The Devils Beside Me III

Chanpter 3 : The Noble Families

"Sini tanganmu!" Rukia menarik tangan Ichigo yang terluka begitu mereka duduk di futon ruang tamu.
"Auw..! Pelan-pelan dong!" Raung Ichigo. "Apa yang kau lakukan?" Lanjutnya saat Rukia menggulung lengan kimononya.
"Menyembuhkanmu! Kau pikir apa?" Kata-kata Rukia memang terdengar jutek, tapi ada nada simpati dalam suaranya. Setelah lengan kimono Ichigo tergulung hingga bahu, ia meletakkan telapak tangannya beberapa centi di atas luka Ichigo, lalu cahaya bening keunguan memancar dari telapak tangannya..
ICHIGO'S POV
Cahaya itu.. Cantik sekali dan terasa hangat. Apakah ini kekuatannya..? Rasa sakitku mulai berkurang.. Sekuat apa sih gadis ini sampai dia bisa mengendalikan mahluk mengerikan itu dan menahan Renji di tempat ini? Padahal dia terlihat seperti gadis biasa... Biarpun berlagak galak dan ketus, tapi aku bisa melihat ada kegetiran dan kerapuhan dalam matanya..
RENJI'S POV
Tidak kusangka dia menyuruh kami masuk untuk menyembuhkan luka Ichigo, kupikir dia akan menendang Ichigo keluar dari rumahnya... Hmph.. Kau memang gadis yang lucu..
Kekuatan penyembuhnya ternyata memang sangat luar biasa, sebentar saja luka Ichigo sudah menutup sebagian... Tapi, hei.. hei Ichigo.. Kenapa kau malah memandanginya begitu? Jangan-jangan... Eh kenapa wajah Rukia jadi pucat begitu?
RUKIA'S POV
Sudah kuduga, luka ini sangat parah.. Selama ini aku belum pernah menyembuhkan luka gigitan Komamura, habis setelah digigit, pengacau-pegacau itu pasti langsung kabur terbirit-birit dan tidak pernah menampakkan wajahnya lagi di rumahku.
Tapi syukurlah permukaan kulit Ichigo yang luka sudah mulai menutup, tapi luka di bawah kulitnya masih belum sembuh benar.. Apa penyembuhan ini kulanjutkan besok saja ya? Sepertinya reiatsuku sudah terserap habis.. Kepalaku pusing..
NORMAL POV
"Rukia..?" Panggil Ichigo saat melihat mata Rukia mulai kehilangan fokus.
"Rukia kau kenapa? Kalau sudah tidak kuat sebaiknya hentikan saja!" Kata Renji.
"Siapa bilang aku tidak kuat?" Rukia cemberut sambil menghentikan aliran kekuatan penyembuhnya. "Aku ini penakluk setan terkuat di Karakura tau!"
"Masih ngeles juga.. Mukamu itu sudah pucat tau!" Kata Ichigo.
"Sudah disembuhkan, tapi kau tetap saja cerwet!" Rukia kesal.
"Aku kan tidak minta disembuhkan, nona kecil!" Cibir Ichigo.
"Kalau tidak disembuhkan, kau akan mati pelan-pelan!" Rukia menyilangkan lengannya di dada.
"Apa maksudmu? Kami, setan-setan, punya kekuatan yang besar untuk bertahan dari luka dan rasa sakit tau.." Renji yang dari tadi hanya bengong melihat kedua mahluk hidup itu berantem akhirnya ikut bicara.
"Kata mendiang ibuku, luka yang dibuat oleh Komamura akan menyerap reiatsu mahluk yang dilukai.. Semakin besar lukanya, maka semakin besar pula reiatsu yang diserap, dan semakin lebar lukanya.. Bila mahluk itu tidak punya cukup reiatsu untuk menahan perkembangan lukanya, maka kau tidak akan bertahan lama.. Lukamu ini belum sembuh sepenuhnya, besok aku akan melanjutkan penyembuhanmu lagi.." Jelas Rukia.
"Cih.. Tak kusangka anjing peliharaanmu bisa membuat Ichigo luka parah.." Kata Renji seraya tersenyum pada Ichigo berwajah masam.
"Komamura adalah roh anjing yang secara turun temurun menjaga rumahku dari mahluk-mahluk jahat.." Rukia memulai penjelasannya sambi celingak-celinguk mencari kertas dan spidol, tapi untung dia tidak menemukannya. "Dia menyerap emosi dan energi negatif dari mahluk-mahluk yang berniat jahat dan mengubahnya menjadi energi untuk menyerang mahluk itu.. Jadi semakin pekat emosi yang kau miliki, semakin ganas pula serangan yang akan kau terima dari Komamura.."
