Anime Cup III

Chapter 3
Baiklah, Hari pertama pertandingan pertama dari Anime Cup inipun akhirnya tiba. Ribuan orang terlihat memenuhi stadion. Ada yang membawa spanduk, terompet, megaphone, bahkan ada yang membawa TOA mesjid. Gak keterlaluan tuh?
Dua buah bus tiba di pintu masuk utama stadion. Satu berlambang perisai dengan pusaran air di sekitarnya, itu adalah lambang Shinobi team. Yang satu lagi, dengan lambang 2 buah sedang yang bersilang, merekalah Tantei team.
Satu persatu turun dari bis. Ada Kakashi yang di iringi oleh para para pemain besutannya. Beberapa diantaranya, Sasuke yang tengah kesulitan karena diserbu para fansgirl miliknya. Sakura, sang manager tim hanya mampu geleng-geleng kepala. Padahal sedang cemburu tuh.
Disisi lain, Yusaku terus berjalan memasuki ruangan ganti yang telah disediakan para panitia untuk timnya. Tentu saja diiringi oleh para personel Tantei team.
"Siapa tuh yang di ributin cewe-cewe?" tanya Ran penasaran.
"Gak penting," jawab Shiho datar. "Asal jangan Kudo-kun aja."
"Shinichi milikku," tantang Ran. Menatap tajam wakilnya tersebut.
"Milikku!"
"Milikku!"
"Milikku!"
Masing-masing tidak ada yang mau mengalah. Sang pelatih, sekaligus ayah orang yang diperebutkan hanya bisa menghela napas panjang. 'Anakku memang populer,' batinnya bangga. What the hell?
Udah author peringatin, disini banyak yang OOC. ^_^
-Time Skip-
Setelah acara pembukaan yang sangat meriah, akhirnya yang di tunggu-tunggu pun tiba. Para pemain pun terlihat mulai memasuki lapangan.
Dan inilah daftar para pemain beserta formasi mereka.
-Shinobi team-
memakai pakaian merah-hitam, seperti pakaian tim Ac-Milan.
Shikamaru nomor punggung 1
Kiba nomor punggung 4
Lee nomor punggung 15
Neji nomor punggung 11
Gaara nomor punggung 31
Naruto nomor punggung 9
Sasuke nomor punggung 7
formasi : 3-1-2
bek kiri : Neji
bek tengah : Lee
bek kanan : Kiba
gelandang : Gaara
penyerang (sayap kiri) : Sasuke
penyerang (sayap kanan) : Naruto
"Lihat Kiba, Gaara jadi gelandangan," Oceh Lee tanpa pikir panjang.
Sasuke hanya bisa oleng-oleng kepala melihat pasir Gaara yang mulai merayapi tubuh Lee. Kiba? Sudah kabur, takut kecipratan.
-Tantei team-
Team ini memakai kostum biru langit, seperti tim the blues chelsea.
Suichi nomor punggung 1
Heiji nomor punggung 12
Eisuke nomor punggung 19
Takagi nomor punggung 41
Saguru nomor punggung 23
Kaito nomor punggung 99
Shinichi nomor punggung 3
formasi : 3-1-2
bek kiri : Eisuke
bek tengah : Heiji
bek kanan : Takagi
gelandang : Saguru
penyerang (sayap kiri) : Kaito
penyerang (sayap kanan) : Shinichi
Wasit lapangan : Ikkaku
wasit garis 1 : Gekko Hayate
wasit garis 2 : Spandam
Para pemain kini tengah bersalaman satu sama lain. Setelah itu pengambilan gambar masing-masing tim.
"Kau mau kemana Hinata?" tanya Sakura pada Hinata yang terlihat akan meninggalkan kursinya. Sekarang mereka ada di base khusus tim Shinobi.
"A-Aku akan me-mengamati pertandingan dari bangku stadion. Mungkin bisa lebih jelas."
Sakura menoleh pada sang pelatih, Kakashi meminta persetujuannya. Kakashi menggangguk pelan.
"Baiklah, kau boleh pergi. Tapi waktu istirahat nanti kau harus siap di ruang ganti."
"Terima kasih, Sakura."
