Defense Devil 1

Judgment-1
Hujan Katak
"Apa? Di mana ini? Aku ... Siapa??" Dengan membawa sebuah tongkat pemukul berdarah, seorang pemuda berdiri entah dimana.

"Di sini Event Horison ... Tempat berkumpulnya arwah yang dicurigai berdosa. Yah, bisa juga disebut sebagai pintu masuk menuju Neraka"

"A.Apa!?" pemuda tadi menghadap ke sumber suara.
"Namamu Tom ... Tepat 30 menit yang lalu, kau ... Meninggal dalam kecelakaan lalu lintas"
"Ap... Aku sudah meninggal katamu? Bohong!! Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau berkata seperti itu!?"

"Namaku ... Kucabara ... Pengacara Neraka ... Yang akan menolong Kriminal sepertimu ..." Debut Kucabara sebagai pengacara, dimulai dari sini.

"Kriminal? Aku seorang kriminal katamu!?"
"Lihatlah ke belakang ..." perintah Kucabara. Tom menatap kearah lingkaran besar di belakangnya. Lingkaran tersebut dapat berfungsi sebagai layar yang akan memperlihatkan dunia manusia.

Dari Layar, Terlihat mayat Tom sedang tergeletak di samping motornya. Orang-orang ramai menonton, dan beberapa polisi berada di sekelilingnya.
"Lokasi kejadiannya parah ya?"
"Katanya dia ngebut dengan sepeda motor dan memukul orang yang lewat"
"Saat kabur, dia tertabrak truk dan meninggal"
"Dia memukul kepala orang tua yang tak berdosa dengan pemukul logam"
"Untung nyawanya tak terancam ..."
"Kelakuan kriminal yang tak membeda-bedakan korban ya ..."
"Dilihat dari penampilannya ... Mungkin dia berandal dari suatu tempat"
"Dia menuai apa yg dia tabur"
Apa yang terlihat di layar, berhenti di situ.

"A, apa-apaan mereka!?" bentak Tom.
"Padahal nggak tau apa-apa, tapi menyimpulkan hanya berdasarkan dari apa yang mereka lihat ... Nggak masuk akal! Aku tak melakukan hal seperti itu!!" lanjut Tom.

"Ya, mereka hanya menilai dari situasi yang mereka lihat saja ... Aku juga merasa, tak rasional memperlakukanmu sebagai kriminal hanya karena alasan itu ... Tapi, darah yang menempel di pemukulmu, tak salah lagi adalah darah orang tua itu ... Setelah meninggal, kau jadi kriminal juga karena bukti kuat itu" jelas Kucabara.
"Bu, Bukan!!" Tom mencoba untuk meyakinkan Kucabara.
"Ini karena temanku bilang dia sedang dihajar orang-orang dari sekolah lain, aku hanya membawanya karena bermaksud membantu temanku! Benar kok!!"

Kucabara mencoba untuk mempercayai kata-kata Tom.

"Ah, rasanya ingatanku kacau ..."
"Itu gara-gara shock waktu kau meninggal ... Kau akan segera mengingatnya"

GHUOOO ...
Sesuatu muncul.
"Muncul juga ya ... Dewa kematian! Tampaknya kau benar-benar seorang kriminal ... Sayang sekali, bertobatlah di Neraka" Kucabara pergi tanpa mau peduli.
"Apa!? Uwaaaa...!!"
tebasan Kapak dewa kematian hampir mengenainya.
"Hei, apa kau akan meninggalanku? Masa aku pergi ke neraka begitu saja!? Aku nggak terima!!" Tom berusaha mencegat Kucabara.

"Apa kau bisa bersumpah, bahwa kata-katamu tadi bukan bohong?"
"Aku bersumpah!! Aku bersumpah dengan mempertaruhkan nyawaku!! Aku sama sekali tak bermaksud memukul orang tua itu!!" Tom memohon.
"Kalau begitu, apa kau mau membuat kontrak denganku? Aku bukan dewa kematian, aku pengacara ... Kalau membuat Kontrak denganku, aku akan memeriksa apakah alasanmu melakukan dosa itu bisa dibenarkan atau tidak? Untuk hasilnya, kau bahkan bisa hidup kembali dengan membawa bukti ketidak bersalahanmu"
"Bi, bisa hidup kembali!?"
"Ya, tapi untuk itu, kita harus mendiamkan dewa kematian yang ada di luar perlindungan hukum"
"A, Aku mengerti, aku akan membuat kontrak!"
Kucabara memberikan selembar kertas.
"Baiklah, tanda tangan di sini"
"I, Iya!"

