Hold Me Ulquiorra VII

Chapter 7
Hold Me Ulquiorra
.
~ What This Real Correct Of Feeling Love~
.
.
"Ukh!Ulquiorra apa yang..ah!Hentikan.."Hanya desahan dan erangan geli yang keluar dari mulut Rukia. Tapi Ulquiorra tidak menggubrisnya,malah menambah aksinya,yang awalnya di telinga, turun ke arah leher. Di jilatnya lembut di tempat yang akan membuat Rukia merasakan geli yang aneh..
"Ukh..Ulquiorra..hen..ti..ah..su..dah.."Rukia hanya mengeluarkan desahan-desahan. Dia ingin melawan,,mendorong tubuh Ulquiorra. Tapi tidak tau ada setan apa yang membuatnya tak ingin melakukannya seolah membiarkan Ulquiorra melakukan semua ini pada dirinya.
Ulquiorra masih sibuk menjilati leher putih Rukia,tapi tangannya yang bebas mulai bergerak nakal mencoba memasuki t-shirt hijau Rukia..
Rukia menyadari apa yang akan di lakukan tangan Ulquiorra. Dia mencoba menghentikan gerakan tangan Ulqui dengan tangannya. Ulqui yang merasa tangannya di genggam Ruki pun melepas bibirnya yang sedari tadi terus menempel menjilati lehernya Rukia. Tapi kemudian di gigit,di hisap,dan di jilat kembali leher nan putih Ruki sehingga tertinggal sebuah tanda merah di sana.
"Ukh.. Ulquiorra.." Erang Ruki saat Ulqui memberikan beberapa tanda lagi di leher Ruki." Hentikan..Kumohon hentikan.." Pinta Ruki dengan nada lirihnya.
Ulqui melepas bibirnya lagi dari leher putih itu. Dia tatap wajah Ruki yang begitu merah karena ulahnya,Entah kenapa dia merasa puas melihat ekspresi Ruki yang saat ini ada di hadapannya. Terlihat sangat jelas nafas Ruki yang tidak teratur dari bibirnya. Melihat bibir Ruki yang begitu menggoda,Ulqui mendekatkan lagi wajahnya,menekan dagu Rukia dengan jarinya, Rukia hanya menutup mata seakan pasrah.. 1 senti lagi…
GUUBRAG!
Tubuh mungil Rukia terjatuh dari atas tempat tidur. Perlahan bola mata violet itu terbuka,memberikan silauan di pagi hari.
'Pagi..?"Gumamnya dalam keadaan masih setengah tidur. Mata violetnya menatap ke arah jendela yang di sinari matahari. Perlahan dia beranjak dari lantai sambil mengelus-ngelus kepalanya.
"Aduuchh!" Erangnya. Dia lirikan matanya yang violet ke seluruh isi kamar itu. Terlihat ada tubuh lain yang tidur di sebelahnya. 'Orihime..?' Gumamnya. Ternyata yang ada di sampingnya adalah gadis berambut orange,dia lirikan lagi matanya ke arah sebaliknya. 'Tatsuki..?' Gumamnya lagi. Wajahnya kini terlihat bingung.
Semalam apa yang terjadi yah? Perasaan ada Ulquiorra?
DEG!
Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang saat menyebutkan nama Ulquiorra. Semalam apa yang terjadi,aku merasa aku dan Ulquiorra sedang.. Terlintas sebuah bayangan di benak Rukia. Tiba-tiba wajah imutnya memerah.
'GYAA! Apa yang terjadi itu semua mimpi.'Entah mengapa Rukia jadi histeris dalam sunyi.
Siang Hari.. .. ..