Hinata berlari kecil menaiki tangga Stadion, sambil melihat-lihat kursi penonton yang kosong. 'Ah, itu ada,' batinnya senang. Akhirnya ia mendapatkan kursi yang strategis. Kursi di samping Ino Yamanaka.
"Ino?" pekiknya kaget. Bukan hanya Ino yang ada disana. Tapi dibelakangnya dipenuhi oleh teman-temannya dari Konoha.
Wasit botak itu mengambil uang recehan di kantong depannya. Mata Kakuzu yang ada di bangku penonton langsung berkilau.
"Kaku, itu cuma lima ratus perak. Segitu aja sampai ngeces," ejek Hidan.
"Wasitnya gak modal un, masa uang recehan yang dilempar, ditangkap pula. Takut banget kalo ilang. Kalau gue jadi wasit, uang seratus ribu nanti yang gue pake un," gerutu Deidara. Yang lain sweatdrop.
Kelihatannya kesempatan untuk menendang bola pertama kali jatuh pada Tantei team.
-pertandingan dimulai-
Peluit tanda pertandingan dimulai berbunyi. Bola sekarang berada di kaki Shinichi yang kemudian mengoper pelan ke belakang. Heiji. Pemuda berkulit gelap itu membawa bola dengan santai ke tengah lapangan sementara kedua penyerang utama maju kedepan.
"Ya, dan Heiji mengumpan jauh ke depan, persis ke Shinichi yang di kawal ketat oleh Neji. Terjadi perebutan bola disana," komentar Gai.
Sementara itu di lapangan, Neji masih kesulitan dalam menghadapi gocekan maut dari Shinichi. Byakugan miliknya tidak banyak membantu dalam hal ini.
Shinichi memutar badannya, membelakangi Neji seraya menendang bola ke atas, melewati pemuda berambut panjang itu begitu saja. Tanpa ia sadari, sang detektif itu telah menghilang dari penjagaannya.
'Sial,' batinnya seraya mengejar Shinichi. Namun apa daya, ia telah tertinggal jauh. Para bek yang lain pun terlalu jauh jaraknya untuk mengejar.
Kini hanya tertinggal sang penjaga gawang. Satu lawan satu, Shikamaru dan Shinichi. Jantung kiper itu berdebar kencang saat melihat Shinichi mengambil ancang-ancang untuk menembak. Dirinya bergegas mengambil sikap siaga, menghadang tembakan yang siap kapan saja di lepaskan.
Namun ternyata tidak. Itu semua adalah tipuan. Shinichi ternyata mengumpan ke tengah, dimana Saguru datang secara tiba-tiba tanpa di sadari oleh Lee yang terfokus perhatiannya pada Shinichi.
Saguru dengan mudah menerima umpan silang tersebut dan melepaskan tembakan keras yang mengarah tepat ke sudut kiri gawang. Kiper yang telah tertipu tersebut terlambat bereaksi.
"Gol!" teriak sang komentator di iringi suara gemuruh yang berasal dari pendukung Tantei team. "Di menit ke sepuluh, Saguru berhasil mencetak angka. Kedudukan berubah sekarang. 1-0 untuk Tantei team." lagi-lagi terdengar gemuruh teriakan para pendukung team para detektif itu. Para tim medis sekarang disibukkan oleh olah para Fansgirl Saguru yang mendadak pingsan dan mimisan melihat lambaian tangannya setelah mencetak gol barusan. Lebay.
"Bola di kembalikan ke tengah lapangan sekarang."
Sasuke memberikan bola pada Naruto yang langsung menyerbu ke daerah pertahanan Tantei team.
"Genbatte Naruto-kun!" teriak dua orang gadis secara bersamaan. Yang satu memakai T-shirt berwarna ungu dan rok pendek senada. Yang satu lagi memakai jaket berwarna lavender dengan celana olahraga hitam. Ino dan Hinata.
Keduanya paling berpandangan. Mata tajam Ino bertemu dengan Mata sayu milik Hinata. Tanpa diduga semua orang, yang mengira akan terjadi jambak-jambakan seperti di telenovela-telenovela yang sering mereka tonton di tv, Ino malah menggandeng tangan Hinata erat dan berteriak lagi bersamaan.
"Kami mencintaimu!"