"Tunggu! Sebelum itu ... Hei, Bichura!! Sudah cukup! Lepaskan saja!"
"Huaaaahh, panas banget, ku pikir aku akan mati!! Dasar! Kenapa demi kriminal, aku yang terhormat ini harus ..." Dewa kematian tadi hanyalah Bichura yang memakai kostum.
"Hah??" Tom bertanya-tanya.
"Maaf mengagetkanmu, dia bichura, pembantuku ... Yang tadi itu semacam pengumpulan data untuk memastikan ketidak bersalahanmu ... Mempercayai kriminal bukan hal mudah ... Caranya sedikit kasar, tapi kami juga menanggung resiko sih ..." ucap Kucabara, Tom hanya terdiam.
"Tampaknya kau mengatakan hal yang sebenarnya, kalau kau menyerahkan hal ini padaku, aku pasti akan melindungimu dari dewa kematian ... Nah! Cepat tandatangani surat kontrak ini!!" ucap Kucabara bersemangat.

"Ja, jangan bercanda!! Kau mempermainkanku!!" Bukk ... Refleks, Tom mendorong Kucabara hingga terhempas jauh menabrak Bichura.
"Hah? Aku kan cuma mendorongmu sedikit, apa aku sekuat itu? Jangan-jangan ... Kalian luar biasa lemah ya? Ya kan??"
"A, Apa kau bilang? Kalau kami lemah, mana bisa kami bilang akan melindungimu dari dewa kematian dengan tebal muka" Kucabara mencoba untuk mengembalikan imagenya.
"Dasar!! hentikan tuan!! Sudah ku duga, rencana tuan gagal! Masa merebut kriminal yang sudah dipastikan pergi ke neraka dari dewa kematian!? Kita tak bisa mengumpulkan Dark Matter dengan cara seperti ini!! Ayo, kita hajar dia lalu serahkan pada dewa kematian! Itu lebih cocok untuk kita, para Setan!!" ucap Bichura.
"Setan??" Tom bertanya-tanya.

"Maaf kalau kami melukai perasaanmu, Tom ... Jangan pedulikan apa yang dia katakan ..."
"Jangan bohong!! Kau setan kan!?"
"Oh ... Soal itu ... Ya, seperti yang dia katakan, kami setan ... Lalu kami mendekatimu karena menginginkan Dark Matter... Dark Mater adalah energi yang menjadi sumber kekuatan jahat ... Benda itu seperti Royal Jelly bagi Setan" Kucabara mengamati Tom dengan Lensanya, terlihat disekeliling Tom, terdapat aura yang disebut-sebut sebagai Dark Matter.
"Benda itu muncul dalam jumlah besar dari dirimu yang seorang kriminal, aku bermaksud melindungimu dari Dewa kematian dengan menggunakan kekuatan itu" jelas Kucabara lagi.

"Jangan bercanda! Dari awal tuan diusir dari dunia setan ... Gara-gara sikap baik hati yang nggak seperti setan itu!! Kalau tidak, aku tak akan mengatakan pendapatku dengan terus terang seperti ini ..."
"Bichura, Stop!!"
Buaakkk ...
Kucabara melempari Bichura dengan sesuatu.

"Kita tak punya waktu Tom ... Dewa kematian yang asli akan segera muncul ... Cepat tandatangani kontrak ini! Aku serius ingin menolongmu ... Karena pengadilan harus adil untuk siapapun ... Terlebih lagi, kalau itu menentukan nasib seorang manusia ..."

ROOORRR ...
Sebuath lingkaran yg dikelilingi listrik, muncul di angkasa.
BLARRR ...
Bak petir, lingkaran listrik tersebut menghujam darat.
"Wah, wah"
dari dalam lingkaran, muncul seorang wanita bersayap.
"Bukankah kau Kucabara? Serangga yang diusir dari Dunia Setan"
Shinigami yang asli telah muncul.
"Cih, muncul juga kau, Dewa kematian ... Meyer ... Lama tak bertemu ya ... Bagaimana Dunia Setan sewaktu aku tak ada?"

CTAR ... CTAAARRR!!
Tanpa basa-basi, listrik Meyer menyerang Kucabara dkk.

"Dia sama sekali tak mau mendengarmu ... Benar-benar nona yang seenaknya" ucap Bichura.
"Sial, padahal tinggal selangkah lagi kontraknya berhasil ..."

