Defense Devil 7

Judgment-3

Hero 1


Suatu hari di Event Horizon west, tepatnya di depan Toko Elimona, Kucabara dan Bichura nampak sedang membawa sebuah kardus yang penuh dengan bola mata.
"Bichura, masuklah duluan!" Ucap Kucabara.
"Nggak mau! Tuan saja yang masuk duluan!" Balas Bichura.
"Ku mohon Bichura ... Kau tahu kan? Elimona suka menjahiliku ... Aku akan tunggu di luar, jadi kau sendiri saja yang menyelesaikan kiriman ini ..." Pinta Kucabara.
"Nggak mau! Soalnya sebelum ini, aku juga dikerjai! Tuan duluan saja! Selain itu, yang mengambil pekerjaan memperbaiki bola mata ini aku juga kan!?"
"Nggak, kau duluan!!"
"Tuan duluan!!"
Bak buk Dak duk!!
Mereka malah berkelahi.

"Eh?"
"Waa, apa yang kau lakukan Kucabara!?" Sesuatu datang dengan tiba-tiba dan kemudian ...
DUAAKK ...
"Kau sudah terlambat! Aku sudah lelah menunggumu lho! Apa pekerjaan yang ku berikan sudah kau kerjakan dengan baik? Kalau hasilnya jelek, nanti ku suntik pantatmu dengan ini!" Elimona, setan wanita bertubuh seksi yang merupakan pemilik Toko menimpa tubuh Kucabara. Ia duduk di leher Kucabara, menahan kepala si pengacara dengan tangan kiri. Memegang jarum suntik raksasa di tangan kanan.
Roknya yang terbuka tepat berada di depan wajah Kucabara dan ...
"Ubhh ..."
Selangkangan Elimona menempel tepat di Wajah Kucabara.
"Minggir!! Kenapa kau berpakaian perawat!?" Teriak Kucabara sambil mencoba bangun.
"Padahal sudah dewasa! Tapi, kau pakai kostum melulu ... Memalukan tahu!! Pakaian guru yang sebelumnya juga terlihat seperti guru mesum!!" Bentak Kucabara dengan wajah yang memerah.
"Kejam ... Padahal, aku bekerja keras untuk mendapatkannya dari Dunia manusia ... Karena bagian pantatnya sempit, aku harus menukarnya sampai dua kali ... Tapi, ini sempit juga" Jelas Elimona sambil memperlihatkan betapa ketatnya rok mini yang ia kenakan.

Tak ingin mengalami nasib yang sama, Bichura mencoba untuk kabur. Tapi ...
"Bichuraaaa!! Aku kangen!!" Elimona menempelkan kepala Bichura di kedua dadanya.
"Waah, aku ingin menjadikanmu binatang pajangan dan memasangmu di tembok! Kalian berdua, ayo ke sini! Kakak akan menjadikan kalian orang dewasa!!" Ucap Elimona.
"Tunggu! Kau pegang apa!?"
"Dasar"
"Hentikan!!"

Pada akhirnya, merekapun masuk ke dalam Toko. Di dalam, mereka bercakap-cakap mengenai Dewa Kematian.
"Apa? Benarkah? Dewa kematian menggunakan trik dalam kematian manusia!?" Tanya Elimona sambil membersihkan sebuah bola mata.
"Ya, dia menggunakan sihir untuk menjatuhkan gadis itu ke Rel ..." Jawab Kucabara.
"Gara-gara itu, gadis itu jadi kriminal ..." Tambah Bichura.
"Aneh ya ... Biasanya kan Dewa kematian tak bisa ikut campur dalam takdir manusia ... Selain itu, karena berada di Dimensi yang berbeda, menyentuhpun tak bisa ..." Elimona menjatuhkan beberapa lembar.
"Kecuali. Kalau sudah membuat kontrak ... Kontrak adalah tindakan yang melahirkan kekacauan di Dunia setan dan manusia ... Sampai kontrak selesai, kedua dunia itu akan berhubungan ..." Lanjut Elimona sambil memungut kertas-kertas tadi.
"Karena itu kau juga bisa berhubungan dengan para manusia ..." Elimona memungut kertas yang jatuh dengan pose nungging yang seksi.
"Kau sengaja menjatuhkannya ya?" Ucap Kucabara.

