kalau itu benar, habislah kita!!"

Tiba-tiba Luffy menghentikan langkahnya, sebuah cairan jatuh tepat di depannya.
"Duh, kaget!! Ku kira tombak!! Apa ini?? Jely? Kotoran??"

"Topi jerami!? Di atas mu!!" Mr.2 berteriak, Luffy menghadap ke atas.

Di depannya berdiri sosok mahluk raksasa bertanduk.

"MAGELLAN!!!" teriak Mr.2

"Siapa dia??"

"Tikus-tikus ...!!"
Magellan turun tangan.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.