Bichura memasang tampang bersalah.
"Maaf, aku membuat kesalahan ... Kau pikir aku akan berkata begitu Hah!?"
Duaakk Bukk...!!
Siku kaki Bichura tepat mengenai kepala Kucabara.
"Mana ada orang terjebak dengan cara berbelit-belit seperti itu!? Selain membuat klien bingung, masa kau mengancamnya!? Lagi-lagi berlagak jadi orang baik, dasar tuan bodoh!!"
"Maaf, hentikan Bichura" ucap Kucabara.
"Arwahnya dibawa dewa kematian. Selain itu, dengan kekuatanku yang sekarang, mustahil ... Padahal aku serius ingin menolongnya, kenapa dia tak percaya padaku?"
"Makanya, kau harus mendesaknya sampai dia menandatangani kontrak. Kalau kontraknya selesai, kau tak bisa bertarung dengan dewa kematian kan? Dengan kekuatan tuan yang sekarang, tuan sama sekali bukan tandingannya"
mendengar kata-kata Bichura, sejenak Kucabara terdiam.
"Haaah" kemudian duduk merapati nasibnya.

Sementara itu, Meyer terbang membawa Tom ke suatu tempat.
"Kucabara ... Ku pikir dia bunuh diri setelah diusir ... Masa berkeliaran di sekitar kriminal di tempat seperti ini? Menyedihkan"

"Waaaa!!" Tom tersadar dari pingsannya.
Kini mereka berdua terbang di atas hamparan duri-duri yang begitu tajam.
"Wah, tampaknya kau sudah sadar ya? Jangan bergerak, kriminal! Kalau bertindak ceroboh, nanti kau akan mengalami kesakitan yang luar biasa sebelum sampai ke Neraka" ancam Meyer.
"Apa kau tahu, kenapa sekarang aku sangat bersemangat? Ini karena Dark Matter yang keluar sedikit dari tubuhmu ... Bagi dewa kematian, Dark Matter adalah Energi yang sangat menarik, kalau menjatuhkanmu ke Neraka, Dark Mattermu dapat ku serap ... Ahh, kau tak tahu betapa menariknya Dark Matter kan? Selain menambah kekuatan, Dark Matter juga membuat kulit sehat dan menambah gaya ..."
"Ti, tidak!! Aku tak mau ... Pergi ke neraka!!"
"Ah, berisik ... Dasar sampah!! Aku harus mendisiplinkanmu"
"UWAAAAAA..!!!" Meyer menjatuhkan Tom ke hamparan duri.
BAATSS ...
Sesaat sebelum tajamnya duri menembus kepala Tom, Kucabara yang duduk di atas Bichura yang telah berubah, datang menyelamatkannya.
"Ah" Meyer terkejut.

"Kau hebat, Bichura!!"
"Dasar, kenapa aku harus bekerja keras seperti ini!?"
"Walau terlihat seperti ini, Bichura termasuk klan naga yang luar biasa hebat!" jelas Kucabara.
"Kau tak perlu mengatakan walau terlihat seperti ini!!"

"Maaf, Meyer ... Tom adalah klienku ... Selama kebenaran belum terungkap ... Dewa sekalipun takkan ku biarkan membawanya pergi!"

Blar Blar ...
Tongkat Meyer telah bersiap-siap untuk menyerang.

"Egh! Dia akan melakukannya lagi, serangan listrik itu!"
"Cepat lari!!"
"Walau disuruh begitu, ini susah! Kau tahu kan, kekuatanku juga direbut!!" ucap Bichura.

CTAAAAAAARRR ....
"Gyaaaaaa!!"
tembakan Listrik Meyer tepat sasaran.

"Ugh .... Bichura, tolong jaga Tom!!"
"Baik!"

Drappp ...
Kucabara mendarat dengan sukses.
Tap Tap Tap ...
Kucabara melompat-lompat menuju puncak duri raksasa.

"Aku nggak mau ... Dihajar melulu!!!" Kucabara meloncat dari puncak duri dan langsung menyerang Meyer, tendangan Kucabara hampir mengenai kepala Meyer, namun ...
"Tolong, tolong" Kucabara yang tak bisa terbang bergelantungan di kaki Meyer.
"Kucabara, walau kekuatanmu sudah diambil ... Kalau begini sih, membunuh seekor nyamukpun ..."

BATTTSSSS ...
Bichura segera menyelamatkan Kucabara.

