Fairy Tail 42

Time Arc



"Ghuoooooo!!!" Sebagian tubuh Deliola telah terbebas dari segel es.
"Dia datang!! Akhirnya dia datang!!" Teriak senang pria bertopeng.

"Ap...apa itu!? Suara apa itu!? Ngomong-ngomong apa yang barusan itu sebuah suara?" Rauman Deliola bahkan sampai ke tempat Happy, Lucy, dan Elsa.
"Mungkin bunyi perutnya Lucy tuh ..." Ucap Happy agak takut.
"Aku tahu kau tak serius mengatakannya, tapi tetap saja menyebalkan!" Ucap Lucy.
"Itukah suara monster yang bernama Deliola??" Ucap Elsa.
"Kenapa begitu ... Jangan-jangan ... Dia berhasil bangkit kembali!!?" Teriak Lucy.
"Tunggu!! Aku ingat cahaya itu!! Itu Moon Drip" Ucap Happy saat melihat sinar mirip laser di depannya.
"HWoooOOOOO!!!" Rauman Deliola kembali terdengar.
"Ada lagi ..." Ucap Elsa.
"Lucy, kau makan sesuatu ya?"
"Kau saja biar dimakan tikus sana ..." Ucap Lucy.

"Meski Deliola telah mengeluarkan suara, tapi ritual moon drip masih dilangsungkan ... Dengan kata lain, kebangkitan Deliola masih belum sempurna! Ayo!!" Elsa bergegas ke atas.
"Eh ... Tapi, Deliola ada di bawah"
"Kalau ritualnya dihancurkan, kita masih bisa menghentikannya! Ayo bergegas!!" Ucap Elsa.

Sementara itu di tempat Natsu ...
"Brengsek! Aku tak bisa diam saja di sini!! Akan ku hajar dengan satu serangan!! Eh?"
Buaaagghhh!!
Sesuatu mirip bola menghantam tubuh Natsu hingga membuatnya terhempas.
"Kau juga akan melakukan hal yang sama kan, Salamander?" Bola tersebut dikendalikan oleh Pria Bertopeng.
"Baiklah!!"
Buak!!!
Natsu memukul bola tersebut dengan pukulan apinya hingga membuatnya hancur berkeping-keping.
Sets ...
Namun dengan sihirnya, Pria bertopeng mengembalikan keadaan bola tersebut seperti semula.
BLuuGHHH!!
Benda itu kembali menghantam tubuh Natsu.
"Waktu!? Tidak mungkin! Benda itu menyatu kembali!?" Ucap Natsu tak percaya.
"Aku bisa mengendalikan waktu dari semua benda ... Dengan kata lain, aku mengembalikan bola kristal itu ke saat sebelum benda itu pecah" Jelas pria bertopeng sambil memutar-mutar bolanya di udara.
"Time Arc ... Ini adalah salah satu dari Lost Magic" Lanjutnya.