Siang yang cerah,matahari begitu silau. Meski malam hari begitu menakutkan di sekitar vila,ternyata kalau siang terlihat berbeda,asal jangan memandang ke arah taman kuburan. Hari ini rencananya,Rukia dan teman-teman akan bertualang ke dalam hutan yang ada di sebelah vila. Ruki sebenarnya amat sangat malas. Merepotkan.. itulah yang ia pikirkan. Tapi karena semua murid dan sekaligus teman-temannya pergi,dari pada sendiri di dalam vila lebih baik ikut.
"Apa kau sudah membawa bekalmu onna?"Tiba-tiba Ulquiorra ada di sampingnya. Ruki yang kembali teringat akan apa yang ia mimpikan langsung tanpa aba-aba mundur 180 derajat dari Ulquiorra. Wajahnya begitu merah,Ulquiorra hanya diem dengan ekspresi kesal.
"Kau kenapa onna?" Tanyanya lagi.
"Ti..tidak apa-apa .." Sahut Ruki gelagapan.
"Hnn.."Ulqui cuman mendehem.
'Kenapa aku teringat mimpi semalam yah. Aduuchh!Aku kan jadi gak bisa menatap wajahnya. Lagipula kenapa aku memimpikan Ulquiorra yang lagi..MM..gitu.. GYAA! Aku gak kuat buat ngebayangin lagi..'Batin Ruki yang panic sendiri.
"Konichiwa.. Ulquiorra_kun!" Datang tanpa di jemput,pulang tanpa di antar Hime nemplok lagi ke samping Ulqui sambil ngerangkul tanganya*author di hajar abis-abisan sama hime fc cz bikin hime jadi jelangkung*.
Ulquiorra hanya memandang Hime dingin.
DEG!
Tiba-tiba perasaan sakit yang begitu kasat mata di rasakan lagi oleh Ruki.
'Ada apa denganku.'
Dengan cepat Ruki menggelengkan kepalanya dan menepuk-nepuk mukanya sendiri.
"Lepaskan aku.. .."Ujar Ulquiorra dingin sambil melepas rangkulan tangan Orihime yang sedari tagi ngegantung di lengan Ulquiorra. Orihime sedikit cengok dengan apa yang di lakukan Ulquiorra.
"Ck..!" Decak Orihime dan pergi meninggalkan Ulquiorra bersama Rukia.
Ulquiorra pun berjalan ke arah Rukia. "Kau kenapa onna? Apa kau sudah membawa bekalmu?"Tanya Ulquiorra ke Rukia. Wajah Ruki yang melihat Ulquiorra ada di hadapannya kembali blushing dan langsung memalingkan wajahnya ke samping.
"A..aku tidak..a..apa kok. Lagipula ku juga gak bawa bekal banyak. Kita kan hanya berkeliling saja."Sahutnya sambil terus memalingkan wajahnya. Ulqui jadi merasa kesal karena Ruki tidak mau menatapnya.
'Kenapa sich, kalau melihatnya ku jadi teringat mimpi ku.'Batin Rukia,wajahnya kini blushing lagi.
'Ada apa dengannya? Kenapa dia seolah menghindari ku?" Kali ini batin Ulquiorra.
Dalam beberapa saat mereka berdua diam..
"Kau tak mau menatap ku onna?Kau terlihat menghindariku?" Ujar Ulquiorra tetap menatap Ruki. Sedangkan Ruki masih memalingkan mukanya. "Kenapa? Apa kau marah padaku?" Lanjut cowok bermata emerald itu sedikit sedih..*kyaa!Imut!*
"A..aku tidak marah. Dan aku juga tidak menghindarimu.."Sahut Ruki,tapi tetap wajahnya tak ingin menatap Ulquiorra.
Ulquiorra langsung menarik dagu Rukia dengan tangan kanannya. Manatap bola mata violet itu dalam dengan mata emeraldnya. "Kalau begitu tatap aku,jangan palingkan mata mu lagi. Katakan kalau kau tak marah padaku.."
