Hold Me Ulquiorra VI

Chapter 6
Hold Me Ulquiorra
.
.
A Pounding Heart and Blushing Face
DAG..DIG..DUG!
.
.
Matahari yang bersinar kini menutup matanya dan di gantikan oleh sang bulan purnama.
"AUNGG!" Aungan serigala liar terdengar dari berbagai sudut hutan,juga kuburan yang mengelilingi vila yang tengah menjadi tempat inap para murid yang berlibur.
"Ich!Kalo malem tambah serem aja. Iyakan Rukia?"Ujar cewek yang bernama Orihime Inoue itu. Tapi orang yang di panggil Rukia itu nggak nyahut. Malah asyik mandangin tanganya dengan wajah merah merona sambil senyum-senyum sendiri.
'Aku akan melindungimu onna,kalau takut aku akan menggengegam tanganmu.'Entah perkataan siapa yang terlintas di benak Rukia,yang membuat rona merah di wajahnya tambah leluasa melukis dengan tinta merah.
Orihime cuman ngangkat alis dan bahu. Kakinya yang di tutupi celana jeans selutut pun melangkah mendekati tubuh mungil Rukia,dan duduk di tempat tidur di samping Rukia.
"Ne.. kau menyukai Ulquiorra_kun?"Pertanyaan itu sontak membuat Rukia tersadar dari lamunanya.
"A..apa maksud_mu?"Rukia balik nanya dengan wajah blushing.
"Kau pernah bilang,kalau kau tidak pacaran dengan Ulquiorra_kun,tapi apa kau menyukainya?"Lagi-lagi pertanyaan itu sontak membuat wajah mungil Rukia blushing abizz.
"A...nggak suka sama dia kok."Entah kenapa Rukia jadi gelagapan.
Orihime mandangin wajah Rukia,Rukia cuman nunduk dan kembali memandangi tangan kanannya.
'Aku..nggak suka dia kok,benarkan?'Batin Rukia.
Orihime yang mandangin kelakuan Rukia jadi tersenyum,lebih tepatnya sebuah seringai licik.
"Kalau begitu,bolehkan aku mendekati Ulquiorra_kun?"
Perkataan Orihime kali ini benar-benar membuat bola mata violet itu membulat menandakan dia sangat terkejut. "A..apa maksudmu Orihime?"Tanya Rukia dengan nada sedikit gemetar.
"Ya..tadinya aku mau menyerah saat melihat kau dan Ulquiorra_kun sangat akrab,jadi ku kira kalian pacaran. Tapi kau bilang nggak pacaran dan gak suka. Jadi nggak apa kan kalau aku yang mengincarnya. Lagi pula,Ulquiorra_kun itu tipe ku banget!"
Rukia sesaat terdiam mendengar perkataan teman sekamarnya itu. "Terserah!Nggak ada urusannya denganku."Ujarnya singkat lalu beranjak dari tempat tidurnya dan menuju pintu keluar.
BLAM!
Suara pintu yang menandakan Rukia sudah tidak ada di kamar hanya menatap pintu yang tertutup itu. "Kalau nggak ada urusanya kenapa . Kalau di bilangin kayak gitu,aku nggak akan sungkan-sungkan ..he..he.." Ujarnya dalam tawa yang pelan.
Remang-remang lorong yang hanya di terangi sinar dari beberapa lampion api yang tergantung di setiap sudut berjalan sendiri di tengah lorong kenapa raut wajahnya memancarkan rasa kesal dan berhenti sejenak di tengah langkahnya,lalu memandangi lagi tangan kanannya.
'Genggaman tanganya masih terasa hangat.'Gumamnya dalam hati dengan mimik wajah yang memerah. Tapi cepat-cepat dia gelengkan kepalanya. 'Apa sich yang aku pikirkan.'Gumamnya lagi. Lalu dia pun duduk di kursi yang terbuat dari kayu. Menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi itu
HAH..Rukia menghela nafas pelan,entah kenapa dia bungkam dalam sunyi. Sampai dia tidak sadar kalau ada orang lain yang mendekatinya.
"Rukia,sedang apa kau di sini?" Terdengar suara yang berat dari arah samping pun melirik ke arah suara itu.
