Cøde:Breaker 10

Jeritan Di Malam Penuh Badai

TRAAANG ....
DOR DOR ....
TRANG ... TRANG ... TRANG ...
Terdengar suara tembakan.
DRAP ... DRAP ... DRAP ...
Sekelompok orang bersenjata mulai bergerak.
"Sikap Tabata sebenarnya sudah tercium oleh polisi. Tetapi, sebelum masuk dunia politik, Tabata berasal dari kepolisian. Maka, hubungannya sangat erat dengan mereka. Jadi, nggak mudah untuk menangkapnya ..." Di tengah kepungan penjaga, mereka bertiga masih sempat bercakap-cakap.
"Karena darah langka yang diculik dan disekap itu ada di Mansion ini, awalnya kita harus mencari mereka ..."
"Para Penjaga ini ... Awalnya mereka adalah Prajurit ataupun tentara ..."
"Dengan peralatan seperti itu, ini akan menjadi bukti kalau Tabata melakukan hal yang berbahaya ..."
"Oh ... Begitu ya ... Lalu, bagaimana cara menghentikan keadaan ini!?" Ucap Sakurakouji ditengah hujan peluru penjaga.
Dor Dor ...
Trang ...
Cring ... Dor Dor ...
"Yahh ... Ini pasti karena kita menerobos langsung kan?" Ucap Toki dengan santainya.
"Yah ... Nggak apa-apalah, lagian besok aku malas pergi ke sekolah ..." Lanjutnya.
"Bukan itu masalahnya!!" Ucap Sakurakouji.
"Gawat! Jam pertama besok ada Ulangan!! Ogami, apa kau dengar?"
"Bagi murid teladan sih ... Ulangan itu hal yang mudah" Ucap Toki.

Di atas pentilasi, seorang penjaga mengendap-endap.
"Cih ... Ku pikir kelompok apa, ternyata cuman anak-anak ... Akan ku habisi dalam sekejap" Pikirnya.

"Nih ..." Toki melempar anak anjing yang sejak tadi dipegangnya.
"Hei!? Apa yang kau ..."
DUESSHH ...
Penjaga tadi mencoba menusuk Sakura dengan pisau. Tapi Sakura berhasil menghindar, bersamaan dengan ia menangkap si anak anjing.
"Ng?"
"Apa!? Dia menghindar!?" Ucap penjaga tadi.
"Akan ketahuan olehku ... Kalau pakai peralatan elektronik ..."
Ucap Toki yang nampaknya sengaja melempar anak anjing tadi supaya Sakurakouji menangkapnya dan berhasil menghindar.

GREEBBBB ...
Dengan cepat, tangan kiri Ogami mencengkram kepalanya.
"Hangus ..."
Buaaaakkkk ...
"Nggak akan ku biarkan!" Sakurakouji menendang penjaga, membuatnya terhindar dari api neraka.

"Ogami ... Aku tak akan membiarkanmu membunuh orang lagi ... Mulai sekarang, sebelum kau, aku akan mengalahkan semua penjahatnya!" Ucap Sakurakouji.
"Apa?"
"Mengganggu saja ..."
"Jangan bercanda!"

"Oh! Ada penjahat!"
"Bodoh! Turunkan kepalamu!" Ucap Ogami mendorong kepala Sakurakouji.
"Sebentar lagi mereka akan mendekat, apa yang harus kita lakukan Ogami??" Tanya Toki.
"Kau yang sekarang, hanya bisa membakar dengan sentuhan tangan kirimu saja kan?? Kalau begini, aku dan kau, lalu si Jenis langka itu, kita akan mati lho ... Apa nggak apa-apa?" Lanjutnya.
"Tangan kosong lawan bersenjata! Dasar pengecut!" Ucap Sakurakouji.
"Kalau kau mau bersujud dan memohon bantuan di depanku, pasti akan ku bantu ..."
"Daripada bersujud di depanmu, lebih baik aku mati" Tolak mentah-mentah Rei Ogami. Ia telah bersiap-siap dengan tangan kirinya.
"Kenapa kau jadi pemarah? Sifatmu berubah ya ... Ogami! Padahal dulu, apapun yang terjadi, ekspresimu tidak pernah berubah" Toki mencengkram leher baju Ogami dan kemudian menghembuskan asap rokok.
"Baiklah ... Akan ku tunjukan kekuatanku!" Lanjutnya. "Oh ya, dan mungkin ... Mungkin yang kau cari ada di sini lho ..." Toki melepas Ogami kemudian pergi menemui para penjaga secara terang-terangan.

"Berhenti!" Perintah salah seorang penjaga.
"Angkat tangan dan berlutut!" Suruh penjaga yang lainnya.
"To...To...Toki..." Ucap Sakurakouji khawatir.
"Akan ku lakukan dalam lima detik. Kalau yang nggak mau mati, silakan menyerah ..." Ucap Toki.
"Lima ... Empat ..." Iapun mulai menghitung mundur.

"Hah?? Apa yang kau katakan!?" Para penjaga bersiap-siap menembak.
"Tiga ..."
"Yang akan mati itu kau!! Jadilah sarang peluru ini!!"
"Dua ..."