Rukia tidak menjawab,malah semakin blushing melihat wajah Ulquiorra dari dekat,sangaat dekat. Dengan cepat dia dorong tubuh Ulquiorra dengan ke dua tangannya. Mata Ulquiorra terbelalak. "Aku juga tidak tau! Setiap kali bersama dan dekat denganmu. Semua kelemahan yang tak pernah ku perlihatkan pada orang lain,kenapa selalu kau, yang selalu membuat ku terlihat lemah. MENYEBALKAN!" Setelah berteriak Rukia berlari meninggalkan Ulquiorra yang terdiam cengok di tempat. Mata emerald Ulquiorra memandangi punggung Rukia yang pergi meninggalkannya.
Hutan lebat yang terlihat menyeramkan di malam hari,ternyata begitu indah saat siang hari. Banyak bermacam-macam binatang liar yang lucu ternyata hidup di hutan yang tengah di jelajah oleh murid-murid SMU Karakura itu.
"WAW! Lihat ada kelinci liar!" Seru cewek berdada besar dengan rambut orange berkibar indah saat melihat seekor kelinci yang tengah duduk diam di bawah pohon,lalu perlahan mendekatinya. "Lucu nya.. Iya kan Rukia_chan.." Ujar cewek itu ke cewek berambut hitam yang ada di belakangnya,yang entah kenapa terus nyebar aura hitam di sekitarnya.
HAH! Orihime menghela nafas. "Apa sich yang sedang kau pikirkan? Apa tak bisa sedikit saja kau hilangkan kabut hitam yang ada di sekitarmu ini." Sindir Orihime.
Rukia tidak menggubrisnya. Orihime jadi kesal dech. "Semalam,setelah kau pergi begitu saja. Ulquiorra_kun mencium ku." Ujar Orihime.
Bola mata Rukia yang violet membulat. "APA!" Serunya,aura hitam langsung hilang begitu saja.
'Ulquiorra mencium Orihime! Bukannya tidak ada urusan dengan ku. Tapi kenapa yah,ku jadi kesal sendiri.' Batin Rukia.
Rukia terhanyut dalam pikirannya sendiri. Orihime yang memandangnya ,entah mengapa menyeringai. "Apa benar kau tidak menyukai Ulquiorra_kun.."
"HAH!" Dahi Rukia mengkerut,lalu memandang temanya itu.
"Kalau kau bersikap seperti itu,aku benar-benar akan merebutnya loch!" Kata cewek berdada besar itu sambil jongjok mengelus bulu seekor kelinci liar berwarna coklat.
Rukia entah kenapa kesal. "Tidak ada urusannya denganku!" Serunya sambil menengok ke arah kananya. Tapi ternyata arah itu adalah arah di mana sosok Ulquiorra yang tengah bersandar ke sebuah pohon di belakangnya. Di sampingnya ada Grimmjow yang terus berseru..
"Kali ini kau harus menerima tantanganku. Ayo kita bertanding stoick brengsek!" Seru tuh cowok biru.
'Grimmjow gak bosen apa ngomong gitu terus.' Batin Rukia,lalu mata violetnya itu kembali memandangi sosok yang ada di samping cowok biru itu. 'Ulquiorra..' Tanpa di minta wajah Rukia jadi blushing lagi. Orihime yang menyadari kalau temennya ini lagi mandangin sosok yang baru aja di omongin. Seringai terlukis lagi di wajah cantiknya.
"Padahal jelas-jelas kau menyukai Ulquiorra_kun,kenapa gak jujur aja sich.." Ujar tuh cewek,matanya yang abu-abu menatap wajah Rukia yang lagi-lagi di buat blushing.
"Si..siapa yang menyukainya.."Sahut Rukia sedikit gagap.
Orihime mandangin Rukia sebentar. Lalu beranjak dari acara jongkoknya,mendekati Rukia yang berdiri. "Benarkah kau tidak menyukainya. Tatap mata ku Rukia_chan,katakan padaku kalau kau tidak menyukainya. Atau aku benar-benar akan merebutnya." Ujar Orihime,mata abu-abunya memaksa Rukia untuk menatapnya.
