Hold Me Ulquiorra IV

Chapter 4
Blue Eye Cat "YO..ULQUIORRA.." Seru pemuda yang tengah berdiri di depan mereka berdua. Bola mata
Ulquiorra melebar melihat sosok yang ada di depanya itu. "KAU…." Gumam Ulquiorra sambil terus menahan sakit di lengannya. Sedangkan Rukia menatap pemuda itu dengan tatapan tidak mengerti ….. "Mau apa kau..? Kalau datang hanya untuk menjemputku,aku tidak akan pergi Grimmjow." Ujar Ulquiorra dengan tatapan dingin. Pemuda yang di panggil Grimmjow itu hanya menyeringai. "Menjemputmu! Jangan ke ge eran, siapa juga yang ingin menjemputmu. Aku datang kesini untuk menantangmu." Seru Grimmjow semangat,mata birunya menyala-nyala. "Aku menolak!"Jawab Ulquiorra tegas. "A..apa..Pokonya kau harus menerima
tantanganku." "Ku bilang aku menolak! Kalau kau datang hanya untuk itu,lebih baik kau pulang." Ucap Ulquiorra dingin. "Aku tidak akan pulang sebelum kau terima tantanganku..Kalau tidak.." "Kalau tidak apa?" Tanya Ulquiorra semakin dingin. "Kalau tidak perempuan ini akan ku buat tersiksa."Tiba-tiba saja Grimmjow sudah ada di belakang Rukia dan menangkapnya. "RUKIA!"Seru Ulquiorra terkejut. "HEI..LEPASKAN AKU!"Gerutu Rukia sambil mencoba melepaskan diri dari Grimmjow. "Lepaskan dia Grimmjow!"Seru
Ulquiorra kini dengan nada penuh amarah. "Kalau kau ingin aku melepaskannya, kau tahu aku dimana. Dan disana kau harus menerima tantanganku."Seru Grimmjow dan meloncat dari jendela yang ia pecahkan sambil
menggendong Rukia. "Lepaskan aku."Itulah teriakan terakhir dari Rukia.*Bukan berarti dia mati kok* "Cih..sialan..ukh!"Ulquiorra menggeram karena luka di lengannya. "RUKIA!"Seru seorang perempuan dari balik loker."Bagaimana ini Orihime Rukia di cu.. Eh..Kau kenapa Orihime?Matamu berbina-binar?"Tanya
Tatsuki yang bingung dengan tingkah laku Orihime. "Bukanya ini indah Tatsuki chan.."Ujarnya dengan mata abu-abu yang berbinar. "A..apanya yang indah?" Tatsuki semakin tidak mengerti. "Kisah cinta mereka."Mata Orihime semakin bercahaya dengan hiasan butiran air. "Ki..kisah cinta apanya sich."Sumpah Tatsuki bingung banget ma temenya ini. "Rukia chan kan pacaran dengan Ulquiorra kun. Lalu tiba- tiba ada orang ketiga yang menghancurkan hubungan mereka. Sementara Ulquiorra kun di tinggalkan, karena itu Ulquiorra kun
harus menjemput Rukia chan dan membuktikan kalau dia benar-benar mencintainya. Dengan penuh tantangan dari sang orang ketiga. Bukankah ini kisah cinta yang indah." Mata Orihime semakinberbinar- binar,sementara Tatsuki sweetdrop di tempat. 'Si Orihime kebanyakan nonton sinetronnich,aduch.'Batin Tatsuki. 'Tapi, Ulquiorra kau harus menolong Rukia.'Batin Tatsuki dengan memandang Ulquiorra yang masih terduduk di lantai dengan pandangan yang serius. Tiba-tiba Ulquiorra merinding. 'Kenapa ya. Sudahlah, yang jelas ku harus menolong Rukia. Si Grimmjow sialan.'Batin Ulquiorra penuh amarah sambil nyebar aura hitam. Orang-orang yang lewat ikut merinding. Setelah di bawa loncat kesana kemari*tapi bukan monyet ya*
akhirnya Rukia di turunkan oleh Grimmjow di sebuah atap. "Hei... Untuk apa kau membawa kukesini."Tanya Rukia sweetdrop. "Tentu saja untukmenunggu si Ulquiorra brengsek itu."Jawab siGrimmjow sambil celingak-celinguk"Nunggu sich nunggu.Tapi kalau mau ke atap sekolah kau tak perlumembawakukan."Seru
Rukia kesal, karena ternyata dia malah di bawa ke atap sekolahnya*emank pengen di bawa kemana?*.