"Dewa kematian ikut campur dengan dunia manusia, mungkin ini suatu tanda kalau sesuatu di Dunia setan telah dimulai ... Kucabara hati-hati ya" Ucap Elimona.
"Soal itu, kau tak perlu khawatir ... Aku sudah menang 2 kali lho ..." Ucap Kucabara sambil tersenyum.
"Kucabara, apa kau lupa? Waktu memjual kontrak, aku sudah bilang kan? Kontrak ini seperti tantangan tertulis yang ditujukan pada Dunia Setan ... Walaupun dosa arwah sangat diragukan, mengubah jalan yang ditentukan oleh hukum dunia Setan 180 derajat selalu beresiko ... Ingat baik-baik, kau sudah menjadi target semua dewa kematian ... Kalau kau kalah dalam membela klienmu, tubuhmu akan menjadi debu di Dunia ini dan menghilang ..." Jelas Elimona sambil berpose WinTop.
"Kenapa sengaja berpose seperti itu!?"
"Aku berpose seksi, ini populer di Dunia manusia lho ..." Ucap Elimona.
" ... " Kucabara dan Bichura terdiam.

"Oh iya, Kucabara ... Aku dapat barang menarik, mau lihat??" Elimona mengambil kartu kosong dari raknya.
"Devil Litmus Card ... Barang yang digunakan dengan menggunakan Dark Matter ..." Jelas Elimona.
"Nggak ada tulisan apa-apa?" Tanya Kucabara sambil memperhatikan kartu kosong itu.
"Sudah ku bilang kan, ini menggunakan Dark Matter ... Bichura, keluarkan yang kau bawa ..."
Dengan sedikit ragu, Bichurapun mengeluarkan tabung Dark Matter yang disimpannya.
"Lihat, ini Dark Matter yang terkumpul dari pertarungan dengan Ponzol kan? Dengan begitu, kau tidak hanya mendapatkan Dark Matter arwah itu ... Kau juga bisa menghisap sedikit Dark Matter Dewa kematian lawanmu yang kalah dalam sidang. Jadi, Dark Matter Ponzol juga tercampur di dalam sini ..." Elimona menuangkan Dark Matter di kartu kosong tadi.
Wush wush wush ...
"Selesai!" Kartu yang tadinya kosong berubah menjadi kartu bergambar tumbuhan dan matahari.
"Hmm, tampaknya ini kartu Necromancer tipe tumbuhan ... Kalau menggunakan kartu ini, kau bisa mengubah tumbuhan apapun menjadi monster untuk sementara ..." Jelas Elimona sambil membaca Buku Panduan Manual.
"Wah!! Itu jurus yang digunakan ponsol! Hebat ... Ngomong-ngomong gambar matahari ini?"
"Itu ... Bisa disebut kelemahan kartu ini ... Syarat penggunaannya dibagi menjadi siang dan malam secara otomatis ... Singkatnya, kartu yang bergambar matahari hanya bisa digunakan siang hari ... Yang bergambar bulan, malam hari ..." Jelas Elimona.
"Ooh ..."
"Gimana? Devil Litmus Card ... Walau ada batasnya, waktu kau menang melawan dewa kematian, kau bisa menyerap jurus lawan ... Menurutku, ini akan berguna saat kau dipojokan dewa kematian ..."
"Terimaka..."
"Eits, selembar ... Harganya 100gr Dark Matter" Ucap Elena sambil menyelipkan kartu tersebut di kedua dada besarnya.

Sementara itu, lagi-lagi seorang arwah sampai di Event Horizon.
"Apa aku ... Sudah mati, ya? Apa ini, Dunia setelah kematian?" Arwah itu nampak kebingungan.
Dari jauh, nampak seorang Dewa Kematian, membawa buku+merokok tengah mengawasinya.

Sementara di kediaman Kucabara ...
"Cih ... Akhirnya Dark Matter yang terkumpul semuanya diambil ..."
"Dasar, itu karena kau lemah terhadap godaan!!" Bentak Bichura.
"Elimona itu setannya setan ..."

Ting ...
Devil Scale kembali tak seimbang.
"Ooh! Muncul arwah di Event Horizon!!"
"Ayo kita pergi! Tuan, kita harus bekerja untuk mengganti Dark Matter yang terambil!!"
"Baiklah Bichura!!" Ucap Kucabara.
"Siapa kau ...? Apa kau ... Dewa?" Tanya si Arwah ke Dewa Kematian, Sugal.
Sugal tak menjawab, ia sibuk menulis dengan asap rokok, rumus di udara.
"Hei! Apa yang kau lakukan!?" Tanya si arwah lagi.