"Kenapa kau selalu menanyakan itu padaku.. Sudah ku bilang terserahkan." Jawab Rukia ketus sambil memalingkan muka..
"Lalu kenapa kau tak menatap ku.." Kali ini padangan Orihime tajam.
"Et..tto.."Rukia semakin memalingkan wajahnya dari Orihime.
"APA.."
Rukia terdiam sesaat,kembali dia pandang sosok Ulquiorra yang udah kesal di ganggu Grimmjow. "Aku tidak tau. Entah kenapa,kalau di dekatnya aku merasa nyaman. Tapi kalau di dekatnya juga ku selalu terlihat lemah. Dia selalu membuatku bingung,dia selalu menggoda ku. Muka ku selalu terasa panas bila di pandang oleh matanya. Jantung ku juga terus berdebar-debar bila ada dia. Aku tidak tau apa yang ku rasakan. WAKARANAI!" Jawab Rukia penuh dengan ekspresi yang membuat Orihime tersenyum puas.
"Itu artinya kau menyukai Ulquiorra_kun." Mendengar perkataan Orihime Rukia lagsung menatap Orihime. "Merasa nyaman bila di dekatnya,juga bisa berterus terang pada diri sendiri. Merasa berdebar-debar. Itulah rasa suka. Mungkin untuk Rukia yang selalu jauh dari kata cinta belum mengerti. Dari dulu Rukia belum merasakan cinta pertama sich.. Makanya sekarang jadi bingung." Lanjut Orihime. Rukia terdiam cengok.
"Saat bersamanya,kau merasa senang..?"Tanya Orihime.
"Iya.."To the point dari Rukia.
"Kau merasa kesal kalau dia deket cewek lain?"
"Iya. Aku juga gak ngerti,tapi aku suka kesal sendiri."
"Kau bilang hanya bersamanya kau bisa terlihat lemah..?"
"Iya. Itu membuat ku sebal."
"Itu artinya kau merasa nyaman-nyaman saja,dan tak perlu malu bila kelemahan mu di ketahui olehnya. Apa Ulquiorra_kun selalu memojokan mu tentang kelemahan mu?"
Rukia geleng-geleng.
"Dadamu selalu berdebar kalau di dekatnya. Dan selalu ingin di sampingnya,sampai terbawa mimpi?"
Rukia ngangguk..
Orihime tersenyum lebar. "Itu artinya kau menyukai Ulquiorra_kun Rukia_chan." Ujar Orihime. Untuk beberapa saat tidak ada respon dari Rukia.
Suka..
Suka..
Suka..
Kata-kata itu terus berputar di benak Rukia.
'Apa benar aku menyukainya. Selama ini dia juga selalu menggodaku.' Batin Rukia. ' Dia selalu membuat ku terlihat tidak bisa apa-apa. Aku.. ..apa benar aku menyukainya?'
"Aku ini hanyalah makhluk buatan.. Apa aku pantas di sebut manusia onna.. Aku akan melindungimu,kalau kau takut aku akan menggenggam mu onna.."
Entah kenapa beberapa ingatan tentang Ulquiorra kembali terlintas di benak Rukia. Dia memang selalu melindungi ku. Meski membuatku kesal,dia selalu membuat ku merasa nyaman. Apa ini artinya aku memang menyukainya. Rukia diam sejenak,terjebak oleh pikirannya sendiri..
Lalu tiba-tiba!TUNGGU DULU..
"Orihime,bukannya kau menyukai Ulquiorra." Rukia mengalihkan pandangannya lagi.
Orihime tersenyum. "tentu saja itu bohongkan."Sahutnya sambil ngejulurin lidahnya.
HAH!Rukia sweetdrop. "Tenanglah,akau tidak akan merebut orang yang di sukai oleh temen sendiri kok." Tambah Orihime.