"Kalau tidak membawamu,dia takan datang." Jawab si Grimmjow. "Emank ada masalah apa antara kau dan
Ulquiorra, sampai kau menatangnya dan memecahkan kaca jendela sekolahku?"Tanya Rukia. "Eh..Masalah,setahuku nggak ada masalah sich. Kita damai-damai aja tuch." Ujar Grimmjow innocent. "KALAU NGGAK ADA MASALAH KENAPA KAU MALAH MENANTANGNYA,DASAR BODOH!" Rasanya kepala Rukia inginmeledak. "Karena..aku ingin kuat melebihi dirinya." "Eh..Kuat melebihi
Ulquiorra?" Rukia jadi bingung. "Di antara para makhluk buatan yang lain. Eh ngomong- ngomong apa kau sudah tahu kalau Ulquiorra makhluk buatan?" Tanya Grimmjow, Rukia cuman ngangguk. Trus Grimmjow ngelanjutin cerita dech. "Dia itu, orang yang paling menahan diri, dia kuat meski selalu di sakiti oleh para
manusia. Dia tak pernah memperlihatkan emosinya. Tapi, dia tak pernah bisa di kalahkan. Dia selalu menolak jika ada yang menantangnya bertarung, dia sangat kuat. Karena itu aku ingin mengalahkannya. Agar aku bisa lebih kuat dari si stoick brengsek itu." Ucap Grimmjow sambil menyandar di pagar atap. Rukia bisa melihat mata Grimmjow yang berbinar-binar saat menceritakan tentang Ulquiorra. "Kau ini, sebenarnya mengagumi
Ulquiorrakan?" Tanya Rukia yang berhasil membuat wajah Grimmjow yang garang itu jadi merah. "Si..siapa..yang..siapa yang mengagumi si stoick brengsek itu, aku tidak mengaguminya, aku tidak.." Wajah
Grimmjow benar-benar merah. "Hehehehehe..." Rukia tertawa. "Ke..kenapa kau tertawa hah." Tanya Grimmjow kesal plus malu. "Tidak, hanya saja. Menurutku kau tidak salah bila mengegumi seseorang sampai ingin mengalahkannya. Aku akan mendukungmu, semangatlah."UcapRukia lembut di tambah  senyum manis di
wajahnya. Grimmjow yang mendengar Rukia mendukungnya, entah mengapa merasa berdebar-debar. "A..apa-apaan sich.."Grimmjow memalingkan wajahnya. Entah kenapa sesaat jadi hening. Hanya angin yang menemani keheningan itu. "RUKIA!"Tiba-tiba teriakan seseorang yang sudah tak asing lagi keluar dari balik pintu. "Ulquiorra.."Seru Rukia. Lalu menghampiri Ulquiorra. "Akhirnya kau datang juga, kali ini kau harus
menerima tantanganku Ulquiorra."Seru Grimmjow yang masih nyender di pagar. "Sudah ku bilang aku menolak. Ayo pergiRukia."Jawab Ulquiorra tegas, dan membawa Rukia pergi. "Tu..tunggu dulu hei." Teriak Grimmjow.. WUUUSSSHHH! Angin yang bertiup kencang mendorong tubuh Grimmjow kembali ke pagar,
karena pagarnya sudah tua. Pagarnya pun roboh terjatuh ke bawah bersamaan dengan tubuh Grimmjow.. Ulquiorra yang menyadari itu, langsung manarik tangan Grimmjow yang hampir jatuh. Alhasil Grimmjow bergelantungan di atap. "Grimmjow.." Seru Rukia penuh dengan kekhawatiran. "Cih..kau ini merepotkan
saja."Celetuk Ulquiorra,berhasil membuat Grimmjow kesal. JJDUUKK! Muka Grimmjow sukses menabrak dinding sekolah."Kau ini niat nggak sich nolongnya."Gerutu Grimmjow yang masih bergelantungan dengan
darah menetes dari hidungnya. Dengan mudah dan tanpa susah payah,akhirnya Ulquiorra berhasil mengangkat tubuh Grimmjow ke atap lagi. "Kau ini merepotkan sekali, apa tak bisa kalau bertemu denganku kau jadi anak baik*itu nggak mungkin*."Ulquiorra ngomel-ngomel ke si Grimmjow, si Grimmjow cuman diem.
"Hei, aku kan nggak tahu kalau pagarnya bakal..."Belum sempet si Grimmjow nyelesein kata-katanya udah di
deathglare sama Ulquiorra. Dia diem lagi dech. "Hehehe..."Tiba-tiba Rukia tertawa. "Kau kenapa Onna?"