"Grimmjow!"Serunya saat melihat cowok berambut biru itu berdiri di sampingnya,lalu duduk di lantai dengan menyila kakinya dan di tahan dengan ke dua tangannya. Bola matanya yang biru melirik Rukia.
"Kau kenapa?Wajah mu lesu?"Tanyanya.
"EH..aku tidak apa-apa kok."Sahut Rukia.
"MM.."
Keduanya lalu hening.. Hujan mulai turun dengan rintik-rintik yang mulai membasahi jendela. Menambah kesan menakutkan di sekitar vila itu,mengingat sekeliling vila di hiasi hutan lebat dan taman kuburan yang luas dan tertutup kabut. Tanpa hujan pun,para murid kagak ada yang mau keluar dari vila meski hanya untuk sekedar jalan-jalan.
A/N:Pecun ich,masa takut.*Author di kasih deathglare sama Ichigo cs*
Hening..hanya tetesan hujan yang terdengar menemani Grimmjow dan Rukia. Rukia hanya bengong,sedangkan Grimmjow sesekali menggaruk-garuk pun semakin lama semakin deras.
"Hei,Grimmjow."Rukia memecahkan keheningan. Bola mata Grimmjow yang biru langit itu pun melirik Rukia lagi. "Aku ingin tanya,kau dan Ulquiorra,kenapa bisa tumbuh di.."Rukia belum menyelesaikan perkataanya.
"Labolaturium Las Noches.."Grimmjow melanjutkan perkataan Rukia. Cewek bermata violet itu pun mengangguk. "Aku juga tidak tahu. Yang jelas,pertama kali membuka mata, aku sudah ada di sana. Kalau di lihat,para manusia itu menciptakan makhluk buatan dari awal tubuh terbentuk."Jelas Grimmjow dengan memandang langit-langit.
"Maksudmu dari bayi.."Rukia jadi sangat penasaran.
"Sepertinya begitu,yang jelas, dari awal aku lahir sampai sekarang aku ada di dalam Lab. Dan belum pernah sekalipun keluar."Ujar Grimmjow dengan sesekali menggaruk-garuk kepalanya.*Maklum banyak kutu*author di siram air panas*
"Jadi kau belum pernah keluar."Seru Rukia sedikit kaget. "Lalu,bagaimana dengan Ulquiorra?"Rukia jadi semakin penasaran."Dia bisa keluar kan."
"Ya..dan itu membuat ku semakin kesal. Saat tahu dia kabur dari Lab dengan mudahnya,membuat ku ingin segera mengalahkanya. Padahal aku selalu berusaha untuk kabur berkali-kali,tapi si stoick brengsek itu bisa dengan mudahnya kabur. Padahal dari tampangnya dia tidak seperti punya niat untuk kabur. Tapi ternyata dia malah kabur mendahului ku. MENYEBALKAN!"Grimmjow mengeluarkan uneg-uneg nya dengan aura kemarahan yang memuncak dan mengepal tangan kanannya.
"Fuh..Ha..Ha..Ha..Ha..!"Tiba-tiba tawa Rukia meledak.
"Ke..kenapa kau tertawa."Blushing dan kesal terlukis di wajah Grimmjow.
"Gome..gome..hahaha.."Rukia mencoba menahan tawanya. "Ngomong-ngomong aku ingin tanya lagi. Siapa sich orang yang menciptakan kalian,mungkin lebih tepatnya pemilik Lab itu?" Kini tawa Rukia mulai mereda.
"Emm..Pemiliknya. MM..kalau tidak salah namanya,Ai..Ai.. apa gito,aku lupa. Akh sial aku tidak ingat.. Siapa yah.. Aku tidak tau!" Grimmjow mulai frustasi dengan menggaruk-garuk kepalanya.*maklum masih gatel*author ngibrit*
"Su..sudahlah Grimmjow,kau tak perlu memaksakan diri."Ujar Rukia mencoba menenangkan Grimmjow.
"Hmm..Keerrrr.."Grimmjow mulai mendengus bak seekor kucing yang manja pada majikanya.*author di cakar Grimmjow*
"Oh..ya..Teman sekamarmu siapa aja? Kau bisa akrab kan dengan mereka. Maaf yah,tiba-tiba mengajak mu ikut."Ujar Rukia sambil menundukan kepalanya menatap Grimmjow.
