Beruntung Untuk Orang Lain
"Maafkan saja kalau kerja sambilan kali ini dilakukan berdua karena perintah atasan ... Tapi, kenyataan nggak akan berubah. Kau itu setan pembunuh orang tua"
"Ogami membunuh orang tuanya!?" dalam pikirnya, Sakurakoji bertanya-tanya.
Duaghh ...
Ogami kembali mencoba untuk menyerang Toki.
"Berhenti!!"
Kali ini Sakurakoji menghentikan mereka.
"Berantem nggak baik ... Nggak ada yg bisa dimengerti oleh sesama manusia"
"Ayo, baikan. Saling bersalaman ..."
"Kau menarik sekali"
"Kau mengganggu, pulang sana" usir Ogami.
"Kalau kalian nggak bunuh orang dan pulang, aku juga akan pulang ... Ogami, apa maksudnya dari kau membunuh orangtuamu sendiri?"
Ogami diam sejenak.
Set ...
"Terserah kau, aku nggak peduli kalau terjadi apa-apa" Ogami berbalik dan kemudian pergi.
"Mukanya merengut dan nggak mau jawab ... Tapi ... Tadi sekejap wajahnya terlihat sedih, apa cuma perasaanku saja?" pikir Sakurakoji.
"Sifat jujur di saat seperti ini kejam sekali ya ... Bagaimana kalau aku yg kasih tahu?"
"Aku nggak mau dengar kalau bukan dari orangnya langsung, nanti akan kutanyakan lagi"
"Begitu? Yah ... Terserah saja"
Toki menawari Sakurakoji rokok.
"A ... Apa maksudmu!?"
"Oh ... Karena koreknya habis, nanti minta sama Ogami saja"
"Apa!? Kau!! Kelakuanmu buruk sekali!! Dan seragam itu!! Harus dirapikan!!"
Sakurakoji memandang ke arah lambang di seragam Toki.
"Eh... Lambang sekolahnya ..."
"Ka... Kau ... Jangan-jangan ... Murid di sekolah yg hanya menerima murid dengan nilai rata-rata tinggi, sekolah dengan Tes Masuk paling susah, Presentase yg bisa lanjut ke Universitas Tokyo nomor satu se-Jepang, sekolah elite untuk orang-orang terpilih ... Sekolah perguruan Heisei!?"
"Ya ... Begitulah ... Sekolah itu yg paling dekat dari rumah ... Karena aku nggak peduli sama sekolah" Jawab Toki dengan tenang.
"Dari tadi kau selalu bilang nggak peduli ... Itu bukan sekolah yg bisa dimasuki hanya dengan nggak peduli kan!? Tapi, kenapa ... Padahal kan sekolah itu ketat ... Kenapa bisa kerja sambilan seperti ini?"
"Kalau itu ..."
"Tanpa orang tahu, menjaga kedamaian kota dengan mengadili kejahatan, ini takdir seorang pahlawan ... Karena aku kan orang baik" Ucap Toki lancar bagai membaca Teks.
"Maaf ya, tapi sama sekali nggak terdengar seperti itu"
"Oh, ketahuan ya? Memang cuma bohong"
"Apa ...??"
"Toki ini ... Nggak seperti Ogami, benar-benar beda ..." pikir Sakurakoji.
Ogami, Sakurakoji, dan Toki terus berjalan menuju Kediaman Tabata. Ogami telah jauh di depan, sementara Sakurakoji dan Toki menyusul dibelakang, berjalan sambil terus bercakap-cakap.
"Kerja sambilan ini menggunakan keadilan dan sebagai gantinya bisa mendapatkan imbalan yg nggak bisa didapat di tempat lain ... Dengan kata lain, enam orang Cøde:Breaker mempunyai tujuannya masing-masing"
"Tujuan??"
"Untuk melindungi orang terpenting ..."
"Toki??"
"Yah .. Aku sih nggak peduli"
"yg ini juga bohong? Tapi, nggak terlihat begitu" pikir Sakurakoji.
"Ogami juga sama ..."
"Ogami juga punya tujuan sendiri!?"