"Huaaahh.. Dari tadi kau bilang 'Semakin.. Semakin..', aku capek mendengarnya, baka!" Potong Ichigo sambil membaringkan tubuhnya di atas futon. Gerakannya lalu diikuti oleh Renji.
"Kau..! Dasar setan oren nggak sopan!" Maki Rukia. "Kayaknya bangsa kalian nggak ada yang tau sopan santun ya?"
"Haaah siapa bilang? Tunggu sampai kau bertemu Nii-sama.." Ucap Renji spontan.
"Nii-sama?" Ulang Rukia. Matanya menyiratkan keheranan.
"Bukan apa-apa.." Kata Renji sambil membalikkan badannya membelakangi Rukia.
"Aahh sudahlah.." Rukia berdiri. "Sudah mulai sore, aku mau menyiapkan makan malam dulu.." Dia pun berlalu.
Tinggal Renji dan Ichigo saja di ruang tamu keluarga Kurosaki. Mereka berdua cuma diam, hanyut dalam pikiran masing-masing.
"Renji.." Ichigo memecah kesunyian di ruangan besar itu.
"Hmm.." Renji menjawab dengan setengah melamun.
"Kita.. kita harus cepat menyelesaikan ini.." Kata Ichigo.
"Kau kedengaran ragu-ragu, Ichigo.." Sahut Renji. "Karena dia menyelamatkanmu?" Tambahnya sambil melirik ke arah sepupunya yang oren itu. "Kau tau, dia juga menyelamatkanku.. Kalau dia membiarkan saja aku tergeletak di jalan setelah bertarung dengannya, aku tidak tau apa jadinya aku sekarang.."
"Tapi sepertinya kita tidak punya pilihan.." Ichigo merenung.. "Mungkin kita bisa memintanya menyerah secara baik-baik..?"
"Kau bodoh ya!" Renji setengah tertawa.
"Iyaa.. dilihat dari sikapnya, dia tidak mungkin mau!" Dengus Ichigo. "Tapi, bukan hanya kita yang mencarinya, mereka juga.. Dia juga.. Cepat atau lambat, mereka, bahkan dia, pasti akan menemukan Rukia.."
"Aku tau.." Kata Renji.
"Lalu apa yang kau lakukan selama dua hari di sini? Menemaninya ke salon?" Bentak Ichigo kesal.
"Aku ini sedang terperangkap, bodoh! Masa kau tidak menyadarinya?" Renji seketika duduk dan mengepalkan tanganya.
"Maksudmu..?"
"Sekarang ini aku tidak berwujud setan, bodoh! Ini tubuh manusia biasa! Kekuatan setanku tersegel dalam tasbih nona kecil itu, dan tanpa kekuatan itu aku tidak bisa apa-apa!" Sembur Renji.
"Jadi itu.." Ichigo ikut-ikutan duduk. "Ada alasan lain..?" Selidiknya.
"Tidak.." Renji membuang muka (entah dibuang kemana). "Tapi.. dia itu.. merepotkan.."
"Hah?" Ichigo pasang tampang bego.
"Hati-hati sajalah.." Kata Renji sambil berbaring lagi.
"Ah sudahlah.. Aku mau cari udara segar saja!" Ichigo berdiri dan melangkah ke luar.
Sementara Renji, kepalanya terasa berat dipenuhi oleh berbagai pikiran, berbagai kilasan peristiwa..
RENJI'S FLASHBACK
"Kakek..?" Dirinya dan Ichigo mendobrak masuk kamar kakeknya, Sang Raja Setan yang sudah terkunci rapat selama seminggu.
"Apa yang..?" Teriakan Ichigo terpotong oleh sebuah suara yang telah lama tidak mereka dengar sejak masa kanak-kanak, lebih dari seratus tahun lalu..
"Sstt..." Bisik suara itu. "Yama-jii sedang istirahat.. Dia sakit.."
"Kau? Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau sudah mati?" Dia sangat terkejut.
"Mati? Oh sungguh tak sopannya kau pada pamanmu sendiri.." Orang itu tersenyum licik dan berjalan mendekat, rambut cokelatnya ikut bergoyang tertiup angin yang masukd dari pintu yang didobrak tadi.