"Jadi kau sengaja mendekati Ulquiorra!" Seru Rukia kesal.
Orihime tersenyum. " Habis Rukia_chan manis sich kalau cemburu,aku jadi ingin menggodamu."Ujar Orihime sambil tersenyum jahil..
Rukia kembali blushing dech. "Ja..jangan menggoda ku."Seru Rukia terus berlari kecil meninggalkan Orihime.
Orihime yang memandangi punggung Rukia hanya tersenyum puas. "Anak yang polos."
"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau pikirkan. Orihime."Ujar cewek berambut hitam yang tiba-tiba datang dari belakang Orihime.
Orihime menoleh,lalu tersenyum. "Hehehe.. Sudah ku katakan,aku tak pernah bohong Tatsuki_chan. Akhirnya Rukia menyadari kalau dia menyukai Ulquiorra_kun. Meski aku harus mengorbankan satu ciuman."Ujar Orihime pelan.
"HAA! Kau bilang apa?" Tanya Tatsuki.
"Bukan apa-apa kok. Ayo lebih baik kita berkeliling lagi."Ajak Orihime, Tatsuki cuman ngangguk aja sambil ngangkat alis.
Kaki mungil itu melangkah perlahan-lahan.
"Apa benar aku menyukainya?" Gadis bermata violet itupun berhenti. Lalu berfikir. "Apa iya aku menyukainya sampai bermimpi begitu?" Sejak tadi hanya pertanyaan itu yang ia ulang-ulang.
"AKUU TIDAAKK MENGERTII!" Teriaknya.
"Apa yang tidak kau mengerti onna?" Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakangnya. Rukia sudah mengetahui suara siapa itu,dengan perlahan dia memutar badannya. Terlihatlah oleh mata violetnya sosok Ulquiorra yang menatapnya dingin. Rukia kembali blushing,entah kenapa hari ini mukanya selalu saja di buat blushing. "Apa yang tidak kau mengerti onna?" Ulquiorra mengulangi perkataannya sambil berjalan mendekati Rukia.
Rukia reflek mundur. "Ti.. ..tidak ada yang ku pikirkan kok.." Ujarnya sambil malingin muka.
Ulquiorra yakin itu bukan jawaban yang paling dia inginkan. "Dari tadi sepertinya kau menghindariku?" Ulquiorra mengehentikan langkahnya.
Rukia tidak langsung menjawab. "Tentu saja! Bagaimana aku bisa menatapmu,kalau mengingat apa yang aku impikan." Batin Rukia sambil terus mundur.
"Kenapa kau tidak menjawab ku onna?" Kini Ulquiorra menajamkan setiap nada perkataannya.
Rukia jadi sedikit merinding. Tanpa sadar kakinya yang terus mundur tidak sengaja tersandung akar pohon,dan tanpa di minta ia pun terjatuh ke dalam jurang yang di bawahnya ada sungai dengan aliran air yang deras.
"RUKIAA!" Teriak Ulquiorra saat melihat Rukia terjatuh.
.
.
.
Mata biru Grimmjow tiba-tiba menyipit. "Hm.." Entah kenapa dia mendehem sambil melirik kanan kiri,lalu sebelah alisnya terangkat. "Rasanya ada yang hilang.. Tapi apa yah?" Gumamnya sambil medongak ke atas. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang menubruknya.
GUBBRAAGG!
Tubuh gede Grimmjow pun terjatuh ke tanah. "UKH!" Erangnya. Mata birunya bertemu dengan sepasang mata hazel. Beberapa saat mata biru itu menatap dalam bola mata hazel yang di miliki oleh seorang cewek berambut hijau toska yang ada di depannya.
"Hei! Sampai kapan kau akan terus menduduki badanku,berat nich!" Suara berat Grimmjow pun terdengar memecahkan ke heningan. Sontak tuh cewek blushing and tanpa ba bi bu lagi langsung beranjak menjauh dari tubuh Grimmjow. "Cih! Badan mu berat tau!" Cibir Grimmjow.