"Ah..tidak masalah,aku malah berterima kasih karena di ajak. Aku jadi bisa melihat dunia luar. Kalau teman sekamar ku laki-laki berambut orange.."
"Kurosaki maksudmu.."Tambah Rukia.
"Ah..iya itu namanya."Seru Grimmjow semangat.
"Hanya sama Kurosaki?"
"Eh.. seorang lagi.."Sahut Grimmjow pelan.
"siapa?"
"Si..Stoick brengsek!"Jawab Grimmjow dengan sedikit merona di wajahnya.
"Ulquiorra sekamar dengan mu." Seru Rukia. Si kucing biru cuman ngangguk pelan sambil malingin mukannya. Tapi bola mata violet Rukia bisa melihat rona merah di wajah Grimmjow. Rukia turun dari kursi kayu dan duduk di sebelah Grimmjow.
"Kau senang kan sekamar dengan Ulquiorra.."Goda Rukia dengan sedikit menyenggol bahu Grimmjow.
Grimmjow sedikit bergidik. "Si..siapa yang senang sekamar dengan kucing stoick itu."Grimmjow mencoba ngeles.
Tapi mendengar itu,Rukia malah menyeringai lalu mengelus rambut biru Grimmjow. "Kau begitu menyukai Ulquiorra . Kau kucing yang manis."Ujar Rukia sambil terus mengelus-elus kepala di rasakan rambut Grimmjow yang halus.
Semburat merah tambah menghiasi wajah Grimmjow. "Siapa yang menyukai si stoick brengsek itu. Aku ini membencinya."Seru Grimmjow sambil memutar badanya dan berhadapan dengan Rukia. Rukia sich ke enakan ngelus kepala Grimmjow.
DEG!
Tiba-tiba jantung Grimmjow serasa berdetak lebih cepat saat melihat wajah imut Rukia yang di hiasi senyuman yang manis. Dalam sekejap Grimmjow langsung sweetdrop dan berubah jadi chibi. Mukanya jadi terasa panas. Dan dia merasa,tangan Rukia yang mengelus kepalanya terasa sangat hangat.
'A..ada apa dengan ku?'Tanyanya pada diri sendiri. Tubuhnya yang gede terasa sangat kaku nggak bisa gerak.
Rukia yang menyadari keadaan Grimmjow sangat kaku sampai keringat dingin keluar dari tubuhnya mencoba mendekatkan wajahnya.
"Kau baik-baik saja Grimmjow?Muka mu merah,apa kau demam?"Tanya Rukia.
DEG!
Jantung Grimmjow udah nggak bisa di kompromi lagi buat nurunin frekuensi detakannya yang semakin cepat. Wajahnya kini terasa sangat..sangat..saaangat panas saat kening Rukia nemplok di keningnya. Terlihat sangat jelas oleh mata biru Grimmjow mimic muka Rukia yang kini hanya beberapa cm saja dari mukanya. Tubuhnya kini jadi gemeteran gak karuan,mukanya semakin merah.
"Kau tidak demam. Tapi wajahmu merah sekali. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Rukia saat menjauhkan keningnya dari kening Grimmjow.
Darah panas mulai bergejolak di dalam tubuh Grimmjow saat melihat bola mata violet Rukia menatap wajahnya dengan mimik cemas.
'A..ada apa dengan ku. Kenapa tubuh ku jadi terasa kaku. Jantung ku juga berdetak sangat yang terjadi padaku.'Batin Grimmjow yang mulai frustasi lagi.
"Kau baik-baik saja Grimmjow?"Kini Rukia benar-benar cemas. Di tatapnya lekat Grimmjow oleh ke 2 matanya.
BLUSHINGG ABIEZ!
Wajah Grimmjow sukses di sembur cat merah yang entah datang dari mana. Jantung yang berdetak semakin gak karuan. Tiba-tiba Grimmjow beranjak dari acara duduknya gak tahan menahan sensasi yang tengah ia alami.
"AKU BAIK-BAIK SAJA!"Serunya sambil berlari secepat mungkin meninggalkan Rukia yang sweetdrop cengok dan bingung. Tanda Tanya gede nangkring di atas kepalanya.
