Orange Sun & Chappy White II

Chapter 2 = Tik Tok – It's Our Secret –
I knew from the beginning
There was something about you
In that gaze you stared at me with
Denting jam dikamar Ichigo berdetak perlahan. Jarum jam menunjukkan pukul 8 malam. Ichigo merebahkan dirinya diatas kasur kesayangannya. Kedua tangannya dilipat diatas badannya, seperti sedang menunggu kehadiran seseorang. Ya, seseorang…
Greekkk… Jendela kamar Ichigo terbuka. Rukia pun tiba disana, tanpa menyadari bahwa kakinya menginjak perut Ichigo, "Huekkk!" muka Ichigo langsung pucat pasi.
"Sedang apa kau disitu, Ichigo?" Tanya Rukia tanpa merasa bersalah.
"Uhuk uhuk!" Ichigo terbatuk-batuk. Dan langsung melotot kearah Rukia.
"Kenapa, sih?" Tanya Rukia dengan polosnya.
"Setidaknya perhatikan langkah kakimu, Midget!" Seru Ichigo geram. Masih mengelus perutnya yang terinjak. Alis Rukia mengkerut, "Siapa suruh kau tiduran?"
"Mau lihat atau tidak itu terserah aku,kan? Dasar jeruk bodoh!"
Doeng! Ichigo membeku. Dia kalah berdebat dengan Rukia. Si mungil di depannya ini memang tidak pernah mau mengalah. Jika sudah begini, Ichigo hanya bisa menggerutu kesal, "Sial…"
"Mengaku kalah sajalah. Mukamu jelek sekali kalau lagi cemberut, tahu!" Seru Rukia sambil masuk kedalam lemari Ichigo.
Yap! Sejak hari pertemuan Ichigo dengan Rukia, gadis itu mulai tinggal di lemari Ichigo. Ruangan yang sempit namun pas untuk ukuran tubuh Rukia. Setiap malam Rukia akan datang kesana, selalu seperti itu. Sejak hari itu… Hari dimana mereka berdua bertemu dibawah guyuran hujan.
xXxXx
FlashBack – Ichgo P.O.V –
It's our secret
It's taking control of me...
"Salam kenal, partner." Hah? Apa maksud si cebol ini?
"Mulai hari ini aku akan menghuni lemarimu." Sambung gadis itu, Rukia, lagi. Hah? Menghuni? Nggg… Ngg… Ku kerutkan keningku sedalam mungkin, aku mencoba menelaah kembali maksud perkataannya. Menghuni? Sama saja artinya dengan tinggal. Tinggal di lemari? Bearti…?
"APA!" Oke, memang terlalu berlebihan. Namun apa daya, itulah reaksi yang ku keluarkan. Aku terpana tidak percaya. Si cebol ini sudah hilang akal sehat, yah?
"Berisik kau, jeruk! Memangnya sekarang jam berapa?" Sekarang malah gantian Rukia teriak-teriak. Memang sih saat itu, waktu sudah tepat jam 11 malam.
"Oh iya…"Aku menggaruk rambut orangeku. Tunggu dulu? Kenapa aku mengiyakan perkataan si chibi ini, yah? Oii! Rukia sudah masuk ke dalam lemariku tanpa basa-basi. Mau apa dia?
"Hey, midget! Cepat keluar dari sana!" Ku buka dengan paksa pintu geret lemariku. Dan terjadi aksi saling tarik-menarik antara aku dengan Rukia.
"Berisik kau, Jeruk! Jangan ganggu orang tidur!"
"Heh! Harusnya aku yang bilang begitu! Siapa kau! Dan kenapa seenaknya tidur di lemariku!"
"Diam! Terserah aku mau tidur dimana saja! Lepaskan tanganmu dari sini!" Bletak!
Ta, tanganku! Kakinya menghimpit tanganku dengan pintu lemari. Hasilnya? Tangan kananku terjepit dengan sukses. Refleks membuat badanku mendarat mulus ke lantai. Sialan! Ada apa dengan si chibi ini?
Ah, sudahlah! Percuma saja aku mencoba mengusirnya hari ini. Sedikit pun dia tidak akan bergeming dari dalam sana. Sebaiknya aku segera tidur saja, semoga saja ini hanya mimpi…
xXxXx
Keesokan harinya…
Jam weker kamarku tepat menunjukkan jam 7 pagi. Dengan malas ku buka kedua mataku dengan paksa. Jika tidak cepat bangun, aku akan terlambat ke sekolah. Oh iya, sebelum itu…
Dengan perasaan ragu, aku mencoba untuk buka lemari. Mungkinkah ada Rukia? Benarkan ada seorang gadis yang tidur di lemariku?
Greekkk… Ku geser pintu lemariku pelan, yang terlihat hanyalah… Kasur-kasur yang memang kutaruh disana. Tidak ada jejak atau pun tanda-tanda ditempati orang. Kalau begitu, jadi kemarin itu cuma mimpi? Untuk ukuran mimpi juga masih terasa nyata. Aaaaa! Aku mengacak-ngacak rambut orangeku sekeras mungkin. Karena tidak menemukan jawabannya, lebih baik aku lanjutkan di sekolah saja, mungkin saja dengan itu aku dapat petunjuk…
xXxXx
We greet each other awkwardly in front of people
But when we turn away, I'm the one who knows you best...