Dahi mengkerut dari wajah tuh cewek berambut toska. "Aku kan tidak seberat itu!" Sahut tuh cewek dengan nada kesal.
Grimmjow mendelik. "Emang berat kan. Lagipula,harusnya kau minta maaf bukannya marah-marah. Mana suara loe cempreng bak ember." Cibir Grimmjow ngejek.
Kali ini bukan kerutan lagi,tapi lipatan urat kekesalan yang terlukis jelas di wajah itu cewek. "Apa loe bilang! Enak aja loe nyamain suara gw sama ember! Suara loe tuh yang kayak GOONG!" Tuh cewek nyolot gak mau kalah.
"HAH! Loe bilang apa cewek LUMUTAN!" Grimmjow pun gak mau kalah.
"Cewek lumutan!Cewek lumutan! Cewek lumutan. Dia bilang aku cewek lumutan! KURANG AJAR!" Kali ini amarah itu cewek gak bisa di bendung lagi. Sebuah bogem siap melayang ke arah Grimmjow. Tapi sebelum itu.. .. ..
TEP!
Dengan mudah Grimmjow menahan tinju tangan itu cewek. "Kau takan bisa melukai ku dengan pukulan lemah seperti ini.." Ejek Grimmjow.
Cewek berambut toska itu menggertakan gigi karena kesal. Langsung menarik tangannya dari genggaman Grimmjow. Dia tatap kesal,tajam,pengen ngehajar itu wajah innocent Grimmjow. Grimmjow hanya ngejulurin lidah.
Tapi mata Grimmjow menyipit, dia taruh tangannya di dagu. Memasang ekspresi seolah mengingat-ngingat. Dia dekatkan wajahnya ke wajah itu cewek. Cewek itu sontak memundurkan wajahnya.
"A.. ..apa?"
Grimmjow semakin memojokan cewek berambut toska itu. Tapi itu cewek gak tinggal diam..
"MENJAUH DARI KU MESUUUMM!" Serunya sambil mendorong tubuh Grimmjow sampai hampir jatuh.
Grimmjow tiba-tiba menepuk kedua tangannya. Itu cewek jadi bingung.
"Kau cewek lumutan yang kemarin menabrakan pintu ke arahku." Ujar Grimmjow.
"HAH! Kau cowok mesum yang waktu itu!" Itu cewek gak mau kalah.
"Siapa yang mesum! Dasar cewek lumutan." Mungkin emang dari sana nya kalau Grimmjow gak mau kalah.
"Berhenti memanggilku Cewek Lumutan! Aku juga punya nama tau!"
"Oh ya! Siapa namamu? Ku kan kagak tau." Sahut Grimmjow tenang.
"Ah,iya. Nama ku Neliel Tu Oderschwank!" Sahut itu cewek ikut-ikutan tenang.
"Ooh!*ber-oh-ria* Nama ku Grimmjow Jaegarjaquez! Salam kenal!" Grimmjow ikut-ikutan memperkenalkan diri.
"Ah,iya salam kenal juga."
A/N: Kok jadi malah kenalan ya?
Lalu mereka pun jadi ngobrol di bawah pohon.*bukannya lagi marahan yah?*
"HEEH! Kau ingin mengalahkan cowok bernama Ulquiorra itu." Seru Neliel.
"Aku ingin membuat wajah super stoick nya itu berubah. Rasanya benar-benar menyebalkan melihatnya." Sahut Grimmjow dengan semangat bekobar-kobar.
"Emang Ulquiorra itu sebegitu kuatnya?" Tanya Neliel sambil bersandar ke pohon besar di belakangnya.
"Dia itu.. .. Sangat kuat." Grimmjow menatap langit yang udah jelas di tutupi dedaunan pohon rindang.