"Kamu terlalu peduli sama Ogami ya ... Sakura ... Aku jadi iri"
Kyut Kyut Kyut Kyuut ...
Tiba-tiba saja Toki meremas kedua dada Sakurakoji dari belakang.
"Apa dia sudah pegang di sini juga?"
"Lalu, kejahatanmu itu mau dihukum seperti apa hah!?"
"Sudah kena hukumannya"
Drrt... Drrt ...
Kepala Toki berdarah diinjak oleh Sakurakoji.
"Kenapa kakak boleh tapi aku nggak? Kami kan saudara, jadi mau gimana lagi kalau suka barang yg sama, Sakura jahat ..."
Tes ...
Darah Toki menetes.
"Ternyata memang saudara kak Fujiwara ya? Ka ... Kalau begitu, maafkan kata-kataku tadi ..."
"Jadi boleh pegang?? Kan kami saudara ..."
"Eh!? Itu ... Be ... Begitu? Apa boleh buat karena saudara ya? Tapi sepertinya ada yg beda"
Syuut ...
Toki berusaha meraih dada Sakurakoji.
Betts ...
"Oww, bahaya" Toki hampir terkena hempasan tangan Ogami.
"Dia berbohong dengan wajah tidak bersalah, nggak ketahuan mana yg benar. Jangan dijawab dengan serius ... Dasar Bodoh" Ujar Ogami.
"Apa!? A ... Apanya yg bodoh!? Hei Ogami!!"
Sakurakoji tersinggung.
"Selain banyak bicara, hari ini Ogami juga jadi pemarah ... Ada apa ya??" Toki merangkul tubuh Ogami.
"Aku ingin memperlihatkannya ke kau yg dulu"
Betss ...
Ogami melepas tangan Toki dari pundaknya.
"Seperti biasa, orang yg gampang ditebak ..."
"Eh?"
"Sambil bicara tadi, kita sudah sampai"
"Apa langsung masuk saja ke kediaman Tabata?"
mereka bertiga telah berdiri tepat di depan gerbang Kediaman Tabata.
"Politikus Shigeru Tabata menggunakan kekuasaannya untuk mengakses secara ilegal networking seluruh rumah sakit, lalu menculik dan menyekap orang yg mempunyai golongan darah langka ... Benar atau nggaknya akan kita pastikan, kalau memang kejahatan, semuanya akan dikubur ke dalam kegelapan ... Ayo berangkat" Tegas Toki.
"Tu... Tunggu dulu!! Tiba-tiba menerobos langsung dari depan!? Nggak mungkin dengan adanya penjagaan ketat begini kan!?" Sakurakoji memperingati.
"Kunci pintu depan sepertinya menggunakan sidik jari dan pengecekan iris mata ya?" Toki menaruh telapak tangan kirinya di atas kunci pengaman.
Battss ...
Sesuatu terjadi.
"A... Apa!?"
"Listriknya mati!?"
teriak orang-orang yg ada di dalam.
"Pengamanannya ... Dan listrik mati?? Sekarang apalagi Toki??" tanya Sakurakoji heran.
"Pintu depannya tetap terkunci ... Apa boleh buat"
Kriiieettt....
Dengan mudahnya pintu yg terbuat dari baja dibengkokan oleh Toki.
"Ke...kenapa bisa!?" Sakurakoji tambah heran.
"Aku juara dunia pembengkok Baja" Jawab Toki asal-asalan.
"Whaaaa... Juara dunia??" Sakurakoji tekagum-kagum.
"Itu bohong, dasar bodoh" ucap Ogami.
"Apa...!? Jadi, jadi itu ... Jangan-jangan? Keahlian Toki!?" pikir Sakurakoji.
"hah?? Anjing penjaga!?" bukan hanya pintu, kini mereka berhadapan dengan sejumlah anjing penjaga yg telah menunggu di dalam.
Zrak ... Zrak ... Perlahan anjing yg kelihatannya buas itu mendekati mereka bertiga.
"Hei anak anjing! Jangan pura-pura mati!! Kalau kau anjing, bilang ke mereka kalau kita bukan musuh!!" Anak anjing yg dibawa oleh Sakurakoji malah pura-pura mati.