"Kau sedang apa onna?"Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang Rukia,Rukia pun memutar kepalanya untuk melihat siapa pemilik suara itu meski baginya suara itu terdengar tidak asing.
"Ulquiorra.."Seru cewek bermata violet itu melihat cowok dingin itu tengah memandangnya. Semburat merah mulai menghiasi wajahnya sedikit-demi sedikit. Rukia pun berdiri. "Aku tidak sedang apa-apa kok."
"hmm.."Ulquiorra cuman mendehem.
"Oh ya Ulquiorra. Sepertinya kau punya penggemar berat ya..hehehe.."Rukia tersenyum nakal.
"HAH.."Ulquiorra cuman ngangkat sebelah alisnya.
"Kalau di perhatikan,Grimmjow itu lucu yah..hehehe."
Kali ini tatapan dingin yang Rukia dapatkan dari Ulquiorra. "Apa maksud mu onna?"
"Ah,bukan apa-apa. Tak usah di.."Belum sempat Rukia selesai bicara.
BRUUKK!
Ulquiorra mendorong tubuh Rukia ke dinding."UKH!"Erang Rukia.
Dingin,Ulquiorra menatap dingin Rukia. Rukia jadi sedikit takut dengan tatapan Ulquiorra.
"Ulquiorra…"
"Jangan bergerak."Kata Ulquiorra pelan.
DEG!
'Apa maksudnya..'Batin Rukia.
Jantung Rukia berdetak cepat saat bola matanya bertemu dengan bola mata Ulquiorra yang menatapnya dingin. Tangan ramping nan putih pucat itu menyentuh pipi Rukia. Dingin,itulah yang Rukia rasakan saat tangan Ulquiorra menyentuh pipinya. Keduanya hening tidak ada yang bicara. Rukia mulai menutup matanya. Sedangkan tangan Ulquiorra mulai turun dari pipi ke leher putih Rukia.
DEG!
Jantung Rukia semakin berdetak cepat. Sedangkan matanya tetap tertutup. Di tengah jantung yang berdebar di hiasi kesunyian.
"Dapat.."Suara datar Ulquiorra memecahkanya.
Rukia terdiam masih dalam menutup mata. Merasa tangan Ulquiorra mulai menjauh dari lehernya,diapun merasa bingung dan mencoba membuka matanya. Tepat saat ke 2 matanya terbuka,yang ada di hadapanya sosok yang menjijikan memiliki 8 kaki.
"KYAA!"Sontak Rukia kaget dan mundur ke belakang,tapi kaki kirinya ke sandung kaki kursi,dan membuatnya terjatuh. "aduchh..sakit." Erangnya sambil mengelus-elus pantatnya yang sakit.
Ulquiorra cuman diem dan memandang Rukia datar.
"HAH*menghela nafas*kau ini selalu ceroboh ya onna."Sindir Ulquiora.
"Ck..itu kan gara-gara kau."Gerutu Rukia.
"Kenapa gara-gara ayo berdiri."Ulquiorra pun membantu Rukia berdiri.
"Tentu saja gara-gara kau. Kalau mau nangkap laba-laba kan tak perlu mendorong ku. Ku pikir mau ngapain."Gerutu Rukia dengan mengembungkan pipinya.
Ulquiorra cuman menatap Rukia,lalu menyeringai. "Memangnya kau pikir aku akan melakukan apa onna?"Tanya Ulquiorra sebari tersenyum dengan niat menggoda Rukia.
"Ti..tidak ada yang ku pikir kan.."Jawab Rukia boong dengan semburat merah di wajahnya.
Ulquiorra tersenyum."Apa yang ada di pikiranmu aku akan melakukan ini.."Ulquiorra mendekatkan wajahnya tepat 1 cm lagi menyentuh wajah Rukia. Rukia jadi blushing dan grogi. Sementara bibir Ulquiorra hampir menyentuh bibir mungilnya. Tepat sebelum bibirnya tersentuh..
"HENTIKAAN!Berhenti menggoda ku,BAKA!."Rukia mendorong tubuh Ulquiorra dan memalingkan wajahnya. Semburat merah sudah nggak bisa di tahan lagi untuk menari di wajahnya.