"Selanjutnya, bagaimana kalau kita majukan waktu bola kristal itu ke masa depan??"
SWIIINGG ...
"Eh?"
Duak Duak Duak!!!
Berkali-kali, Natsu terhantam bola kristal.
"Hyaaah!!" Natsu tak menyerah, ia terus memukul hancur bola kristal itu.
"Percuma saja..."
Bola kristal tersebut menyatu lagi dan selalu bisa menghantam Natsu.
"Sial!!" Natsu kembali bersiap untuk menyerang, tapi sesuatu terjadi pada si Bola Kristal.
"Berhenti?? Mm ... Jadi, kau juga bisa menghentikan waktu ya?? Tapi ... Sepertinya itu tak berlaku pada manusia ..." Ucap Natsu.
"Wah wah ... Bagus juga pengamatanmu ... Lebih tepatnya sihir ini tak berpengaruh pada mahluk hidup ... Karena itulah, aku tak bisa mengembalikan waktu dari es yang sebenarnya adalah penjelmaan dari Ull ini ..." Jelas Pria Bertopeng.
"Sejujurnya, aku sama sekali tak mengerti dengan jalan pikiran kalian ..." Ucap Natsu.
"Eh?"
"Kalian ingin membangkitkan kembali mahluk itu, dan Lyon yang akan melawannya ... Orang yang bernama Lyon itu mungkin sudah cukup dengan itu, tapi apa yang akan diperoleh oleh teman-temannya?" Tanya Natsu.
"Apa ya? Aku sendiri baru belakangan ini saja jadi temannya ..."
"Kalau begitu, cukup kau saja ... Apa tujuanmu yang sebenarnya hah??"
"Sejujurnya ... Mungkin tak akan tercapah ya ... Hohoho ... Tuan Reitei ... Bukan, Deliola tak akan mungkin dikalahkan oleh bocah seperti itu ..."
"Kalau begitu, gawat donk!? Lalu, apa kau yang akan mengalahkannya!?" Tanya Natsu lagi.
"Nggak juga sih ... Aku cuma menginginkan kekuatannya menjadi milikku ... Andai saja kita tahu sebuah tehnik yang bisa digunakan untuk mengendalikan monster yang katanya tak bisa mati itu ... Apakah kau tak berpikir akan menyenangkan apabila kita bisa menjadikan kekuatan sebesar itu menjadi milik kita sendiri ..."
"Apaan tuh ... Nggak ada gunanya ..." Ucap Natsu.
"Apa kau ... Gini lho, misalnya aku punya suatu tujuan yang sangat menggebu-gebu ... Terus ...
"Hohoho ... Kau masih belum memahaminya ya ... Kekuatan itu pasti akan datang pada saat kita membutuhkannya ..."
"Pada saat seperti itu, aku cuma percaya pada kekuatanku dan temanku sendiri ... Pada kekuatan para penyihir dari Fairy Tail" Natsu bersiap-siap dengan pukulan apinya.
"Kepercayaan itu cuma akan menghancurkan dirimu sendiri ... Wahai langit-langit, aku akan mempercepat waktu keruntuhanmu!!" Pria Bertopeng meruntuhkan langit-langit.
"Kalian semua sama saja ... Merusak kedamaian di Pulau ini cuma untuk alasan yang sama sekali tak ada gunanya ... Aku sudah tak bisa menahan kesabaranku lagi!!"
Bwuuuzzz ...
Natsu meloncat menuju tempat Pria Bertopeng.
"Apa kobaran api yang mengamuk itu bisa ku hentikan dengan Time Arc milikku ya?"
"Mau Arc, atau Pork kek ... Aku nggak mau tahu! Pokoknya, pergilah dari Pulau Ini!!"
BwooWSHHH!!
Api Natsu melahap bola-bola kristal lawan.
"Apa!? Dia tidak ada!?" Natsu menghilang.
"Hah!!?" Tiba-tiba saja Natsu telah berada di atasnya.
"Ngomong-ngomong ... Aku juga bisa mengendalikan waktu lho ... Yaitu masa depan ... Aku tahu, satu detik lagi ... Kau akan kena hajar!! Tinju Besi Api Naga!!!"
"Kyaaaaaaa!!!" Pukulan Natsu sukses menghempaskan tubuh musuh.

Sementara itu, di tempat Ritual Moon Drip ...
"Huaaaaaaa!!" Orang yang melakukan ritual berhasil dikalahkan oleh Elsa.
"Berhasil! Ritualnya sudah berhenti!" Ucap Lucy.
"Ternyata yang melakukannya cuma satu orang ya ..." Ucap Happy.
"Kalian sudah terlambat! Menyerahlah!!" Teriak orang yang melakukan Ritual itu.
"Ritualnya sudah selesai!!"

"GhuoooOOOOO!!!!" Deliola telah bebas sepenuhnya.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.