"Sekarang"
Bruaaakkk ...
Perhitungan Sugal tentang waktu kemunculan Kucabara ternyata tepat.
"Aduhh!" Kucabara dan Bichura mendarat dengan amat tidak sempurna.
"Makanya, sudah ku bilang, terbangnya pelan-pelan!!"
"Tuan menghalangi pandanganku sih!!" Kucabara dan Bichura malah bertengkar.
"Kalian juga, kalian sapa??" si arwah semakin bingung.

Sementara itu, Sugal menaruh suatu alat di tanah dan kemudian menghitung mundur.
"10 ..."
"Siapa kau? Dewa kematian? 10? Apanya yang 10?" Tanya Kucabara yang tak mengenali Sugal.
"Makanya, kalian ini siapa!?" Si arwah terus bertanya.
"9 ... 8 ... 7 ..." Sugal terus menghitung mundur.

"Tuan, itu ..."
"Ya, sepertinya ia sedang menghitung mundur itu ..." Kucabara dan Bichura menatap ke arah benda yang ditaruh Sugal.

"6 ... 5 ..."

"Larii!!!" Kucabara menarik si arwah dan bergegas lari menjauh. Refleks, Bichura juga ikut berlari.
"Kenapa kita lari?" Tanya Bichura sambil terus berlari.
"Sekali lihat juga tahu kan? Itu bom!! Kita harus lari membawa arwah sebelum kita kena!!"
"Hei... Lepaskan!" Ucap arwah yang terseret.

"4 ..."

"Kita sudah cukup jauh ..." Ucap Bichura. Mereka bertiga telah berhenti berlari.

"3 ..."

"Apa kau ingat kejadian waktu kau masih hidup!?" Tanya Kucabara ke arwah dengan nada tergesa-gesa.
"Hah? Ya, tentu saja aku ingat semuanya" jawab si arwah.
"Benarkah!? Kalau begitu, apa dosamu??"
"Apa dosaku? Aku ... Dituduh mencuri roti ..." Jawab si arwah.

"2 ..."

"Pencemaran nama baik karena mencuri ya?? Aku mengerti! Aku bisa melakukan sesuatu!! Kau mau membuat kontrak denganku? Aku bisa membuatmu hidup kembali dengan membawa ketidakbersalahanmu!!" Jelas si pengacara tergesa-gesa.
"Kontrak? A, aku, hidup kembali??"

"1 ..."

"Tuan! Mungkin si brengsek itu menyiapkan misil!!" Teriak Bichura.
"Nah! Tanda tangan di sini! Sebenarnya ku harus mengetesmu, tapi sekarang kita berlomba dengan waktu!!" Kucabara tak mempedulikan kata-kata Bichura dan terus meyakinkan si arwah.

"0 ..."

"Oke! Kontrak selesai! Dengan ini, kita bisa pergi ke Dunia manusia!"
Buummm ...
Mereka bertigapun menghilang.

Shuuuu ... Ctuk
Hingga hitungan kenol, benda yang ditaruh tidak meledak, melainkan hanya mengeluarkan sedikit letusan.

Di Dunia Manusia ...
"Apa? Kau bukan dituduh mencuri?" Kucabara amat kaget setelah mendengar pengakuan si arwah.
"Aku tak ingat pernah mengatakan hal itu ... Kau tidak mendengar cerita orang sampai habis ... Aku dituduh mencuri roti, lalu dimasukan ke penjara ... Ketika bebas, beberapa hari setelahnya, aku membunuh seorang wanita"

"Tu, tunggu sebentar!! Me, membunuh? Kau benar-benar membunuh orang!? Bukan dituduh??"
"Ya ... Aku membunuhnya"
Sejenak, Kucabara dan Bichura terdiam. Kemudian, Bichura berkata ...
"Kalau begitu, kita membuat kontrak bukan dengan arwah yang menyesal ..."
"Tapi dengan pembunuh ..." Lanjut Kucabara.

"Hei! Apa yang kalian lakukan? Aku sudah membuat kontrak kan? Cepat bekerja untukku!" Pinta si arwah.

Di tempat Sugal, ia terus menulis rumus di udara.
"Gimana, Kucabara? Soal yang ku buat dengan menggunakan formula yang sulit ... Kau pasti tak bisa memecahkan soal ini ..." Ucap Sugal.

"Ingat baik-baik, kalau kau kalah dalam membela klienmu ... Tubuhmu akan menjadi abu di Dunia ini dan menghilang" Kucabara teringat akan kata-kata Elimona.

"Bichura ... Bagaimanapun juga, aku ini setan ... Kalau didesak seperti ini ... Aku malah ... Jadi bersemangat" Kucabara berapi-api.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.