Ulquiorra hanya cengok,dan terdiam ikut-ikutan menutup wajahnya. 'SIAL..Kenapa dia terlihat sangat lagi aku tidak berniat bercanda.'Gerutunya dalam hati sambil menutupi mukanya dengan sebelah tangan.
'Dasar Ulquiorra baka!Lagi pula kenapa dengan jantung ku yang selalu berdetak bila di dekatnya.'batin Rukia.
"Apa kau menyukai Ulquiorra_kun?"
Tiba-tiba perkataan Orihime terbesit di benaknya. 'AAH!Mana aku .'Serunya dalam hati sambil nahan blushing.
Rukia dan Ulquiorra akhirnya saling bungkam. Tiba-tiba…
"ULQUIORRA_KUN."Terdengar teriakan seorang cewek dari arah depan mereka. Mereka berdua pun meliriknya. Terlihat sosok cewek dengan rambut panjang berwarna orange yang berkibar-kibar,di belakangnya ada cewek berambut hitam.
""Seru Rukia .
Tiba-tiba tangan Orihime merangkul lengan Ulquiorra. Rukia dan Tatsuki sedikit kaget melihatnya
"Konbanwa Ulquiorra_chan."Sapa cewek berambut orange dengan senyum manis terkembang di wajahnya, dadanya yang gede sedikit nempel di lengan Ulquiorra,tapi Ulquiorra tidak menanggapinya.
DEG!
Tiba-tiba dada Rukia terasa sakit yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata.
"Apa yang kau lakukan Orihime?"Bisik Tatsuki.
"Kenapa?Aku hanya menyapa Ulquiorra_kun dan Rukia_chan saja."Sahut Orihime sambil berbisik juga.
"Tapi kenapa harus pake ngerangkul tangannya?""
"Rukia sudah bilang kalau dia tidak menyukai Ulquiorra. Jadi tidak apa-apa kan.."Ucap Orihime dengan volume suara yang bisa di dengar oleh Ulquiorra juga Rukia.
Raut wajah Rukia jadi sedikit pucat,sementara Ulquiorra menatap tajam ke Rukia seakan berkata'Benarkah kau tidak menyukai ku.'
" baik kita jalan-jalan yuk. Oh ya,sensei bilang jam 9 makan malam. Parah banget kan,masa jam 9 baru makan."Seru Orihime sambil terus menggandeng lengan Ulquiorra.
Rukia yang melihat itu merasa sakit. Entah kenapa?
" mau mandi. Kalian saja yang pergi .."Rukia pun meninggalkan Ulquiorra bersama Orihime dan Tatsuki.
Tatsuki yang memandang Rukia pergi merasa tidak enak hati. 'Orihime,apa kau sungguh-sungguh?'Bisiknya lagi mencoba memastikan. Tapi yang dia dapat sebuah senyuman dan..
"Aku tidak pernah bohong Tatsuki_chan."Sahut cewek berambut orange itu.
Tatsuki hanya menelan ludah. Dia sudah mengerti sifat temanya ini. Kalau masalah seperti ini,dia pasti serius.
"Ayo Ulquiorra_kun kita berkeliling."Ajak Orihime,entah kenapa Ulquiorra mau aja ngikut sambil di gandeng. Tatsuki masih diam di tempat.
'Apa kau benar-benar akan melakukanya Orihime. Bagaimana dengan Rukia,kau bilang akan membantu mereka. Kenapa jadi begini.'Batin Tatsuki. Akhirnya diapun menyerah dan kembali ke kamar.
Di dalam vila..
TAP..TAP..TAP..
Cowok berambut biru itu melangkah dengan tergesa-gesa.
"Ada apa denganku. Jantung ku berdebar terus. Wajahnya,entah kenapa terlihat sangat manis."Gumamnya sambil mengingat wajah Rukia yang sedang tersenyum.
DEG!
Tanpa di pinta jantungnya berdetak lebih cepat lagi. "AAHH!SIALAN..ADA APA DENGANKU!"Teriaknya sambil terus berjalan dan tidak melihat ke depan alhasil sebuah pintu terbuka dan…
BUUKK!