"Aku tak punya paman penghianat sepertimu, Sousuke!" Ichigo hendak menyerang orang yang dipanggil 'Sousuke' itu, namun dihalanginya.
"Seharusnya kau sudah mati dalam segel kakek!" Serunya.
"Segel seperti itu tidak akan membunuhku.. dan beruntungnya, seorang pangeran baik hati menemukan dan membebaskanku dari segel.."
Seorang lelaki berjalan keluar dari bayang-bayang di sudut kamar itu..
"Byakuya Nii-sama.." Dirinya dan Ichigo spontan mengucapkan nama itu. "Kenapa..?"
"Dia yang tanpa sengaja telah melepaskan segelku.." Lanjut Sousuke, "Dia yang haus akan ilmu pengetahuan.. Dan aku telah mewariskan padanya.. kekuatan kegelapanku..! Kekuatan yang oleh Yama-jii'mu dilarang untuk digunakan.. Dan aku mewariskannya pada salah satu penerus tahtanya.. Ironis sekali kan? Hahahaha...!"
"Nii-sama.. kenapa?" Tanyanya. Namun Byakuya hanya diam saja.
"Kalian..! Kalian yang telah membuat Yama-jii sakit kan?" Ichigo terpancing emosinya.
"Dia sekarat.. Sebentar lagi dia akan mati.." Sambung Sousuke.
"Tapi kau lebih dulu, paman.." Tiba-tiba Byakuya buka suara, dan mencengkram bahu Sousuke. Asap hitam keluar dari cengkraman Byakuya, membentuk sulur dan menari-nari di udara, lalu meresap ke kulit Sousuke, bergerak menjalar seperti tato hidup.
"Apa.. yang.. kkaau.. laku..kan?" Sousuke bicara dengan suaranya yang tercekat.
"Membunuhmu, paman.. Kau tidak berguna lagi untukku.."
Sulur hitam masih bergerak menjalar di kulit Sousuke yang berteriak-teriak kesakitan. "Penghianat" adalah kata terakhir yang diteriakkannya sebelum terkapar dan menghitam seperti terbakar.
"Inilah yang ku lakukan pada kakek.. Tapi kekuatannya sungguh besar, ia jadi tak bisa mati seketika, tapi.. lambat laun dia akan mati juga.." Kata Byakuya, "Ayo.. kita ke Aula Utama.. Aku akan mengumumkan pemilihan raja baru sesuai dengan tradisi kerajaan kita. Yang terkuat, dialah yang akan menjadi raja.." Ucap Byakuya sambil berlalu meninggalkan mereka.
Dirinya dan Ichigo hanya diam membeku. Berusaha menahan reiatsu Byakuya yang berkali-kali lipat lebih hebat dari yang mereka kenal sejak dulu..
Ichigo sedang jalan-jalan di halaman rumah Rukia saat sang tuan rumah membuka gerbang dan masuk ke dalam..
"Heii.. kau mau kabur ya Ichigo?" Sapanya mengagetkan Ichigo yang melamun.
"Hwaaa...! Sejak kapan kau disana, baka!"
"Sejak rambutmu berwarna oren!" Balas Rukia sambil berjalan menghampiri Ichigo.
"Dari mana kau?" Ichigo berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Membeli bahan-bahan untuk makan malam.." Rukia mengacungkan kantung belanjaannya di depan hidung Ichigo. "Daripada kau bengong nggak jelas dan merusak pemandangan halamanku, mendingan kau membantuku memasak!" Seketika saja Rukia sudah menyeret Ichigo menuju dapurnya.
"Heeehhh..? Masa' pangeran masuk dapur?" Protes Ichigo, tapi dia tidak berusaha melepaskan diri dari cengkraman Rukia.
Di dapur, Ichigo menggeser satu kursi dari meja makan dan duduk di sana, sementara Rukia membereskan belanjaannya.
"Apa kalian benar-benar sepupu?" Tanya Rukia sambil mencuci sayur-sayuran.
"Tentu saja, kami ini cucu raja setan tau! Masa' kau tidak percaya?"
"Kalian tidak mirip sih.." Rukia menoleh ke arah Ichigo dan tersenyum geli. "Jadi kalian benar-benar pangeran?"