"Oh, Nice Bichura!"
"Masih terlalu cepat untuk gembira! Sebentar lagi kekuatan sihirku akan habis dan aku akan ..."

BOOM ...

"Kembali seperti semula!"
"UWAAAAAA!!!"
duri-duri tajam neraka siap menanti jatuhnya mereka bertiga.
"Tom, cepat tanda tangan!!"
"Disini kan?"
"Tuan!"
"Iya! Cepat!!"
Tom segera menandatangani kontrak yang diberi Kucabara.
"Oke, dengan ini, kontraknya berhasil!!"
CRIINGGGG ...
Tiba-tiba saja Kucabara, Bichura dan Tom menghilang.

BRUUKKK ....
Mereka bertiga terjatuh di atap sebuah gedung bertingkat.
"Aduhhh ..."
"Ini?" Tom bertanya-tanya.
"Dunia sekarang, mungkin kota tempatmu tinggal" jelas Kucabara.
"Kalau kontrak antara kriminal dan pengacara sudah terjalin, kita akan dikirim ke dunia asal klien secara otomatis" tambah Kucabara.

Tom memandangi tubuhnya yang terlihat transparan.

"Di sini, kau hanya seorang hantu" jelas Kucabara.
"Ayo, bergegas, Meyer akan datang mengejar kita ... Kalau tak segera mencari Innocence Item ..."
"Innocence Item?" tanya Tom.
"Ada prinsip 'Tersangka tak bisa dihukum' ... Itu prinsip yang mengatakan bahwa orang yang dicurigai melakukan dosa apapun, tak bisa dihukum selama tak ada bukti yang pasti ... Dengan kata lain, kriminalpun ... Kalau memiliki satu saja bukti bahwa dia tak berdosa, bisa diputus tak bersalah ... Kita akan mencari dan menyerahkan bukti itu, lalu diperiksa oleh surat kontrak ... Kalau diakui, Dark Matter yang ada di dalam tubuhmu akan dilepaskan ... Dilepaskannya benda itu dari dirimu yang seorang kriminal, sama dengan dibebaskannya kau dari neraka ... Menang atau kalah ... Tergantung dari kebenaran bukti itu ... Kalau benda yang disebut Dark Matter itu menghilang, gadis yang tadi juga ... Pasti menyerah ... Soalnya Royal Jellynya menghilang sih" ucap Kucabara.

"Namamu Kucabara ya? Terima kasih ..."
"Hah?"
"Nggak ... Soalnya ... Kau percaya padaku ... Terimakasih ..."
"Haha ... Sama-sama ..." balas Kuchabara.

DUUUKKK ...
Tendangan Bichura tepat mengenai Kuchabara.
"Apa yang kau lakukan!?" Kuchabara kesal.

"Tuan membohongiku ya!? Rencana sebelumnya kan, berpura-pura menolongnya, lalu begitu mendapat Dark Matter, kita lari! Kau bilang tujuannya mengembalikan kekuatan kita seperti semula! Tapi, dari awal kau bermaksud menolong manusia kan!? Sebenarnya kau tak berpikir untuk kembali ke Dunia Setan kan!? Sadarlah! Tuan Setan lho! Setan!! Bodoh kalau bekerja keras demi orang seperti itu!!" bujuk Bichura dengan berbagai cara. Namun Kuchabara tetap teguh pada pendiriannya.

"Wah, pemandangannya indah ya ... Aku bisa melihat daerahku ... Ngomong-ngomong apa mereka baik-baik saja ya? Tampaknya mereka dijebak gerombolan berandalan ... Ku harap, mereka ... Baik-baik saja"

"Tom! Jangan khawatir! Aku akan mempertaruhkan segalanya ... Aku akan membuktikan kalau kau tak bersalah!"

"Lakukanlah sesukamu" ucap Bichura.

Dari langit, Tiba-tiba saja listrik Mayer kembali muncul.
DUAAAAAARRR!!
Ledakan yang Dahsyat menimpa atap gedung tempat Kuchabara dkk berdiri.
"Ternyata memang seperti yang digosipkan, Kucabara ..." Meyer kembali muncul.
"Kau memiliki hati yang tidak seperti setan ... Kau terlalu naif, wajar kalau sampai diusir dari dunia setan! Kau mempermalukan setan, bersembunyilah di tempat yang gelap dan kotor selamanya ..."

"Hmmm ... Tempat itu ... Ada di celana dalammu ya?"