Sukses menabrak wajahnya. "Adudududuuhh!"Grimmjow langsung jongkok sambil menutupi mukanya yang sakit akibat nabrak pintu.
"AH,gomene. Kau tidak apa-apa?"Tanya seorang gadis yang keluar dari balik pintu itu. Rambut hijau toskanya berkibar saat mencoba mendekati Grimmjow yang tengah jongkok. Grimmjow pun menoleh dengan menahan sakit di wajahnya yang kini sukses merah. Mata birunya menatap lekat perempuan yang ada di hadapanya. Dan yang keluar dari mulutnya adalah..
"Hati-hati nich..dasar cewek lumut."Sebuah gerutuan dan cacian.
CTEKK!
Sebuah cetakan urat di dahi perempuan itu."APA KAU saja menyalahkan orang. Kau sendiri yang salah tidak lihat ke depan waktu jalan. DASAR BAKA!"Perempuan itu pun nggak mau kalah.
"APA KAU BILANG..DASAR CEWEK LUMUTAN!"Grimmjow semakin menjadi dengan deathglare nya.
"BAKA!"Perempuan itu pun nggak mau kalah,dia pun memberikan deathglarenya.
Terjadilah perang deathglare untuk beberapa saat,tapi di ganggu oleh..
CEKLEEKK!
Sebuah pintu di belakang Grimmjow terbuka dan sukses menabrak punggung Grimmjow sehingga tubuh gedenya menabrak tubuh perempuan berambut hijau toska itu dan terjatuh.
"HAHAHA…"Suara tawa orang yang berdosa membuka pintu dan tidak memperhatikan apa yang ada di bawahnya. Dengan rasa tak bersalah pun dia pergi meninggalkan sebuah kejadian tak terduga.
Bola mata biru menatap bola mata berwarna hajel. Wajah mereka sangat dekat,jelas aja dekat. Orang bibir mereka saling bersentuhan dengan posisi Grimmjow di atas menindih tubuh gadis berambut hijau itu. Bukannya berdiri,mereka malah bengong. Tapi dengan cepat di hilangkan pikiran aneh yang mulai terbayang di dalam otak,cewek berambut hijau itu mendorong tubuh Grimmjow sampai terbentur ke dinding.
"UKH!"Erang Grimmjow
Cewek berambut hijau memegangi bibirnya,tapi Grimmjow malah bengong memandangi cewek itu. Lalu dia pun berdiri dan mendekati cewek itu,entah kenapa tatapanya belum sempat mendekati seutuhnya, cewek berambut hiaju toska itu memberi bogem mentah ke arah Grimmjow.
"JANGAN MENDEKAT DASAR MESUUM!"Teriak nya lalu berlari meninggalkan Grimmjow yang lagi-lagi tersungkur ke arah dinding. Tapi kali ini mimik wajahnya bukan kesakitan malah sesuatu yang berbeda.
"Entah kenapa ,aku merasa bibirnya terasa hangat."Gumamnya,tak sadar kalau wajahnya memerah lebih dari tadi.
Di sebuah halaman depan vila,Ulquiorra dan Orihime sedang berduaan.
"Ne..Ulquiorra_kun. Kita duduk yuk di sana."Ajak Orihime sambil menunjuk sebuah kursi taman. Gak tau ada angin apa,Ulquiorra yang biasanya cuek dingin sekarang jadi penurut.
"Rukia sudah bilang kalau dia tidak menyukai Ulquiorra."
Entah kenapa,kata-kata itu terus terngiang di benaknya.
'Ada apa denganku.'Hanya itu yang sedari tadi dia tanyakan pada dirinya sendiri.
Ulquiorra dan Orihime akhirnya duduk bersama di kursi taman yang terbuat dari kayu dengan ukiran di pegangannya.
"Ulquiorra_kun ada yang ingin aku tanyakan."Orihime memulai pembicaraan.
Ulquiorra hanya menatapnya datar.
"Apa kau mau jadi pacar ku. Aku menyukaimu semenjak kau datang ke sekolah,karena itu maukan kamu jadi pacar ku?"Orihime langsung to the point begitu saja.
Ulquiorra masih menatapnya datar. "Kenapa?"Tanya cowok bermata emerald itu.