Oh. *mengapa cuma oh author baka?*. Hinata OOC. *plak*
Gerakan Naruto terhenti mendengar dua orang gadis menyatakan perasaan mereka. Lihatlah, di sekitar tubuhnya terlihat amor yang berterbangan. Ok, itu cuma imajinasi author yang gaje.
"Dobe!" Sasuke berteriak, mengingatkan Naruto yang kini malah Blushing gak karuan.
Tapi sayang, kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Eisuke, bek kiri Tantei team. Bola berhasil direbut yang langsung di tendang jauh ke depan, dimana Kaito dan Kiba siap menyambut datangnya bola.
Terjadi duel di udara, yang akhirnya dimenangkan oleh Kaito. Wajar saja sih, Kaito kan suka terbang. Bola, dengan sundulan kelapa, ups, maksudnya kepala berhasil di kirim pada Shinichi yang kini di tempel ketat oleh Lee dan Neji. Namun dengan kelicinan Shinichi, *emangnya belut?* ia berhasil lolos. Kini ia lagi-lagi berhadapan dengan kiper.
Shinichi bersiap menendang, tentu saja Dengan pose paling keren, yang berhasil membuat Ran dan Shiho meluber kayak coklat. Namun, detik demi detik berlalu tak terjadi apa-apa. Shinichi terlihat seperti patung yang tidak bisa bergerak. Bola kini berhasil direbut dengan mudah oleh Lee.
Sang kiper, Shikamaru, tersenyum. "kagemane, sukses." terlihat bayangan tubuh Shikamaru terhubung dengan bayangan tubuh Shinichi.
"Sial. Ternyata mereka tidak bisa di remehkan," umpatnya.
Lee, dengan semangat masa mudanya menggiring bola menuju tengah lapangan. Saguru, sebagai pemain gelandang bersiap menghadangnya.
"Konoha Senpu," dengan gerakan memutar ia menghindari hadangan Saguru. Ia langsung mengumpan pada Gaara.
Pemuda berambut merah itu langsung membawa bola memasuki daerah pertahanan lawan. Melihat celah di sisi kanan yang dijaga oleh Eisuke, dimana Naruto siap menerima umpan.
Umpan manis telah dilakukan dan bola kini berada di kaki pemuda pirang itu. Dengan mudah ia melewati sang bek yang lengah dan sekarang berhadapan dengan kiper. Tendangan keras dilepaskan.
Namun tidak semudah itu untuk menaklukkan kiper Tantei yang bernama Suichi Akai itu. Dengan sigap ia melompat kearah yang dituju oleh bola. Berhasil ditangkap dengan sempurna.
Peluit tanda pertandingan pertama telah usai berbunyi. Kini tiba waktu jeda 15 menit.
-Ruang ganti Tantei team-
Ran dan Shiho membagi-bagikan air minum kepada semua anggota tim. Setelah semua selesai, mereka berdua duduk di samping Shinichi. Otomatis pemuda itu diapit oleh kedua gadis tersebut. Semua anggota tim senyum-senyum gak jelas. Ada yang batuk, tersedak, bahkan lebih gawat lagi, seperti Heiji, tertawa ngakak.
Shinichi hanya bisa tertunduk, sedangkan kedua gadis itu saling lempar deathglare melalui bahu sang kapten.
"Merepotkan," desahnya.
"Kerja kalian semua sangat bagus," komentar sang pelatih. Ia bertepuk tangan dengan semangat. "Kuharap kalian bisa menjaga permainan terus seperti ini."
"Tapi mereka mempunyai kekuatan khusus," Shinichi menimpali.
"Itu satu hal yang harus kalian semua waspadai."
-Ruang ganti Shinobi team-
"Hinata," sapa Naruto padanya yang sedang memberikan botol minuman pada kakak sepupunya, Neji.
'Suara ini,' batinnya sambil memalingkan kepala kearah sumber suara tadi. Tentu dengan efek slow motion.
"Kyaa!" jeritnya seraya melempar botol minuman yang dipegangnya, tepat mengenai jidat Naruto. Setelah itu, ia pingsan.
"Apa salahku?" tanya Naruto bingung seraya menggosok-gosok tempat botol tersebut sukses mendarat. Dasar gak peka perasaan wanita batin yang lain sambil menggelengkan kepala.
Sakura memapah Hinata ke tempat duduk. "Dasar bodoh," gerutunya.