"Iya.. Kami dari keluarga Yamamoto adalah keluarga bangsawan yang telah menjadi raja selama 15 abad terakhir.." Sahut Ichigo bangga. "Aku, Renji dan.. ehm.. Byakuya Nii-sama adalah cucu Yamamoto Genryuusai Shigekuni, Raja Setan yang telah bertahta selama 500 tahun ini. Kakek telah mempersiapkan kami untuk menjadi penggantinya dan kami telah dididik sejak kecil sesuai dengan tiga jabatan penting yang akan kami kuasai nantinya.. Renji akan menjadi raja dan menguasai pemerintahan dan rakyat Kerajaan Setan.. Aku akan menjadi Jenderal dan menguasai seluruh angkatan perang dan kemiliteran.. Sedangkan Nii-sama akan menjadi penasihat kerajaan dan menguasai dewan istana dan seluruh keluarga bangsawan.. "
Rukia menghentikan acara potong memotong sayurnya, lalu menyeret kursi terdekat dan duduk di hadapan Ichigo..
"Dari kecil kami tumbuh bersama dan mengikuti latihan yang keras. Kami bertiga, meskipun bersepupu, sudah seperti saudara kandung yang tak terpisahkan.. Nii-sama adalah kakak yang baik, meski pendiam dan selalu menyembunyikan perasaan di balik wajahnya yang datar, dia adalah kakak yang perhatian.. Tapi.. di bawah pengaruh Paman Sousuke dan kekuatan kegelapannya, Nii-sama berubah menjadi sosok yang kejam.. Dia mencoba membunuh kakek, membuatnya mati perlahan-lahan, sementara keputusan untuk mencari raja yang baru sudah ditetapkan.."
"Lho..? Bukannya kakek kalian sudah memilih kalian?" Tanya Rukia.
"Sebenarnya, aturan di Kerajaan Setan adalah yang terkuatlah yang menjadi raja.. Selama 15 abad ini, setan dari Keluarga Bangsawan Yamamoto terus-menerus menjadi setan yang terkuat, dan otomatis menjadi raja. Kakek ingin sekali menghentikan peraturan itu, karena selama raja baru belum terpilih, akan terus terjadi pertarungan antara setan-setan yang mengacaukan kerajaan setan. Apalagi, tentunya keluarga bangsawan juga akan ikut memperebutkan kekuasaan sehingga posisi kerajaan di hadapan rakyatnya akan melemah. Selain itu, setan-setan juga akan gentayangan mencari mangsa manusia berkekuatan roh, sepertimu, untuk menambah kekuatan mereka. Ini akan mengganggu keseimbagan antara dunia manusia dan setan.. Kakek tidak menginginkan itu terjadi terus menerus setiap pemilihan raja baru, maka dia ingin membentuk suatu sistem baru, sistem yang ditak mudah digoyahkan oleh para bangsawan yang hanya sekedar mencari kekuasaan dan kekuatan semata.. Tapi ini belum sempat diterapkan karena Nii-sama yang mencelakai kakek dan mengumumkan pemilihan raja baru dengan adat lama.."
"Kenapa dia melakukannya? Bukankah akan lebih menguntungkan baginya bila menerapkan sistem yang direncanakan kakekmu itu?" Rukia heran.
"Hmph.." Ichigo tersenyum sarkastis. "Kau pikir, karena kakek ingin menjadikannya penasihat maka pasti dia itu lebih lemah dari kami? Tidak nona.. mengendalikan para bangsawan adalah hal yang paling sulit, karena mereka, meskipun tidak menunjukkan secara terang-terangan, tapi terus melakukan usaha-usaha perebutan kekuasaan, dan lagi keluarga bangsawan memiliki anggota keluarga setan-setan yang kuat. Jadi untuk mengendalikan mereka, diperlukan figur yang sangat kuat.."
"Owh.." Mulut Rukia membulat, "Berarti Byakuya itu kuat sekali ya?"
"Iya.. dia sangat kuat, apalagi dengan kekuatan kegelapan yang dikuasainya sekarang.. dia jadi berkali-kali lipat lebih kuat.."
"Begitu besarkah kekuatan kegelapan itu?"
"Sebenarnya kakek telah melarang kekuatan itu di Kerajaan Setan selama lebih dari 100 tahun yang lalu.. Karena kekuatan itu sangat berbahaya.. Bisa membunuh orang yang menggunakannya.."
"Jadi begitu.." Rukia tersenyum simpul..
"Eh?" Ichigo yang dari tadi bercerita panjang kali lebar sama dengan luas itu pun menoleh.