Neliel memandang Grimmjow. "Kau begitu mengagumi dan menyukainya ya." Ujar nya sambil tersenyum.
Grimmjow langsung blushing. "Si..siapa yang menyukainya. Aku ini membencinya." Serunya dengan nada maksa.
Neliel cuman menyeringai geli. Grimmjow bergidik. "Yah! Menurutku tidak salahkan kalau kita mengagumi seseorang."
Mata biru Grimmjow sedikit membulat. "Kata-kata mu sepertinya pernah ku dengar."
"HAH?" Neliel ngangkat alis dech.
"Ngomong-ngomong tentang Ulquiorra yang kau bicarakan itu,apa pacarnya Rukia?" Tanya Neliel.
Grimmjow merubah ekspresi jadi bloon mode on. "Pacar? Apa itu? Apa bisa di makan?"
HAH.. .. Si Neliel langsung sweetdrop.
"NELIEL!" Tiba-tiba ada suara yang begitu kencang memanggil Neliel.
Mata hazel itu pun menoleh ke arah suara itu. "Ada apa Chizuru?" Tanyanya.
Cewek yang di panggil Chizuru itu pun mencoba mengatur nafasnya setelah berlari. "I.. ..itu..Ru..Rukia.." Katanya sambil gagap soalnya nafasnya belum teratur
"Ada apa dengan Rukia?" Neliel jadi khawatir.
Lalu mata Chizuru tertuju pada Grimmjow. "Hei! Teman mu yang putih pucat itu terjatuh bersama Rukia ke jurang!" Serunya.
Mata biru Grimmjow membulat mendengar apa yang Chizuru katakan. Mata hazel Neliel pun ikut-ikutan membulat.
"Apa maksudmu Chizuru..?" Neliel jadi semakin khawatir.
"Dimana? Dimana dia jatuh?" Belum sempat Chizuru menjawab apa yang di tanyakan Neliel,Grimmjow sudah menyela dengan ekspresi yang menakutkan. Tapi di mata Neliel itu adalah ekspresi penuh dengan ke khawatiran.
"Di..di dekat sungai..?" Jawab Chizuru gagap karena takut melihat ekspresi Grimmjow.
Tanpa harus di minta Grimmjow langsung berlari kencang meninggalkan Neliel dan Chizuru.
Neliel mengalihkan kembali pandangannya pada Chizuru saat mendapati sosok Grimmjow sudah tidak kelihatan. "Lalu bagaimana keadaan mereka?" Tanya Neliel.
Chizuru menundukan kepala. "Et..tto.."
Mata hazel Neliel membulat,seolah mengerti sikap Chizuru yang ragu menjawab.
.
.
.
Aliran sungai sangai deras. Terdengar deburan air yang menabrak bebatuan.
"Ukh!" Erang Rukia,matanya perlahan-lahan terbuka.
"Onna,kau tidak apa-apa?" Terdengar suara dengan nada dingin tapi ada sedikit ke khawatiran.
Mata violet itu langsung terbuka lebar waktu mendapati sosok putih pucat yang basah kuyup,dan mata emerald yang menatapnya. "Ulquiorra!" Seru Rukia kaget.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Ulquiorra.
Rukia hanya mengangguk pelan. Senyuman lega terlihat di wajah dingin Ulquiorra,meski sekilas Rukia dapat melihatnya. Mata violetnya beralih ke lengan Ulquiorra yang berlumuran darah. "Ulquiorra lenganmu?" Serunya langsung mendekati Ulquiorra.
Ulquiorra menatap lengannya. "Ini bukan apa-apa.."Ujarnya datar seolah tak sakit,padahal jelas itu sakit. "sebaiknya kita cepat menemukan yang lain,karena sepertinya kita terpisah jauh." Lanjutnya lagi.