"Baiklah tim," Ucap sang pelatih, Kakashi Hatake. "Kita ketinggalan satu angka, tapi kita akan membalasnya."
"Oleh karena itu, kita akan memakai formasi itu."
-Time Skip-
"Ya! Sebentar lagi pertandingan babak kedua dari pertandingan pertama Anime Cup, Shinobi team VS Tantei team akan dimulai," ucap sang komentator dengan semangat. Itulah Gai, yang selalu menyerukan semangat masa mudanya, atau lebih tepatnya, semangat 45. Karena ia tidak muda lagi, dasar aneh.
"Kedudukan masih 1-0 untuk Shinobi team. Gol tersebut berhasil diciptakan oleh Saguru Hakuba, bekerja sama dengan Shinichi yang hari ini bermain dengan sangat baik," ucap Anko Mitarashi, komentator yang satunya.
"Benar sekali Anko. Tapi sebenarnya Shinichi mempunyai peluang untuk menciptakan gol di babak pertama tadi. Tapi sayang, berhasil dipatahkan dengan teknik spesial sang kiper, pengikat bayangan, Kagemane."
"Nah, itu dia para pemain kita telah siap di lapangan."
memang benar yang dikatakan oleh Gai, para pemain dari kedua tim telah siap dilapangan. Di pihak Tantei team terlihat tidak ada yang berubah. Namun, di pihak Shinobi terlihat ada yang berbeda. Kemudian seseorang menyerahkan selembar kertas pada komentator tersebut.
"Oh, ada pergantian pemain dari tim Shinobi. Sai masuk menggantikan Lee dan kemudian bertukar tempat dengan Gaara. Jadi, Sai menjadi gelandang dan Gaara menjadi bek tengah."
"Apa ini akan berpengaruh besar pada permainan tim Shinobi?" Tanya Anko pada Gai yang terlihat sedang berpikir. Kenapa kita bisa tahu ia sedang berpikir? Terlihat asap hitam keluar dari telinganya yang berbau seperti ban yang dibakar. Persis seperti Patrick sedang berpikir. Becanda.
"Kelihatannya ini salah satu strategi yang yang di intruksikan oleh Kakashi."
"Kalau begitu kita saksikan langsung pertandingan kedua."
Peluit kembali dibunyikan. Kini bola ada di kaki Sasuke, yang langsung mengoper pada Sai. Tentu dengan senyum biasanya.
"Itu kembaranmu," ucap Ulquirra pada Gin dengan nada datar sambil menunjuk Sai yang sedang menggiring bola.
"Mungkin," jawabnya sambil tersenyum. Tuh kan, mirip banget.
Sai memberikan Bola pada Naruto yang langsung di hadang oleh Eisuke. Tanpa menunggu waktu, ia mengumpan panjang pada Sasuke yang ada di sisi lain lapangan. Takagi pun tak tinggal diam.
"Kau takkan kubiarkan rambut bebek," katanya seraya menghadang Sasuke.
"Hn..." cuma itu yang keluar dari bibirnya. Padahal kalau kalian lebih jelas melihat, terlihat aura hitam yang menguar dari tubuhnya.
Terjadi perebutan bola disana. Sai pun mendekat. Melihat hal ini ia langsung memberikan bola padanya dan ia berlari melewati Takagi yang langsung mendekati Sai.
Sai yang mengerti maksud Sasuke langsung mengumpannya kembali kepada pemuda berambut raven tersebut.
'Sial,' umpat Takagi pada dirinya sendiri. 'Umpan satu dua!' ia segera berbalik arah mengejar Sasuke, namun sudah terlalu jauh. Ia tak bisa mengejarnya.
Sasuke bersiap melakukan tendangan, dari luar kotak penalti! "Goukakyou!" serunya. ini dia teknik khusus keluarga Uchiha. Bola api.
Tendangan dilepaskan! Bola melesat cepat, datar menuju gawang. Kiper melompat, berhasil menjangkau bola dengan satu tangan. Seluruh pemain dan pendukung Tantei team menghela napas lega.
Namun, raut wajah kiper tidak menampakkan kelegaan. Bola ditangannya masih belum berhenti berputar, bahkan tangannya kini ikut terdorong. Hingga akhirnya,
"Goool!" teriak para pemain dan pendukung Shinobi team. Bola akhirnya melesak kedalam gawang dengan keras.