"....."

"Kenapa tiba-tiba mengatakan hal yang mengandung pelecehan seksual!?" teriak Bichura.
"Ke, kenapa ya?" Kucabara keceplosan.

BLAAARRR....!!
Listrik Meyer kembali menghanguskan Kucabara.

"Ku beri tahu satu hal ..." Meyer mengangkat tubuh Tom dengan Tongkatnya.
"Kriminal ini .... Berandal yang tak bisa diselamatkan ... Hari itu, dia sudah melakukan 2 kasus dengan mengendarai motor ... Dia juga memukul dan melukai manusia selain orang tua itu"
"Ja, Jangan berbohong, Meyer!!" Teriak Kucabara.

Ctek ...
BATTSS ...
Dengan sekali jentikan jari, ditambah kemampuan listriknya, Meyer menyalakan TV besar yang terdapat disebelah gedung tempat mereka berada.

BRUUMM ...
Terlihat Tom yang sedang mengendarai Motornya.
Orang-orang dibawah gedung beramai-ramai menonton. Orang yg ada di dalam mobilpun, menyempatkan diri untuk menonton.

DUAAAKKK ....
Terlihat tongkat yang digenggam Tom, menabrak kepala si Nenek.
Di depan Tom, berdiri seorang wanita yang sedang menelepon.
BRUKKK...
Wanita dan hpnya terhempas.

"Apa kau mengerti, Kucabara?" tanxa Meyer.
"Kriminal ini ... Bermaksud membunuh 3 orang lho ... Neraka juga tidak cukup, untuk orang brengsek seperti ini"

"Gambar apa itu?"
"Kejam sekali"
ucap orang-orang di bawah.

"Walau begitu, kau ingin menyelamatkan arwahnya ... Kau bilang ini demi Dunia ini? Kriminal tak lebih dari kriminal, mahluk yang kotor dan licik"

"I, Itu tak benar! Itu bukan kebenarannya!!" bantah Tom.
"Itu kecerobohan! Aku melakukan kecerobohan! Sudah ku bilang kan, aku buru-buru pergi dengan membawa tongkat untuk menolong temanku!" teriak Tom, meyakinkan.
"Tapi, ada debu masuk ke mataku ... Aku jadi sedikit melamun ... Begitu sadar, tongkatku sudah mengenai orang!" Lanjut Tom membela diri.
"Kucabara! Akhirnya aku ingat semuanya! Percayalah!!"

"Kya ha ha ha ... Masa kau mempercayai cerita seperti itu?"

"Kalau begitu, kenapa tak menghubungi polisi?" tanya Kucabara.
"Tentu saja aku bermaksud menghubungi polisi!" jawab Tom.
"Setelah kasus kedua, ketika aku membelokan setir, tiba-tiba kondisi motorku aneh! Ketika bermaksud menyeimbangkan motorku, aku malah semakin merusak keseimbanganku, sampai tak sengaja memukul nenek itu ... Benar kok!"

Mendengar kata-kata Tom, Kucabara semakin bimbang.

"Ah, aku nggak ingin mendengarnya lagi! Aku jadi semakin ingin melemparnya ke neraka secepat mungkin ..." ucap Meyer.
"Seperti yang ku duga, kau kehilangan keinginan untuk menolongnya ya?"

Kucabara hanya terdiam tanpa berkata apa-apa.

Zruuuut ... Zruuut ...
"Wajah orang bodoh!" Meyer membentuk suatu lubang teleportasi dan kemudian mengajak Tom masuk ke dalamnya.
"Kucabara, percayalah!! Kucabara, kumohon! Aku tak ingin pergi ke neraka!! Kucabara, percayalah!!!"
BATTSS ....
Meyer dan Tom menghilang.

