Defense Devil 5

Judgment-2

Pohon Apel 4

Kucabara berlari di tengah keramaian.
"Tuan! Waktu Nami dibawa pergi, dia bilang Ja ... Apa ya? Lalu Toko Bunga ... " Jelas Bichura yang ada di kepalanya.
"Dia bilang begitu? Bichura, lalu? Maaf, kami buru-buru!"

Akhirnya Kucabara dan Bichura sampai di tempat tujuan mereka.
"Ada Toko bunga tepat di sebelah Stasiun tempat Nami meninggal!"
"Bagus Bichura!"
"Tuan juga sudah bekerja keras!"

Kucabara masuk ke dalam, seorang pelayanpun menyambutnya.
"Selamat datang, kami akan membagi kebahagiaan dengan anda ... Apa yang anda cari di Angel Flower? Tuan Malaikat?"
Duakkk ...
Bichura menendang orang itu hingga pingsan.
"Jangan bercanda!! Aku ini setan lho!!" Ucapnya.

"Bodoh, Bichura!"
"Soalnya dia tiba-tiba menyebut malaikat sih! Kan kesal" Ucap Bichura.
"Dasar ... Jangan buat masalah, kita nggak punya banyak waktu, kita harus menemukan Innocence Item sebelum Nami Jatuh ke Neraka!!" Jelas Kucabara dan kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
"Devil Search Spray!! Apapun boleh! Sesuatu yang berhubungan dengan Nami, bereaksilah!!"
Sroooottt ...
Kucabara menyemprot sekitar dengan DSS.

Sementara itu, Nami telah sampai di suatu tempat.
"Hei, kalau anjing yang pernah dipelihara manusia dikumpulkan, lalu dibiarkan tanpa makanan, menurutmu, apa yang akan terjadi?? Anjing yang kuat akan berkelompok, lalu memakan sesamanya, di mulai dari anjing yang lemah ... Kalau anjing yang dipojokan sampai kelaparan saja melakukan itu, bagaimana dengan kalian, manusia? Bagaimana kalau yang dikumpulkan adalah sesama orang jahat yang menginginkan kesenangan dan diabaikan Dunia? Selamat datang di Nerakaku ... Eating Hell!" Nami telah sampai di Neraka Ponzol, Eating Hell. Sebuah tempat dimana para arwah yang dikurung di dalamnya saling makan memakan.
"Aku seorang Gentleman, aku tak menyiksa kriminal secara langsung di Nerakaku, rasa sakit tak diberikan secara langsung, tapi dihasilkan oleh kelaparan yang sangat dahsyat dan sampai membuatmu ingin Mati! Yang lemah dimakan, yang kuat juga dimakan, tapi, mati berapa kalipun, arwah segera dibangkitkan kembali ... Berkelahi dengan menyedihkan, dimakan dengan kejam, hal itu terus berulang tanpa henti! Selama 4000 tahun!!" Jelas Ponzol.
"To, tolong aku!! Kumohon, tolonglah aku!! A, aku tidak bunuh diri!! Itu benar ... Percayalah padaku!!" Nami memohon.
Grepp ...
Ponzol mencengkram rambut Nami, dan kemudian ...
"Kyaaaaaa!!" Nami dilempar dari atas menara.

Di Toko Bunga, Kucabara nampak kebingungan.
"Kenapa ... Kenapa tak ada reaksi? Aneh ... Padahal kalau ini tempat yang dikunjungi Nami, seharusnya ada suatu reaksi ... Bichura, kau tak salah kan? Tokonya ini kan?? Ayo ... Kita cari sedikit lagi, kau tak menemukan apapun di Stasiun kan? Di sini ..."
"Tuan, sudah jam segini! Sekarang Nami ..."
"Bichura, kau sudah menemaniku begitu lama, tapi kau masih belum mengerti ya? Aku lelaki yang nggak pandai menyerah! Masih belum berakhir!!" Ucap Kucabara.