Tanya Ulquiorra bingung. "Tidak, hanya saja lucu melihat kalian berdua. Kayak lihat kakak beradik. Hehehe"Ujar Rukia, sukses membuat mereka berdua cengok. "Kakak beradik apanya.."Gerutu Grimmjow yang sontak wajahnya merah. Ulquiorra cuman diem memalingkan muka. "Hehehe.. Yah untuk Grimmjow kau jangan menyerah dech." Ujar Rukia yang membuat Mereka berdua cengok lagi dalam keadaan
Sweetdrop. "Benarkah kau mendukungku onna?"Tanya Grimmjow dengan mengembangkan senyum di wajahnya. "HMM..Berusahalah untuk mengalahkan Ulquiorra."Seru Rukia. "Hah apa maksud mu?" Ulquiorra jadi kesel. "Hmm...Arigatou Rukia chan.."Ucap Grimmjow sambil menjilat pipi Rukia,dan diapun pergi. Wajah Rukia langsung merah, sedangkan Ulquiorra dengan sukses memberikan deathglare ke Grimmjow yang sudah berlari meninggalkan mereka. Sekarang hanya tinggal Ulquiorra dan Rukia. Hening, sementara
Rukia masih mengusap- usap pipinya yang di jilat Grimmjow. Entah kenapa Ulquiorra jadi kesel, lalu tanpa di
sadari Rukia ulquiorra merangkul pundak Rukia dan memeluknya dari belakang. Sontak membuat Rukia kaget. "Ul..ulquiorra..Kau kenapa."Seru Rukia dengan wajah merona merah. "Aku haus. Dan lenganku terluka gara- gara melindungimu onna."Ucap Ulquiorra dingin tepat di telinga Rukia, membuat Rukia
sedikit geli. Perlahan Ulquiorra membuka kerah baju Rukia, gadis bermata violet itu hanya diam. "AHK..Ulqui..orra.."Lirihan mulai terdengar dari mulut mungil Rukia ketika Ulquiorra menancapkan taringnya
tepat di leher putih Rukia. Pelukan Ulquiorra semakin erat membuat tubuh Rukia sesak nafas. "Ulqui..orra..cu..kup.."Rukia semakin lemas, tapi Ulquiorra tidak memperdulikanya. Tidak puas hanya menggigit leher Rukia, dia menjilati darah yang menetes di punggung Rukia. "Ul..qui..orra..hentikan."Lirih Rukia yang merasa geli. Setelah menjilati darah di punggung Rukia, dia kembali menjilati leher Rukia lalu berpindah ke telinga Rukia. Gadis itu hanya meringis geli, sementara Ulquiorra terus mempererat pelukannya membuat Rukia semakin tidak bisa bergerak. "Hentikan Ulquiorra, apa yang kau lakukan. LEPASKAN AKU." Teriak Rukia sudah tidak tahan atas apa yang di lakukan Ulquiorra padanya, sementara Ulquiorra semakin tidak perduli. Rukia yang kesal, akhirnya mendorong tubuh Ulquiorra. Dengan nafas yang tersengal-sengal dan wajahnya yang merah juga kancing baju yang sedikit terbuka dia meninggalkan Ulquiorra. Sementara Ulquiorra hanya diam menatap sosok Rukia yang meninggalkanya. 'SIAL..Ada apa denganku?'Gerutu Ulquiorra pada dirinya sendiri sambil menutupi wajahnya dengan tangan kananya.
'Kenapa sich dengan dia, dasar bodoh.'Gerutu Rukia di bawah tangga dengan rona merah di wajahnya.
Pulang Sekolah.. Rukia berjalan sendiri di halaman sekolahnya menuju gerbang. Dia merasa lelah, karena
saat dia kembali setelah di culik Grimmjow orihime langsung mengintrogasinya. DEG... Dadanya berdebar-
debar lagi karena mengingat kejadian tadi siang di atap bersama Ulquiorra. Wajah mungilnya pun kembali
merona. Dengan cepat dia menggeleng- gelengkan kepalanya, mencoba menghapus ingatan itu. Hah..dia
menghela nafas panjang. Tapi tepat saat dia sampai di depan gerbang sekolahnya, mata violetnya melebar melihat sosok yang tengah berdiri menatapnya. "Kau sudah pulang.."Tanya pemuda bermata hijau itu.