"Jadi karena itu Renji dan kau ingin mengambil kekuatanku kan? Bukan untuk mejadi setan terkuat dan mengambil kembali tahta kakekmu.. Tetapi untuk menyembuhkannya dan mengembalikan Nii-sama'mu seperti semula.. Benar begitu..?" Rukia memandang mata Ichigo dalam-dalam..
"Kau.. Bagaimana..?" Ichigo kebingungan.
"Kalian kedengarannya sangat menyangi kakek dan kakak kalian itu.." Tambah Rukia, "Tapi maafkan aku, aku tidak bisa memberikan kekuatan ini pada kalian.. Karena kalau kuberikan, aku akan mati, dan aku tidak boleh mati sebelum memenuhi amanah kedua orang tuaku.." Rukia tersenyum sedih.
"Kami.. kami menginginkannya untuk jadi raja kok!" Sergah Ichigo gengsi sambil memalingkan mukanya, "kami akan merebut kekuatan itu darimu bagaimanapun caranya!"
"Coba saja kalau bisa.." Tantang Rukia. Dia bagkit dari kursinya dan kembali pada sayurannya.
'Kenapa dia bisa melihat isi hati kami? Padahal kami tidak pernah mengatakannya..' Pikir Ichigo sambil memandang puggung Rukia yang asik memotong sayuran. 'Gadis ini memang benar-benar merepotkan..' Ichigo pun tersenyum.. dan bangkit dari kubur, eh dari kursi maksudnya.
"Hei nona kecil.." Panggilnya, "Sini aku bantu.."
"Aku bukan anak kecil!" Rukia membentaknya, dan Ichigo hanya terkekeh-kekeh.
"Kau itu masih kecil tau! Lihat saja kau cuma sependek ini.." Ichigo meletakkan telapak tangannya di kepala Rukia.
HAPPP.. Sayuran mentah masuk ke mulut Ichigo. Kenapa bisa? Tentunya sayuran itu bukan masuk dengan suka rela, tapi dimasukkan secara paksa sama Rukia.
"Hahahahahahahaha.." Rukia tertawa melihat tampang Ichigo yang seperti kambing berulu oren lagi makan daun-daunan.
"Ada apa sih ribut-ribut?" Renji nongol di pintu dapur. "AAAA...!" Dia menunjuk-nunjuk Ichigo, "Ahahahahahahaha... Sejak kapan kau suka lalapan, hah? Aahahahahahha.."
"Fuhh..fuh..." Ichigo membersihkan mulutnya.. "Howeekksss.."
"Hahaha.. Sini Rukia, kalau kau ingin memotong sayur dengan cepat, caranya bukan dengan memasukkannya ke mulut kambing berbulu oren.." Renji cengar-cengir gara-gara di-deathglare Ichigo. Lalu dia menambahkan, "Tapi begini.. Zabimaru.." Renji mengeluarkan pedangnya (dalam bentuk biasa, bukan dalam bentuk shikai atau pun bankai). "Ciaaattttt..." Renji melempar kubis ke udara lalu membelah dan memotongya dengan cepat.
"Waaaoooww..." Rukia terpesona melihat Renji yang kini melakukan gerakan akrobatik untuk menampung potongan-potongan kubis itu.
PLOK.. PLOK.. PLOK.. Rukia bertepuk tangan dengan gembira.
"Hiyaaahhhhh..." Renji menyiapkan kuda-kuda. CTAK..TAK..TAK..TAK..TAK.. dengan sigap dia memotong-motong daging dia atas meja pantry.
"Jreeennnggg..." Kata Renji sambil memperlihatkan hasil potongan dagingnya yang sangat rapi pada Rukia.
"Waaaoooowww..." Rukia kembali bertepuk tangan. PLOK..PLOK..
"Hei baka..!" Ichigo yang dari tadi begong saking shocknya, tiba-tiba ngomel. "Apa yang kau lakukan pada Zanpakutoumu? Dasar pangeran nggak guna..!"
"Apa..? Bilang saja kau iri!" Cibir Renji.
"Mana mungkin aku iri sama pangeran babon!" Ejek Ichigo.
"Oh ya..? Kalau begitu, coba buktikan kemampuanmu..!" Tantang Renji.
"Sudaaahhhhh... Diaaammmm..!" Teriak Rukia sambil mengacung-acungkankan golok (jangan ditiru ya). Spontan Renji dan Ichigo meliriknya, "Lebih baik kalian berdua membantuku memasak!"