"Tuan .."
"Sial!!" dua tangan Kucabara menghantam lantai.
"Bichura ... Apa aku memang terlalu sembrono? Setan ingin menghapus dosa manusia ... Apa aku benar-benar ... Melakukan hal bodoh?"
"Tuan ..."
Sejenak Kucabara terdiam, tatapannya kini mengarah pada katak gosong di depannya.
"Haah? Benar-benar katak, tapi kenapa ada di tengah kota? Selain itu, ada di atas atap? Tak mungkin jatuh dari langit kan?" Bichura bertanya-tanya.
"Bichura ... Berita dunia manusia yang pernah ku lihat sebelumnya ... Apa kau ingat tentang kasus kematian penyelam? Ya, tentang di tempukannya mayat manusia yang mengenakan pakaian penyelam lengkap di tengah gunung? Padahal, semua orang menganggapnya sebagai kasus pembunuhan ... Itu sebenarnya, helikopter pemadam kebakaran mengisap air dari danau untuk memadamkan kebakaran gunung ... Tak disangka, penyelam yang sedang berenang di danau sampai ikut terisap dan dijatuhkan di gunung" Kucabara terlihat kembali bersemangat.
"Kasus yang penuh dengan kebetulan tak terduga" tambah Bichura.
"Kebetulan yang tak terduga ... Bichura ... Ayo kita pergi ke lokasi terjadinya kecelakaan Tom!"
"Hah? Masa kau masih mempercayai Tom?"
"Aku pengacara ... Walau seluruh dunia menuduh klienku pembohong ... Aku harus tetap percaya padanya!" Kucabara bersiap-siap dengan lensanya. Sejenak Bichura terdiam.
"Dasar! Kau terus menyuruhku bekerja keras! Kalau mau pergi, ayo cepat!" Bichura ikut bersiap-siap.
"Oke! Kalau sekarang masih sempat! Ayo kita cari Innocence Item!!"
Bichura dan Kucabara berlari kemudian melompat dari atas gedung.
"Change!" Bichura mengaktifkan sayapnya, Kucabara mengendarai Bichura.
"Ayo, kita pergi!"

Sementara itu, Tom sedang menatap ke suatu tempat yang mengerikan. Ribuan orang terbakar hidup-hidup, para arhwah disiksa di dalam panasnya lava yang keluar dari puncak gunung berapi.
"Selamat datang ... Di Neraka" Meyer membawa Tom ke Nerakanya.
"Dewa kematian, masing-masing memiliki Nerakanya sendiri ... Ini Neraka yang menjadi tanggung jawabku ... Burning Hell!" ucap Meyer.
"Tempat memanggang kriminal selama 3000 tahun ... Di dalam lava yang paling panas sejagat raya" lanjut Meyer menjelaskan.
"Apa kau mengerti? Kau akan dipanggang di dalam lava lho ... Selama 3000 tahun, terpanggang pelan-pelan ..."
"Uwaaaa..... Tolong!!" Tom menjerit ketakutan, air mata keluar dari matanya.
"Ku mohon!! Jangan bakar aku!!"

Pindah ke tempat lain, kini Kucabara dan Bichura telah sampai di TKP.
"Bichura, pasti di sini, tempat meninggalnya Tom! Kalau begitu, di sini tempat dia memukul orang tua itu ya? Oke! Devil Search Spray!"
GRoooSSthhhh ...
Kucabara menyemprotkan Sesuatu mirip cat semprot.
"Seharusnya ini bereaksi dengan semua yang berhubungan dengan kecelakaan Tom! Bichura, apapun boleh, coba cari sesuatu! Pasti masih ada sesuatu yang tertinggal yang bereaksi dengan spray ini!"
"Baik!" 
"Uwaaaaa...!!" Sementara Kucabara mencari Innocence Item, Tom dijatuhkan ke neraka.
Grep ...
Sesaat sebelum ia sampai di dasar, Meyer menangkap kakinya.
"Mempermainkan nyawa ... Memang mengasyikan" Ia hanya mempermainkan Nyawa Tom.
"Hihi ... Kau bilang penyebab kecelakaan itu ... Debu yang masuk ke dalam mata kan? Nah ... Siapa yang menyebabkan debu itu? Siapa ya??" Si licik Meyerlah yang menyebabkannya.

"Tuan!!" Bichura berlari sambil membawa sebuah benda dan kemudian menyerahkannya ke Kucabara.
"Ini, bagian dari motor?? Tom ditabrak oleh truk di sebelah sana ... Tak salah lagi, ini bagian yang terlepas sebelum memukul orang tua ... Jadi benar, motor tom ... Mengalami kerusakan! Tapi, ini saja masih belum cukup" Kucabara masih belum mendapat bukti yang kuat kalau Tom tak bersalah. Namun, secara tak sengaja, Kucabara melihat sebuah benda di pinggir jalan. Sebuah CCTV.