Sasuke melakukan salto beberapa kali di udara. Para fansgirlnya jejeritan lebay.
Sakura hampir saja berlari ke tengah lapangan kalau saja tidak di tahan oleh Hinata yang sudah sadar dari pingsannya.
Bola kembali ke tengah lapangan, kali ini dikuasai oleh Tantei team. Kedudukan sementara 1-1.
Waktu yang tersisa hanya tinggal 30 menit. Stamina para pemain mulai menurun. Terlihat dari permainan mereka yang kurang agresif dan napas yang mulai ngos-ngosan.
Bola kini berada di kaki Kaito. Langsung berhadapan dengan Gaara. Kiba menjaga ketat Shinichi. Merasa jarak untuk menembak sudah tepat, ia melepaskan tendangan khas miliknya, Magic Shoot.
Bola berputar cepat, namun Gaara tidak tinggal diam, ia melakukan suatu segel. "Dinding pasir!" serunya seraya menapakkan tangan ke tanah. Sontak muncul dinding pasir seperti benteng yang menghentikan pergerakan bola. Dengan mudah Gaara mengambil bola.
Langsung dioper kedepan, dimana Naruto siap menyambut bola. Akan tetapi, tubuh Naruto tiba-tiba terdorong dengan keras, menyebabkan ia terjatuh ke tanah. Ternyata Takagi menabraknya. Peluit pun berbunyi, karena hal itu jelas pelanggaran. Wasit Ikkaku, langsung memberikan peringatan kepada Takagi. Takagi menggangguk mengerti dan langsung membantu pemuda pirang itu berdiri. Mereka pun bersalaman, sebagai tanda sportivitas yang harus selalu di junjung tinggi dalam setiap pertandingan.
Jarak tembak adalah 30 meter, cukup jauh. Waktu tinggal 15 menit. Kelihatannya Naruto yang akan menembak. Ia bersiap melakukan tendangan, langsung ke gawang. Inilah saatnya ia melakukan tendangan terbaiknya.
"Rasengan!"
Bola terlihat melambung tinggi, seperti akan melewati mistar gawang. Namun tiba-tiba arah jalur bola berubah, dengan tiba-tiba menukik tajam.
Suichi yang tidak mengira arah bola akan mendadak berubah, terlambat bereaksi. Bola berhasil menghunjam ke dalam gawang.
"Goool! Lagi-lagi tercipta gol. Shinobi team berhasil membalik keadaan!" teriak sang komentator. Terdengar gemuruh hebat dari tribun yang diisi para pendukung Shinobi team.
Naruto melambaikan tangannya kearah pendukungnya sambil tersenyum lebar. Terlihat Ino pingsan karena mimisan. Keluarga Naruto pun ikut tersenyum bahagia.
Kali ini giliran Sakura yang sibuk menahan Hinata yang bersiap berlari ke lapangan.
"Ma, kakak hebat ya?" tanya seorang gadis berambut merah yang mirip banget dengan Shiho, wakil manager tim Tantei. Yang ditanya adalah seorang perempuan berumur sekitar 35 tahun, juga berambut merah.
"Yah, dia memang hebat dalam olahraga," puji sang Ibu, Kushina Namikaze.
"Siapa dulu ayahnya," sahut sang ayah sambil menepuk dada dengan bangga. Ialah Minato Namikaze.
"Iih, bukan itu ma, pa. Maksud Kyu, kakak hebat masalah memikat cewek. Tuh buktinya, dua orang cewek tergila-gila ama dia," katanya sambil menunjuk Hinata dan Ino.
"Ya gitu deh, siapa dulu ayahnya," ucap Minato sambil menepuk dada bangga. Lagi. Tapi kali ini ia mendapat hadiah dari sang istri, jeweran di telinga.
"Tapi tak ada salahnya punya dua menantu yang cantik-cantik seperti mereka," gumam Kushina pelan. Tentu saja ini ditanggapi dengan tatapan kaget sang suami.
"Tidak usah kaget begitu yah. Ibu hanya ingin pekerjaan rumah yang biasa ibu lakukan jadi cepat selesai, ya kan bu?" tanya Kyuubi pada ibunya dengan senyum polosnya.