Ruangan Kelas…
Aku melamun sambil memandangi arah luar sekolah. Bangku pojok dekat jendela sangat cocok untuk mengganti suasana bosan di sekolah. Bukannya tidak suka dengan pelajaran, hanya saja aku lebih suka duduk di dekat jendela, bisa menghirup udara segar. Ya segar…
"Yo! I-CHI-GO!" Mizuhiro, teman sekelasku, menyambutku dengan tidak normal.
"Yo…" Dengan malas aku membalas.
"Kau sudah dengar? Katanya ada murid baru pindah ke kelas kita, lho." Jelas Asano, yang juga teman sekelasku, memberikan informasi. Aku tidak begitu tertarik tentang hal itu.
Kita singkat saja saat-saat aku berada di kelas. Bel masuk pun berbunyi, Sensei pun memperkenalkan murid baru yang diceritakan Asano. Dan ternyata…?
"Kuchiki Rukia desu. Yoroshiku onegaishimasuu." APA?
"Te, temee wa, Kinou no?" Sontak sampai bangkit dari tempat duduk. Aku begitu kaget, itu Rukia! Hey! Dia yang kemarin malam!
"Kau kenal dengan murid pindahan, Ichigo?" Bisik Mizuhiro dibelakang. Shock juga.
"Yaya… Cepat kembali duduk, Kurosaki." Perintah Sensei sambil memberikan senyuman mautnya. Membuatku merinding, "Ma, maaf…"
Murid pindahan, Rukia, menghampiri tempat duduk kosong di sebelahku. Lalu berbisik pelan, "Salam kenal, Kurosaki-kun~" Huek! Entah aksen apa yang dia pakai. Membuat bulu kudukku merinding. Sialan! Sepertinya aku dipermainkan!
xXxXx
Atap Sekolah… Jam Istirahat…
Rasanya cepat sekali waktu berlalu, yah? Tanpa terasa langkah kakiku tiba di atap sekolah. Tempat nongkrong terfavoritku di sekolah.
"So? Sebenarnya kau ini siapa?" Ku tanyakan sekali lagi kepadanya, Kuchiki Rukia. Gadis ini tidak menghiraukan pertanyaanku, malah sibuk dengan jus kotaknya.
"Jangan cuekin aku, Kuso Chibi!" Kesal juga lama-lama.
Rukia masih tidak membalas, namun pandangan matanya teralihkan ke arahku. Ditatapnya lekat-lekat diriku. Kembali mengamatiku dari bawah sampai atas. Errr… Sekali lagi, aku merasa risih ditatap seperti itu.
"Kau ini gampang sekali emosi yah, Kepala Jeruk?"
"Siapa pun yang melihat tampangmu juga akan emosi, tahu!"
"Memangnya wajahku kenapa?" Grrr! Sok polos lagi!
"Aaaaa… Sudahlah!" Aku malas berdebat dengannya. Cuma tetap saja penasaran dengan yang kemarin, "Kenapa kemarin kau tidur di lemariku?"
"Memangnya tidak boleh?"
"Tentu saja!" Aku tidak kenal kau! Itu masalahnya!
"Kenapa?" Lah? Masih tanya lagi?
"Aku ini tidak kenal kau! Lagian kalau ketahuan keluargaku bisa gawat!" Kalau dipikir-pikir, aku malu mengatakan hal itu. Alasan yang polos sekali.
"Hahaha… Si kepala jeruk ini masih anak-anak ternyata." Rukia menyindirku.
"Errrr…" Oke. Aku kalah. "Terserah kaulah!"
Rukia malah semakin tertawa, "Coba dari kemarin saja bilang begitu."
"Diam kau! Dasar chibi!"
"Sudah, sudah, jangan mulai lagi. Ku-ro-sa-ki-Kunnnnn~" ARGG!
"Pertama, hentikan gaya bicaramu! Bikin merinding tahu!"
Hembusan angin yang berlalu di antara kami berdua, entah kenapa membuat badanku seperti melayang ke arah Rukia. Ah, tidak! Tangan kecilnya yang menarik tubuhku mendekatinya. Heee? Aku merasakan sesuatu yang lembut menempel dibibirku. Ini…? Bibir Rukia?
Huaaaa! Rukia tiba-tiba menciumku! Apa ini? Apa ini? Aku merasakan tubuhku bergejolak! Ini first kiss-ku! Aaaaaaaa…!
"Kenapa mukamu memerah begitu, I-chi-go?" Rukia melepaskan bibirnya. Akhirnya tertawa terbahak-bahak melihat reaksiku, "Huahahahahaha!"
"GRRRR! JANGAN BERCANDA, KUSO CHIBI YAROUU!" Emosiku meledak juga. Kulihat Rukia semakin tertawa, dan langsung kabur sebelum aku selesai memakinya. Sialan! Kenapa sejak bertemu dengannya, kehidupanku berubah jadi aneh begini, sih?

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.