Gadis bermata violet itu pun berjalan menelusuri lorong vila. Tapi terlihat dari wajahnya kalau dia sedang tidak bersemangat
"Apa Orihime benar-benar menyukai Ulquiorra yah?"Gumamnya sambil terus berjalanm."Ada apa dengan ku? Kenapa juga aku harus memikirkannya. Aku memang bilang ke Orihime kalau aku tidak suka ke kucing bodoh itu. Benar ku bilang tidak menyukainya. Tapi kenapa dada ku terasa sakit."Langkahnya terhenti saat melihat 2 orang yang tengah duduk di halaman vila di sebuah kursi kayu dari celah pintu.
"Itu Orihime dan Ulqui..orra."Saat mengucapkan nama terakhir entah kenapa dia berdebar-debar.
Orihime diam sejenak. "Itu..karena kau keren,aku menyukai semua yang ada di dalam diri Ulquiorra_kun"Kata Orihime dengan penuh percaya diri. "Karena itu maukan kau menjadi pacar ku."Kali ini Orihime melembutkan nada perkataannya. Dia pun menutup mata perlahan dan mendekati wajah Ulquiorra.
DEG!
Jantung Rukia berdetak kencang saat mendengar apa yang di katakan Orihime. Tapi dia pun tak ingin beranjak dari tempatnya.
"Orihime benar-benar menyukai Ulquiorra!Harusnya aku tak usah peduli,tapi kenapa?"Bisiknya pada diri sendiri,tak sadar ada orang yang mendekatinya.
"Rukia sedang apa kau?"Suara berat yang rada cempreng.
Rukia pun sontak kaget dan gak sengaja mendorong pintu yang terbuka sedikit itu menjadi lebih lebar,terlihatlah sosok Rukia oleh sepasang mata emerald itu. Rukia yang merasa tidak enak pun langsung lari begitu saja.
"Eh!Rukia!Kenapa sich?"Cowok berambut orange itu pun bingung sendiri,lalu mata coklatnya memandang ke arah Ulquiorra dan Orihime yang sudah membuka matanya. "Sedang apa kalian?Lebih baik cepat,makan malam sebentar menyuruh kita segera datang ke ruang makan. HAH!Moga-moga makanannya gak parah kayak tempatnya." Ujar cowok berambut orange itu sambil mengacak-ngacak rambutnya lalu berjalan meninggalkan Ulquiorra dan Orihime.
Ulquiorra dan Orihime hening sesaat. Tiba-tiba Ulquiorra beranjak dari kursi kayu lalu berniat pergi meninggalkan Orihime.
"Ne..Ulquiorra_kun,apa kau menyukai Rukia_chan? Tanya Orihime. Ulquiorra tidak menjawab,malah menyeringai dan langsung menarik tangan Orihime dan menciumnya sedikit kaget,hanya beberapa detik saja ciuman itu pun berakhir. Orihime mendorong tubuh Ulquiorra,memandangnya marah tapi malu. Ulquiorra memandang Orihime dingin.
"Bibir mu takkan bisa menggantingkannya."Ujar Ulquiorra dengan sebuah seringai dan menjilat telunjuk jarinya,terasa tatapan dingin yang ia tunjukan ke Orihime. Lalu pergi meninggalkan Orihime yang masih bengong.
"A..apa yang.."Orihime gak tau harus ngomong apa.
Di kamar yang remang-remang itu,tubuh mungil Rukia terbaring lemas.
"Kenapa aku melarikan diri,kenapa seolah ku tak ingin melihatnya. Kenapa aku serasa tidak rela menyaksikanya. Ada apa dengan ku. Kenapa aku jadi begini."Lirihnya di tengah remang-remang lampion.
"Lalu apa yang kau inginkan onna."Terdengar sebuah suara dari arah pintu yang terbuka itu. Rukia sontak langsuk beranjak dari tempat tidur dan melihat siapa pemilik suara itu.
"Ulqui..orra.."Serunya terbata-bata saat melihat Ulquiorra yang kini ada di hadapannya.
"Apa yang kau inginkan onna?"Ulquiorra mengulang perkataannya.
Rukia tidak segera menjawab malah memalingkan muka. "Tak ada yang ku kau bertanya begitu?"