"Ulquiorra, kenapa masih ada di sini?" Tanya Rukia. Mukanya langsung merona lagi saat melihat wajah
Ulquiorra. "Aku menunggumu."Jawabnya datar. "EH..Kenapa menungguku?"Tanya Rukia lagi. "Kau mau pulang atau mau tanya jawab dengan ku..?" Ujar Ulquiorra dingin. "Ten..tentu saja mau pulang. Lagipula tak ada gunanya kau menungguku." Ujar Rukia dengan nada kesal dan berjalan meninggalkan Ulquiorra di belakang. "Maaf, tentang kejadian tadi.." Ucap Ulquiorra dengan ekspresi wajah bersalah berhasil membuat Rukia cengok. "Ta..tadi kau bilang apa?" Tanya Rukia nggak percaya atas apa yang baru saja di dengarnya.
"Memangnya tadi aku bilang apa.?" Tanya Ulquiorra innocent. "Aduch kepalaku pusing.." Seru Ulquiorra yang sempoyongan, berhasil menjatuhkan diri di tubuh mungil Rukia. "Ulquiorra kau tidak apa-apa?" Tanya Rukia khawatir. "Demamu semakin tinggi, sebaiknya kita cepat pulang. Dasar menyusahkan, seharusnya kau tidak perlu datang ke sekolah.."Gerutu Rukia sambil membopong tubuh Ulquiorra di pundaknya. 'Jangan-jangan yang tadi juga karena dia demam..'Batin Rukia. Tidak menyadari bahwa Ulquiorra tengah tersenyum.
Dengan memakan waktu beberapa menit akhirnya Rukia berhasil membopong tubuh Ulquiorra ke apartemenya. Tapi tepat sebelum dia masuk, dia celingak- celinguk dulu. 'Tidak ada orang kan, bisa gawat kalau para tetangga melihatku membawa tubuh cowok nggak di kenal' Batinya. Setelah memastikan semua aman, dia pun masuk ke apartemenya. "Aku pulang.."Serunya.. Lalu dia memasuki kamarnya. "Selamat datang Rukia chan.." Tiba-tiba ada orang yang menyambutnya di kamar. "GYYAAA!" Rukia langsung kaget dan menjatuhkan tubuhUlquiorra."Grimm..Grimmjow? Sedang apa kau disini?" Tanyanya pada Grimmjow yang sedang cengengesan menyambut Rukia. "Apa aku tidak bilang, kalau aku kabur dari Las Noches.." Tanya Grimmjow innocent. Rukia geleng-geleng. " Dan bagaimana kau bisa masuk ke kamar ku..?" Tanya Rukia lemas. "Oh, aku masuk lewat sini.." Grimmjow menunjuk jendela dengan jempolnya. "KYAA! KACA JENDELA KU PECAH!" Rukia jadi histeris melihat kaca jendela suda pecah. Kelihatan banget di ancurin paksanya. "Aku bingung mau masuk lewat mana, jadi aku lewat situ."Jawab Grimmjow dengan wajah super innocent. "Tapi kau tak perlu memecahkanyakan." Rukia semakin histeris, si Grimmjow malah cengengesan. "Lalu kenapa kau kemari?" Entah kenapa Rukia merasakan firasat buruk. "Tenang saja, aku sudah memutuskan untuk tinggal disini kok..Dan lagipula aku juga bisa berubah jadi kucing, jadi tidak terlalu memakan tempat. Jadi kau tidak perlu khawatir.." Jawab Grimmjow dengan super duper innocent.
'WHAAT!Bukan masalah itunya.." Jeritan batin Rukia. "Pergi.." Tiba-tiba Ulquiorra yang sejak tadi ada di lantai muncul tepat di depan Grimmjow. "A..apa maksudmu pergi.. Aku sudah memutuskan akan tinggal disini." Seru Grimmjow."Siapa yang mengijinkanmu untuk tinggal di sini HAH!" Celetuk Ulquiorra pedas.
"Tentu saja aku." Jawab Grimmjow lebih tegas.. "Ku bilang BODOH!." Seru Ulquiorra dengan deathglarenya.. "Ku bilang aku tidak BRENGSEK!" Seru Grimmjow nggak kalah dengan deathglarenya. Sekarang mereka berdua saling bertarung lewat deathglarenya. Sementara si cewek tokoh utama malah di cuekin. 'Sepertinya hidupku takan pernah damai lagi' batin Rukia. "Hei, jendelaku yang pecah, cepat betulkan.." Seru Rukia menghentikan aksideathglare antara Ulquiorra dan Grimmjow. Yah..Kehidupan Rukia
yang baru akan di mulai dari sekarang. Penuh kekonyolan dan ramai. Semoga Rukia bisa mengatasi 2 ekor kucing yang selalu bertengkar itu dengan

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.