Air Gear 132

Trick 132

Syuuuuut .... Ringo menghirup udara di sekitarnya.
"Dalam, semakin dalam ...
Mengetuk secara perlahan, namun kuat ...
Agar satu per satu pintu terbuka ...
Menarik udara masuk sampai ke seluruh bagian tubuh, sampai ke bagian terdalam ..." Ringo merasakannya.
"Perasaan dimana diri sendiri bagai menjadi udara ...
Aku adalah udara, kelenturan udara adalah kelenturanku, aliran udara adalah aliranku ..."

Di tempat lain ...
"Cih ..." Kanon menyesali perbuatannya.
"Nggak enak ya, Mengambil peran yang dibenci ... Kanon ..." Ucap seseorang dari belakangnya.
"Kak Rika ... ? Aduh ... Kedengaran ya ..." Ucap Kanon.
"Yaahh ... Kalau seribut itu, mau ga mau pasti dengar ... Sandiwara murahan, saking konyolnya ..."
"Yaahh ... Tapi peranku tadi ada enaknya juga sih ... Bisa menciumnya ..." Balas Kanon dengan irama.

"Sandiwara?" Pikir Agito yang sejak tadi terus mengamati dari dalam ruangan.

"Huh .. Berkat itu, kencan pertamaku dengan Ringo, jadi makin jauh ya ..." Tambah Kanon.
"Bunyi Ringgo belakangan ini ... Sangat melenceng" Tambahnya lagi.
"Terus terang, aku yang mendengarnya, jadi merasa aneh ..." Lanjutnya.

Sementara itu, Ringo terus melakukan persiapan.
"Bisa diibaratkan ...
Seperti dunia 20m di bawah air laut ... Tekanan besar yang membebani paru-paru ...
Anggaplah seperti tabung gas di bawah air yang bertekanan tinggi ...
Kalau tekanan gasnya ditinggikan, udara akan melebur ke dalam tubuh dengan sangat cepat ...
3 kali lebih besar dibandingkan pada saat di permukaan tanah ...
Oksigen dalam jumlah besar akan mengaktifkan otak dan otot, serta melunakan sendi ...
Tapi ...
Yang paling penting adalah ...
Gas yang biasanya tidak berbahaya bagi tubuh manusia ...
Dan memonopoli 70% Atmosfer ...
Nitrogen!!" Persiapan Ringo terus berlanjut.
"Nitrogen yang diserap ke dalam tubuh sampai batas, akan langsung berpadu hanya dengan sedikit penurunan tekanan!! Di dalam tubuh ... Terutama celah tubuh yang mudah terbentuk akan timbul gelombang Nitrogen!! Menyebabkan ... Rasa sakit yang melampaui pikiran!! Tapi, persendian yang mengapit bantalan udara alami tersebut, mampu melampaui batas pergerakannya dengan mudah ...
Jalan yang bahkan melampaui gerakan manusia ...." Persiapan telah selesai, dengan lincahnya Ringo bergerak.
"Sonia Road!!"

"Ikki!!"
Zraaaakkk ....
Dengan cepat Ringo menyusul Ikki dan mencegatnya.
"Ikki ... Dengarkan Aku ..."
"Pergi kau ... Monyet Berkaca Mata ..." Ucap Sinis si burung gagak.
"Mmm..monyet!? Tunggu ... Kalau marah seperti biasanya, nanti sia-sia ..." Pikir Ringo.
"Ahh ... kita salah paham ya ..." Ucapnya.
"Hooo... Apa ga apa-apa ngejar aku mati-matian gitu? Bagaimana ntar menjelaskannya sama si Ka ... Ka ... Peniup seruling sialan itu!?"
"Tunggu ... Bukan!! Daripada Kanon .. Aku ... Aku ..." Ringo blushing.
"Padahal ... Aku mempercayaimu ..." Ikki menjauhi Ringo.

"Percaya ... Bukan!!" Pikir Ringo.
"Ah...nggak... Nggak salah ... Bagi Ikki, aku memang ..."
"Kau nggak mau dengar??" Tanya Ringo.
"Baiklah kalau begitu ... Kita musuh kan? Kogarasumaru memihak Genesis ... Artinya ... Menjadi musuh kami kan??"

Buaaaaaghhhh.....

Dengan cepat, kaki Ringo menghempas Ikki.
"Uaaa...kau ..." Ikki terhempas, namun masih bisa mengendalikan dirinya.
"Ng?" Ikki merasakan kalau ada sesuatu yang hilang.
"Akt tahu ... Kau selalu menyematkannya di balik kerah ...." Incaran Ringo tadi adalah Emblem Kogarasumaru.

Sementara itu di tempat Kanon.
"Aku ... Sangat menyukai Ringo dan Ikki ... kalau hubungan keduanya kusut begini, nggak ada gunanya cuma sedikit berbicara terus terang ... Pasti tetap ada ganjalan yang tersisa kan? Tapi ... Kami adalah Storm Rider ... Yang paling ampuh untuk menyampaikan perasaan kami ... Bukanlah kata-kata!!" Ucap Kanon.

Kembali ke pertarungan Ringo dan Ikki.
"Bisa-bisa ... Ini jadi pertarungan penentuan puncak ... Tapi, jalanku ... Jalan Sleeping Forest, hanya bisa disampaikan lewat pertarungan!!" Pikir Ringo.
"Aku pewaris sah Sleeping Forest ... Crazy Apple ... Ayo ... Pertaruhkan Emblem!!" Ucap Ringo.
"Rin ... Go ..."

"Mengertilah ... Kalau Ikki melihat lariku yang serius ... Pasti Ikki bisa mengerti semuanya" Pikir Ringo.
"Kau ketua Genesis selanjutnya ... Kalau begitu, bukannya kau berpikir kalau cara paling cepat adalah salah satu di antara kita lenyap? Saling menghancurkan yuk ... Ikki ..."