"Uwaaaa!!" Meyer kembali melempar Tom, kali ini ia tak bermain-main.
ZRAAATTT ...
Dengan cepat, Kucabara dan Bichura datang menyelamatkan.
"Kucabara!?" Meyer kaget.
"Apa yang kau lakukan!? Padahal kau hanya serangga sampah yang lemah!!" Meyer bersiap-siap dengan tongkat listriknya.
"Baiklah ... Kalau begitu, aku akan ., menjatuhkan kalian semua ke neraka!!"
"Dia marah ... Pemarah juga ada batasnya ..."
"Lagi datang bulan ya?" ucap Kucabara.
"Ng!?" Sejenak Meyer terdiam.
"Tuan, itu pelecehan lagi!! Kau malah membuatnya tambah marah!!"
DHUAAARRR.....
Tembakan listrik Meyer menghancurkan gedung.
"Eh? Gawat ..." lagi-lagi Kucabara keceplosan.

"Meyer ... Apa kau tahu ini!?" Kucabara memperlihatkan bagian motor Tom yang didapat Bichura tadi.
"Ini bukti bahwa motor Tom sudah rusak sebelum kecelakaan!!" Lanjutnya.
"Memangnya Dosa lelaki ini bisa diampuni hanya dengan benda seperti itu!?" Serangan Meyer tetap berlanjut.
"Bukti apapun yang kau sodorkan, kenyataannya tak berubah ... Dia orang jahat yang melukai orang lain dengan sengaja!!"
DUAAARRR....
Serangan Meyer hampir mengenai Kucabara, ia berhasil menghindar.
"Ya ... Seperti yang kau katakan ... Tom sudah melukai orang, itu kenyataan yang tak bisa di sangkal ... Tapi ... Tom memukul orang-orang itu sama sekali bukan hal yang disengaja!! Di Dunia ini, kadang-kadang berbagai kebetulan bertumpuk dan menghasilkan kenyataan yang aneh! Lihat ini baik-baik!!" Kucabara memperlihatkan gambar Nenek-nenek sesaat sebelum ia dipukul Tom.
"Ini gambar yang terambil kamera pengawas yang ada di sekitar lokasi kecelakaan! Terpantul jelas sosok orang tua tepat sebelum terpukul oleh tongkat Tom! Singkatnya, foto ini adalah Innocence Item yang kami siapkan!! Seluruh kebenaran ... Ada di dalam bola mata orang tua ini!!" Jika diperbesar, dari mata nenek itu, terlihat sosok Tom yang nampak kebingungan.
"Wajah kriminal ... Yang terpantul dalam mata orang tua? Terlihat kebingungan ..."

CRIIINGGGG....
"Ooh! Kontraknya bereaksi! Ia mengakui Innocence Item!!"
Perlahn, Dark matter dari tubuh Tom keluar.
"Dark Matternya dilepaskan!! Tuan, cepat hisap!! Kalau ada kekuatan itu, kekuatanmu bisa kembali!!"
"Ya!" Kucabara segera berlari menuju Dark Matter.
"Ja, jangan membuatku tertawa!! Sebelum itu, akan ku habisi nyawamu!!"
JLEBB...
Tongkat listrik Meyer menembus tubuh Tom. Kucabara terdiam kaget.
"Dalam sekejap ... Aku terus melakukan 3 kali kecelakaan yang sama ... Ku pikir ... Tak ada seorangpun yang akan percaya ... Mungkin sudah sewajarnya ... Aku jatuh ... Ke Neraka ... Tapi ... Kau percaya padaku ... Aku sangat berterima kasih ... Kucabara ..."
"Tom!! Tom, bertahanlah!!" Tom pingsan.

"Kyahaha ... Dia menangis ... Pemandangan yang bagus ... Walaupun menyebalkan!!" Meyer bersiap-siap menyerang kembali.
WHUUUSSS....
PRAAANG....!!
Hanya dengan sekali hempasan tangahnya, Kucabara membuat Meyer terlempar hingga menabrak Gedung.

"Akhirnya kembali ... Menjadi Kucabara ... Setan besar dari Dunia Setan!!" Ucap Bichura.

Setelah mendapat Dark Matter, Kucabara berubah menjadi sosok setan yang lebih mengerikan.

"Tuan, sudah cukup! Setelah mendapatkan Dark Matter, kau tak perlu berusaha keras lagi!! Dosa Tom juga sudah hilang! Ayo, cepat kita kabur!! Kalau menggunakan kekuatanmu sampai habis, Kerja keras kita akan jadi sia-sia! Tuan!!"
"Tak bisa begitu ..." Ucap Kucabara.