Grrr ...
Anjing-anjing tersebut menatap mata Ogami.
"Di... Dia datang!?" Sakurakoji terheran kembali, Para anjing mendekati Ogami, Ogami kemudian mengelus-elus kepalanya.
"Ogami, dia bisa menjinakan anjing ganas ini!?" Pikir Sakurakoji.
Zrak zrak ...
Grr ... Grr ...
Anjing-anjing tersebut kini malah semakin menjauh.
"Apa!? Kali ini apa lagi ...?"
"Aku ini ... Pecinta anjing lho" Tatapan mata Toki membuat para Anjing penjaga ketakutan.
"To ... Toki ... Ini juga pasti bohong ... Tadi dia melihat dengan mata seperti mau memakan dan membunuh ... Dia ternyata ... Salah satu dari Cøde:Breaker!!" Sakurakoji baru menyadarinya.
"Ternyata jadi diam ya, Ogami. Akan makan waktu kalau mereka menggonggong"
Ogamh hanya diam.
"Jadi berputar-putar seperti ini. Apa yg kau cari sudah nggak penting lagi?
"Ya...yang kau cari??"
"Ogami menjadi Cøde:Breaker adalah untuk mencari itu ... Karena dalam proses mengadili kejahatan ini, mungkin bisa menemukan jejaknya"
Kyaing ... Kyaing ...
Para anjing rebah.
"Apa? Ada apa??"
Bweeetttss ....
"Jangan bicara lebih dari itu, Toki ..." Ogami terlihat begitu marah.
"O... Ogami .... Belum pernah ku lihat dia benar-benar marah seperti ini ... Kalau sampai semarah itu, apa ini masalah yg nggak mau dicampuri!!" pikir Sakurakoji.
"Ya... Mata itu, Ogami ... Kalau kamu nggak seperti itu, nggak menarik ... Kehilangan hati sebagai manusia, menjadi mesin pembunuh yg kejam, setan berwujud manusia"
"Salah"
Sakurakoji memotong kata-kata Toki.
"Toki dan Ogami sudah kenal sejak dulu, tapi apa yg kau lihat dari Ogami? Ogami nggak kehilangan hatinya sebagai manusia ... Ogami itu memang setan, tapi ... Dia bukan laki-laki yg nggak mengerti arti dari kehidupan ... Begitu menurutku"
"Oh, Begitu ..."
"Aku nggak peduli dengan hati manusia atau arti dari kehidupan ... Terserah kau mau berpikir gimana, tapi jangan campuri urusanku" bentak Ogami.
"Ogami sampai segitunya nggak mau bicara apa yg sebetulnya ia cari ... Apa ada hubungannya dengan Ogami membunuh orangtuanya??"
pikir Sakurakoji.
"Hebat juga bisa menjinakan si jenis langka ... Aku nggak tahu apa kau menggunakan cewek ini untuk berkomplot atau nggak" ucap Toki.
"Ada apa!?"
"Perketat penjagaan!!"
orang-orang di dalam mulai menyadari kedatangan mereka.
"Me...mereka sadar!?"
"Mereka jadi ribut, kita sudahi dulu ngobrolnya"
"Targetnya biar aku yg bereskan, kau jangan mengganggu"
"Kau juga jangan mencampuri urusanku" pinta Ogami.
"Dasar brengsek"
ucap Ogami dan Toki bersamaan.
Label:
Cøde:Breaker
Labels
Naruto
(110)
One Piece
(43)
Karakter Naruto
(32)
Fairy Tail
(18)
Karakter One Piece
(14)
Cøde:Breaker
(9)
Defense Devil
(8)
Karakter Cøde:Breaker
(7)
Unik n Aneh
(5)
Karakter Bleach
(4)
Kekkaishi
(2)
Menakutkan
(2)
Rock Lee
(2)
Tentang One Piece
(2)
Yu-Gi-Oh
(2)
Air Gear
(1)
Bleach
(1)
Cerita Humor
(1)
Terindah
(1)
0 komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar
Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.