"Uuh... Uuh ..." Di Eating Hell, Nami masih bisa bertahan karena tangannya berhasil mengcengkram sebuah tiang penyusun Menara. Para arwah yang kelaparan tak menyia-nyiakan kesempatan dan sesegera mungkin bergerak ke tempat Nami berada.

Sementara para arwah kelaparan menanti Nami di bawah, Ponzol menceritakan sesuatu.
"Padahal kau bunuh diri, tapi kau memperlihatkan keinginan yang kuat untuk hidup ... Yah, sebagai imbalannya, akan ku ceritakan sesuatu yang menarik ... Apa kau pikir, kau terjatuh di Stasiun hanya karena kakimu terpeleset?"

Di Stasiun tempat kecelakaan Nami, Kucabara dan Bichura kembali mencari petunjuk, tapi nampak tak membuahkan hasil.
"Lihat, aku benar kan? Tak ada jejak apapun yang tertinggal di Stasiun ..." Ucap Bichura.
"Sial ... Padahal seharusnya nggak begini ..." Kucabara semakin tertekan.

Kembali ke cerita Ponzol ...
"Apa kau tahu kehebatan Dewa kematian? Kehebatan kami adalah membengkokan fakta ... Membuat cerita palsu ...
Hari itu, waktu kau terhuyung-huyun di depan rel, seharusnya kau tidak sampai jatuh ke bawah ...
Apa kau masih belum mengerti? Maksudku, kau datang ke Neraka bukan karena takdir ... Gangguan yang ku timbulkan, menimbulkan malapetaka besar" Saat itu, Ponzol mengubah rumput di dekat kaki Nami menjadi monster kecil dan kemudian melilit telapak kaki Nami hingga ia terjatuh.
"Kalau tidak bekerja di Dunia manusia, Dewa kematian juga tak bisa hidup" Lanjut si kejam Ponzol.

Sementara itu di Stasiun, Kucabara mencabut sebuah rumput di tepi Rel dan kemudian memperhatikannya.
"Permisi ..." Tiba-tiba saja seorang kakek berjaket datang.
"Di sana tempat penolongku meninggal" Ucapnya dan kemudian menaruh bunga di tempat itu.
"Kakek, jangan-jangan itu untuk Nami?" Tanya Kucabara.
"Nona yang meninggal di sini namanya Nami ya? Nona itu bagaikan malaikat ... Dia meminjamkan jaket ini padaku yang hampir mati kedinginan ..." Jelas kakek itu.

"Tidak!! Kyaaaaa!!" Nami hampir terjatuh, para arwah menunggunya di bawah.
"Cepat ke sini!!" Teriak para arwah kelaparan.

"Kau orang yang tak belajar dari pengalaman ya! Tampaknya aku harus melakukan satu hal lagi!!" Ponzol tertawa.

"Hari itu, turun badai salju ..." Si kakek menceritakan semuanya.

"Orang-orang hanya mencari romantisme dalam salju yang tiba-tiba turun ... Tak ada seorangpun yang memperdulikan tuna wisma sepertiku ... Saat itu, tiba-tiba saja nona itu muncul dan meminjamkanku jaketnya ... Aku akan segera naik kereta kok, begitu katanya ... Aku merasa dia sedang sedih, tapi wajahnya penuh harapan ... Anak itu berkata padaku ... Berusahalah kek ... Ada peribahasa, walau besok bumi hancur, hari ini, aku akan menanam pohon apel ..."
"Aku mengerti, jadi begitu ya" Pikir Kucabara.

Plok ...
Batu yang dilempar Ponzol mengenai kepala Nami, iapun terjatuh.
Namun, tepat sebelum tangan para arwah meraihnya, seseorang muncul dan menyelamatkannya.
"Teka-teki yang memusingkan, semuanya sudah ku pecahkan ... Sekarang, aku akan menyatakan ... Argumen terakhir demi Nami!!" Orang itu adalah Kucabara, ia membawa jaket Nami.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.