"Hmp! Kembali pada sosokmu yang semula ya!? Terus kenapa!?" Meydr kembali mencoba menyerang.
Dengan menggunakan sisa-sisa reruntuhan gedung sebagai tameng, Kucabara bertahan dari listrik Meyer.

"Wanita ini ... Kalau kita pergi begitu saja ... Entah apa yang akan dia lakukan pada Tom ... Selain itu, sudah susah payah berubah ... Sayang kalau tidak dinikmati ... Ya kan ... Meyer??"Kucabara mengambil sebuah batu berukuran raksasa dan kemudian melemparnya ke arah Meyer.
Meyer berhasil menghindar, Tembakan tersebut malah menghancurkan gedung di belakang Meyer.
"Sial! Kalau begini, aku akan mengeluarkan seluruh kekuatanku!! Aku pasti merebut Dark Matter darimu!!" Meyer emosi.
"Pen Sword ..." Pena yang dipegang oleh Kucabara, berubah menjadi pedang.
"Lock Off!"
Mereka berdua bersiap-siap untuk saling menyerang.

"Aku pengacara Neraka ... Kucabara ... Meyakinkan bahwa dosa klienku ... Tom ... Adalah perbuatan tak disengaja dan menilai bahwa dia tak pantas pergi ke Neraka ... Karena itu ... Aku menyatakan ... Tersangka Tom ... Tidak bersalah!!!"
"Uwaaaaa...." Dengan sekali tebasan, pakaian Meyer musnah dan kemudian ia menghilang.

Keadaan menjadi tenang. Kucabar kembali ke bentuknya semula, Tom telah sadar dari pingsannya.
"Terima kasih ya ... Tadi ... Kau luar biasa ... Tom ... Aku juga sempat meragukanmu ... Maaf ya ... Tom ..."
"Dasar ... Padahal kau Setan ..."

Tik ... Tik ... Tik ...
Waktu kembali terulang, Tom hidup kembali.
"Awas.... Bahaya ... Ups ... Maaf ... Hari ini bahaya ya ..." Kecelakaan yang dialami Tom berhasil dihindari.

"Dia hidup kembali ..." Dari balik gedung, Bichura dan Kucabara mengawasi.
"Kalau kriminal yang harus pergi ke Neraka dibuktikan tak bersalah ... Kematian itu sendiri jadi tak Rasional ... Dan membalikan waktu ... Di dunia tempat manusia itu ... Memang tak boleh menyimpulkan hal dengan terburu-buru ..."
"Aku juga tak boleh menyimpulkan hal dengan terburu-buru tentang tuan ... Dasar amatir ... Sialan, kemana perginya pembicaraan tentang kembali ke dunia setan?" ucap Bichura.
"Aku dengar lho! Kau bilang aku amatir!?"
"Hei ... Ngajak berantem ya!?"

Tiba-tiba saja ribuan katak jatuh dari langit.
"Uwaaa.... Apa ini!? Katak!?"
"Hujan katak turun dari langit!!"
"Benar!!"
"Apa langit marah karena kita tak mendoakan katak yang terbakar tadi!? Ayo kita lari ... Bichura ... Aku masih belum mengerti Dunia Manusia!!"
"Uwaaa... Ini kiamat ya!!?"

"Para pemirsa, saat ini di seluruh bagian dalam kota ... Katak dalam jumlah banyak turun dari langit ... Bisa dibilang, hujan katak ..." Dari layar di atas gedung, terlihat siaran berita.
"Kemungkinan turunnya hujan katak ini adalah satu berbanding enam puluh juta ... Sebagai fenomena ilmiah ..." Lanjut sang Presenter.

Di tempat lain, di sebuah Stasiun, Seorang perempuan nampak sedang menunggu kereta.

"Sebentar lagi, Kereta segera tiba"

"Fuuh ... Dingin ..." Di saat hujan salju seperti ini, wanita tersebut hanya mengenakan seragam sekolah yang tipis, berbeda dengan orang-orang di sekelilingnya yang semuanya mengenakan jaket.

Secara tak sengaja, ia melihat seorang anak kecil sedang bermain baling-baling di dekat rel.
"Bahaya nak ... Berdirilah di belakang garis kuning ..." ucapnya.
"Mama !! Ada orang asing !!" anak tadi kemudian mendorongnya.
"Hah? Aku cuma bilang kalau itu berbahaya ... Eh?" Wanita tadi terjatuh tepat ketika Kereta hendak melintas.
BRUAAAAAAAKKKKK......
Keretapun menabraknya.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.