Rukia terdiam,badannya yang mungil bergetar. "Gomene.. Gara-gara aku kau jadi terluka." Ujarnya penuh dengan nada bersalah.
Ulquiorra langsung mendekati Rukia. "Bodoh! Jangan berwajah seperti itu. Kalau ekspresimu seperti itu,sia-sia kan aku menolong dan melindungimu."
Rukia sedikit tercengang. Kembali dia mengingat kejadian sebelum dia terjatuh ke sungai.
Flash Back..
Tubuh mungil itu terjatuh ke jurang yang di bawahnya ada sungai yang alirannya sangat deras. Tapi dia merasa tubuhnya tidak terjatuh,tangan kanannya seolah ada yang menggenggam erat. Perlahan dia mencoba membuka matanya. Mata violet itu memandang kaget saat sosok yang tengah ada di atasnya yang sedang menahan tubuhnya agar tidak jatuh sambil bergelantungan di dahan pohon.
"Ulquiorra!" Seru Rukia kaget saat melihat Ulquiorra yang ada dihadapanya. Tangan Kirinya menggenggam erat tangan kananya,sedangkan tangan kirinya berusaha menahan berat tubuh mereka berdua di sebuah dahan pohon.
"Ja..jangan banyak bergerak,dahannya tidak akan kuat."Ujarnya.
Mata violet Rukia membulat. Tangannya terasa panas saat genggaman Ulquiorra yang berusaha tidak melepaskannya.
Tapi sayang,tanpa di harapkan dahan pohon itu patah karena tidak kuat menahan berat mereka berdua,dan alhasil mereka berdua terjatuh menuju sungai yang deras. Tapi sebelum tubuh Rukia jatuh menghantam aliran deras sungai,Ulquiorra memeluknya sehingga lengan kananya terluka karena menabrak batu di dasar sungai saat terjatuh.. Karena itu lah lengannya terluka..
Flash Back End.. ..
Rukia menundukan kepala saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
BREET!
Rukia menyobek baju atasannya sehingga perutnya yang putih terlihat setengah.
Mata Ulquiorra membulat. "Apa yang kau lakukan onna?" Serunya. Rukia mendekati Ulquiorra,perlahan mengikatkan robekan kain yang dia sobek dari bajunya dan menutupi luka Ulquiorra.
"Gomene!" Lirih Rukia.
Ulquiorra hanya menatapnya datar. "Bodoh! Sudah ku katakan,jangan berwajah seperti itu. Lagipula,sudah kukatakan juga kalau aku akan melindungimu."Ujarnya datar tapi bermakna*halah lebay*.
Rukia menatap punggung Ulquiorra. Di raihnya T-Shirt Ulquiorra.. "Arigatou.." Ujarnya pelan.
Ulquiorra sontak kaget,tapi sebuah senyuman terukir di wajahnya yang putih pucat.
'Saat ku terjatuh. Dia memanggilku Rukia. Untuk pertama kalinya dia memanggil nama ku. Dan aku merasa sangat senang. Sepertinya aku memang menyukainya.'Batin Rukia yang masih menyandarkan kepalanya di punggung Ulquiorra.
.
.
.
"Sial! Apa mereka sudah di temukan?" Seru cowok berambut orange itu.
"Di sini juga tidak ada.."Seru cowok berkacamata.
"Aku juga tidak bisa menemukannya di sini.."Tambah cowok yang mukanya di tutupi rambut.
"Sial! Si Rukia apa baik-baik saja.." Gerutu cowok berambut merah yang di kuncir.
Lalu mereka pun kembali berpencar. Sementara itu Grimmjow pun tengah sibuk mencari Ulquiorra dan Rukia.
"Sial!Kemana mereka? Kau tidak boleh mati brengsek!"Erangnya di tengah sunyi sambil mengepal tangannya.
Tetesan air hujan pun mulai membasahi hutan,dan menyebar kabut tebal.. Apa yang akan terjadi setelahnya..

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.