Ulquiorra tidak menjawab,perlahan dia mendekati Rukia. Tatapannya dingin memandang gadis yang ada di hadapannya. "Apa kau benar-benar tidak menyukai ku onna?"
Perkataan Ulquiorra sontak membuat Rukia kaget dan menolehkan matanya untuk melihat Ulquiorra,dan ternyata Ulquiorra sudah berada di depanya. Rukia tidak menjawab,sedangkan Ulquiorra terus berjalan mendekati Rukia dengan tatapan dinginnya. Rukia memundurkan tubuhnya perlahan,tapi Ulquiorra terus mendekatinya. Tubuh Rukia sudah tidak bisa kemana-mana lagi karena mentok dinding,sedangkan Ulquiorra sudah tepat di hadapanya. Tangan ramping nan putih pucat Ulquiorra di letakan di sisi kanan dan kiri Rukia seolah mengunci tubuh gadis itu dan menyuruhnya untuk tidak lari.
"A..apa yang.."Kata-kata Rukia terbata-bata.
Ulquiorra menatap dingin Rukia. Rukia sedikit ketakutan. Kenapa cowok ini selalu membuat dirinya yang tak pernah memperlihatkan kelemahannyadi hadapan orang lain malah terlihat lemah bila di tatapnya.
"Apa kau benar-benar tak menyukai ku onna?" Ujar Ulquiorra dingin.
"A..aku..ti..tidak..bukan begitu..aku.."Entah kenapa Rukia terus terbata-bata. Tatapan dingin bola mata hijau emerald itu membuatnya tidak bisa berkata-kata.
Tapi kini tatapan Ulquiorra berubah menjadi sendu memandang Rukia. Rukia pun memandang Ulquiorra perlahan.
Hening.. .. ..
Hanya sebuah sentuhan dingin yang terasa di wajah karena belaian tangan nan putih pucat itu. Perlahan deru nafas mereka bertemu,tanpa ada yang bicara. Bibir mereka pun bertemu,saling bertautan tanpa ada yang memberontak. Rukia pun entah kenapa merasa nyaman. Dia cengkram perlahan lengan Ulquiorra dan menutup matanya mencoba menikmati sensasi yang tengah ia rasakan. Ulquiorra semakin memperdalam ciumanya lalu menahan kepala Rukia agar bisa merasakan sentuhan yang lebih dari ini.
Lidahnya yang terasa dingin mulai memasuki ronnga mulut Rukia,menyapu langit-langitnya mengajak lidah Rukia untuk menari.
"UKH!"Hanya sebuah desahan yang keluar dari bibir Rukia.
Ulquiorra terus memaikan lidahnya di dalam mulut Rukia,saliva mulai mengalir di sela bibir Rukia.
Setelah 10 menit Ulquiorra melepaskan ciumannya. Memberikan kesempatan Untuk Rukia menghirup oksigen. Wajah yang memerah menghiasi wajah imut nan cantik Rukia,Ulquiorra yang memandangnya entah kenapa tak ingin melepaskanya. Tanpa menunggu ijin apa-apa dia mulai menjilati telinga Rukia.
"Ukh!Ulquiorra apa yang..ah!Hentikan.."Hanya desahan dan erangan geli yang keluar dari mulut Rukia. Tapi Ulquiorra tidak menambas aksinya,yang awalnya di telingan turun ke arah leher. Di jilatnya lembut di tempat yang akan membuat Rukia merasakan geli yang aneh..
"Ukh..Ulquiorra..hen..ti..ah..su..dah.."Rukia hanya mengeluarkan desahan-desahan. Dia ingin melawan,,mendorong tubuh Ulquiorra. Tapi tidak tau ada setan apa yang membuatnya tak ingin melakukannya seolah membiarkan Ulquiorra menjilati dirinya.
Ulquiorra masih sibuk menjilati leher putih Rukia,tapi tangannya yang bebas mulai bergerak nakal mencoba memasuki t-shirt hijau Rukia..
*vida udah mulai error nich.. CUT..CUT..CUT...DANGEEERRRR!*
Apa yang akan terjadi malam ini… Tunggu chap berikutnya…

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.