"Apa kau mau memmotong sayur dengan benda itu?" Ichigo menunjuk ke golok di tangan Rukia.
"Oh ini..." Tiba-tiba Rukia memasang wajah emo. "Bisa juga untuk memotong orang..."
"Hiiiiyyyyyy..." Renji dan Ichigo bergidik. Lalu seketika mereka berdua menyibukkan dirinya masing-masing. Ichigo berlari ke meja terdekat, mengambil kubis yang dipotong Renji dan mencucinya. Renji menyambar dagingnya dan memotong-motongnya lagi, kali ini tanpa bergaya aneh-aneh.
"Bagus.." Rukia menahan tawanya.
Tik tok.. sudah pukul 10 malam... Rukia, Renji dan Ichigo sudah kelelahan pasca acara masak-masak yang menguras tenaga itu. Rukia telah berjanji pada dirinya sediri kalau dia tidak akan pernah meminta bantuan dua pangeran norak bin ajaib itu untuk menemaninya memasak. Maka dia memutuskan untuk mencuci piring sendirian.
"Huaahh.. capek.." Rukia menyeka keringatnya, melepas celemek, lalu berjalan ke kamarnya.
"Kan aku duluan yang jadi tamu di rumah ini, jadi kau yang harus tidur di sofa!" Terdengar suara Renji.
"Enak saja! Aku nggak mau tidur di luar! Dingin tau!" Sahut Ichigo.
"Huufftt.." Rukia menghela nafasnya. "Sampai mau tidur pun mereka bertengkar."
"Ada apa lagi ini?" Rukia membuka pintu kamar Renji dan Ichigo.
"Kau.. apa kau tidak punya kamar lain? Tidak mungkin aku bisa tidur sama babon ini dengan ranjang sekecil itu!" Protes Ichigo. Sementara Renji sudah berbaring dengan posisi diagonal yang otomatis jadi semakin makan tempat.
"Tidak ada.." Rukia tidak mau mengijinkan siapa pun masuk ke kamar mendiang orang tuanya. Karena itu dia menjejalkan dua pangeran kesetanan itu di kamar ini, secara ditaruh di kamarnya juga nggak mungkin kan..
"Baiklah.." Ichigo melangkah ke luar.
"Kau mau kemana?" Tanya Rukia.
"Ke kamarmu."
"Hahhh?" Rukia menyusul Ichigo. "Mau apa kau?"
"Mau tidur lah.. Masa mau berenang.."
"Lalu aku tidur dimana ?"
"Terserah.. Kau kan tuan rumahnya.." Ichigo membuka pintu kamar Rukia.
"Heeh... Stooppp.." Rukia menarik tangan Ichigo yang sudah mau menjatuhkan diri ke kasurnya Rukia. "Kembali ke kamarmu!" Perintahnya.
"Aku tidak bisa tidur disana!" Ichigo menutupi kepalanya dengan bantal.
"Bisa!" Rukia menarik kaki Ichigo.
"Diamlah, baka! Aku mau tidur!" Ichigo jedi kesal.
"Harusnya aku yang ngomong gitu!" Omel Rukia. "Itu kasurku! Ini kamarku, dan ini juga rumahku!"
"Cerewet!"
Akhirnya setelah berjuang dengan segenap hati dan perasaannya, Rukia berhasil menyeret Ichigo kembali ke kamarnya. Begitu Rukia dan Ichigo masuk ke kamar setan itu, Renji yang berbarung langsung merentangkan kedua tangan dan kakinya, memasang pose 'makan tempat'.
Rukia mendekati Renji. "Renji, kemari.." Perintahnya.
"Tidak.. Tidak.. Aku tidak mau tidur di luar.." Geleng Renji.
Rukia mengambil sesuatu dari saku bajunya dan mengalungkannya ke Renji.. POWWWW.. Sang Pangeran kembali jadi kucing..
"Aaaa.. kenapa kau mengurungku lagi?" Renji kesal.
Rukia menggendongnya dan memberikannya pada Ichigo.
"Ap.. apa ini..?" Ichigo tergagap.
"Inilah.. RENJI-CHAN!" Rukia tersenyum penuh kemenangan. "Dia tersegel sepenuhnya, bukan cuma kekuatannya, tapi juga wujudnya.."
"Kenapa kau menjadikanku kucing, hah?" Teriak Renji.
"Tentu saja, supaya kalian bisa tidur bersama..!" Rukia nyengir kuda. "Selamat tidur.." Katanya sambil berlalu.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.