Bwooussshhh ....
Puluhan peluru mengincar tubuh Toki.
"Satu ..."
"Apa!?" Para penjaga terkejut. Sesaat sebelum mengenai Toki, peluru-peluru tadi berhenti bergerak.
"Wow ... Tangan kalian hebat ... Target tepat di kepala ... Kalian senang membunuh ya ..." Ucap Toki dengan santainya sambil mempermainkan peluru dengan tangannya.
"Sampai sekarang, sudah berapa nyawa yang telah kalian habisi? Sayang sekali ... Sudah lewat lima detik ... Jadi semuanya ..." Peluru-peluru tadi melayang di atas telapak tangan Toki.
"Habislah ..." Toki menembakan peluru tadi dengan tangannya, sukses mengenai semua penjaga.
"Diadili dengan hukum terlalu berlebihan untuk sampah seperti kalian" Ucap Toki.

Melihatnya, Sakurakouji hanya bisa terdiam.
"Itu ... Keahlian Toki" Ucap Ogami.
"Toki adalah Cøde:Breaker yang memanipulasi kekuatan magnetik ... Kekuatan itu membuat tangannya menjadi senjata yang mengendalikan berbagai jenis metal, Pendeteksi alat elektronik, serta menghancurkannya, dan tidak terpengaruh benda bergerak ... Dengan fenomena pertentangan, peluru juga bisa dikembalikan. Makanya peluru yang ditembakannya ditembak saja dan pasti kembali ke penembaknya" Jelas Ogami.
"Tapi ia memiliki kelemahan, kalau terlalu sering digunakan, akan terjadi hal yang merepotkan" Tambah Ogami.

"Aku nggak bisa menghentikan Toki untuk membunuh orang ... Bagaimana cara menghentikannya ... Orang-orang yang mempunyai kekuatan nggak terbatas ini ..." Pikir Sakurakouji.

"Apa kau mengakui kekalahanmu, Ogami? Sudah lama kan, nggak lihat kekuatanku ... Apa kau juga ingat saat dulu ku buat babak belur?" Ucap Toki.
"Apa!? O... Ogami dibuat babak belur oleh Toki?" Ujar Sakurakouji.
"Terlalu banyak cerita masa lalu ... Apa karena sekarang kau nggak percaya diri untuk menang dariku?" Ucap Ogami.
BWOOOSSHH ... Ogami membakar habis rokok Toki, dan kemudian ia tersenyum ...
"Ini batang terakhir ... Sayang sekali" Ucapnya.
"Benar-benar menyebalkan, apa kau ingin aku membuatmu babak belur lagi?" Balas Toki.

"Guk ... Guk ..." Anak anjing menemukan suatu ruangan.
"Ada apa anak anjing?" Tanya Sakurakouji.
"Kamu lagi-lagi menemukan sesutu! Hebat sekali!" Sakura dkkpun masuk ke dalam ruangan.
"Di sini, tempat orang-orang yang diculik itu disekap ya ..." Ucap Sakurakouji.
"Ini ... Organ dalam manusia!?" Di dalam, terdapat puluhan toples yang di dalamnya terdapat organ dalam manusia. Selain benda-benda itu, di dalam juga terdapat beberapa orang yang nampak telah siap untuk dibedah.
"Apa ... Ha ... Hanya organ tubuh khusus darah langka saja? Jangan-jangan ... Orang yang diculik itu ..." Pikiran Sakura terpotong saat tiba-tiba saja seseorang muncul dan berkata ...
"Ini bisnis ..."
Seseorang dan seorang asistantnya muncul.
"Lebih banyak orang VIP di dunia yang akan menggunakan cara dan uang sebanyak apapun untuk mendapat organ itu ... Terutama organ darah langka ... Karena adanya sangat jarang, jadi bisa dijual dengan harga tinggi" Lanjutnya.

"Tabata!?"
"Jual beli organ tubuh ya ..." Ucap Ogami.
"Tu ... Tunggu ... Ada banyak begini, pasti ketahuan kan?" Tanya Sakurakouji.
"Dengan ahli membuat laporan palsu kalau ini mati kecelakaan atau bunuh diri ... Kalau ada yang curiga dengan bekas lukanya, tinggal bilang kalau habis diotopsi ... Apakah organ di dalam mayat masih lengkap atau tidak, orang biasa tak akan tahu ... Lalu dikremasi, semuanya akan menjadi abu ... Seperti itulah" Jelas Toki.
"Pintar sekali ... Memang tepat seperti dugaanmu ... Yaah ... Di dunia ini juga hidup orang yang berguna dan tidak berguna ... Orang yang tidak berguna, habis juga tidak ada yang akan mempedulikan kan? Yang berharga dari kehidupan orang tidak berguna hanyalah organ tubuh yang sehat saja ... Kalau mereka mati dan dapat berguna bagi dunia, mereka juga akan senang kan?" Ucap Tabata.
Ogami yang telah emosi kemudian meremas berkas-berkas yang tadi dibacanya.
"Tepat sekali, Tabata ... Di Dunia ini memang ada orang yang lebih baik mati ..."
"O... Ogami !?"
Sret ...
Ogami membuka sarung tangannya, bersiap-siap untuk membakar.
"Hanya sampah seperti kau saja ... Tabata!!"