"Dasar," gerutu sang ayah. 'Pemalas,' tambahnya dalam hati. Kenapa dalam hati? Karena ia termasuk anggota SSTI, Suami-Suami Takut Istri.
Kembali ke lapangan. Bola kini di kaki Shinichi, sedangkan waktu kini cuma tinggal sepuluh menit.
Ia berhasil melewati Sai. Di oper pada Kaito, sementara Shinichi berlari melewati Gaara. Kaito langsung mengumpan ke depan. Bola atas.
Shinichi melompat, bersiap melakukan salto. Namun disana ada Kiba yang juga melakukan hal yang sama. Ini duel di udara. Namun ternyata Shinichi lebih cepat, tendangan berhasil dilakukan.
Tapi, bola berhasil dijangkau Shikamaru dan akhirnya keluar lapangan. Tendangan sudut untuk Tantei team. Heiji bersiap.
Bola telah di tendang, melambung tinggi tepat menuju ke arah Saguru. Sundulan kepala yang cukup keras dilakukan. Namun berhasil ditepis oleh sang kiper. Bola melambung kearah Kiba dan Shinichi. Terjadi kemelut di depan gawang yang cukup membahayakan.
Kiper yang sudah bangkit pun tak membiarkan hal ini.
"Kagemane!"
Bayangan miliknya membelah menjadi 4, menuju ke arah Heiji, Saguru, Kaito, dan Shinichi. 3 orang berhasil tertangkap, namun Shinichi, yang masih menggiring bola berhasil menghindar.
Tapi ia sekarang sendirian. Ia pun terus membawa bola sambil mencari celah untuk menembak. Namun kesempatan ini digunakan oleh Gaara dengan baik. Tubuh Shinichi tak bisa bergerak!
Pasir perlahan merayap di kakinya. Ini bukan pelanggaran, selama tidak terjadi kontak badan. Hilang sudah kesempatan Tantei team untuk menyamakan kedudukan. Bola yang bergulir bebas di sambar oleh Sai dan di tembak ke tengah lapangan.
Peluit tanda pertandingan selesai berbunyi. Pertandingan selesai dengan kemenangan diraih oleh Shinobi team. Para pendukung pun semakin riuh.
Semua pemain saling bersalaman dan bertukar baju.
"Ya! Shinobi team telah memastikan diri mereka masuk ke semifinal dengan mengalahkan Tantei team dengan skor 2-1."
Shinichi yang kembali ke base dengan wajah tertunduk langsung di sambut oleh sang manager dan juga sang wakil.
"Shinichi!" "Kudo!"
Dua panggilan berbeda.
"Ran, Shiho," bisiknya lirih. "Maaf."
"Maaf? Untuk apa?" tanya Shiho bingung.
"Karena aku kita kalah."
"Kami tidak menyalahkanmu," ucap Ran sambil tersenyum manis.
"Ya. Itu benar Shinichi," sang pelatih sekaligius ayah Shinichi menimpali. "Tak ada yang salah. Musuh kita memang sangat kuat. Hal itu tak diragukan lagi."
"Tuh kan, ayahmu saja bilang begitu. Jadi jangan menyalahkan dirimu lagi," ucap Heiji yang baru saja masuk base.
"Itu benar," Kaito menambahkan.
"Nah, kalian berdua," ucap sang pelatih pada dua gadis itu. "Mengapa kalian tidak mengajak dia date? Sekaligus menghiburnya."
Tanpa pikir panjang, dua gadis itu menyeret Shinichi keluar. Kan sudah diberi izin sang calon mertua? Tunggu apa lagi? Shinichi pun hanya bisa pasrah.
-Team Shinobi-
Semua orang telah berkumpul di ruang ganti. Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka, atau lebih tepatnya di dobrak. Ino langsung menghambur masuk dan memeluk Naruto. Hinata tak tinggal diam, masa kecengannya di peluk-peluk seenaknya. Dia juga memeluk Naruto dari sisi lain. Kali ini Naruto yang pingsan. Poor you Naruto.
Sakura? Jangan tanya, Sasuke sudah dari tadi tidak dapat bergerak karena pelukan maut Sakura. Kasihan para striker kita.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.