Fairy Tail 47

Phantom Lord

Guild Fairy Tail hancur tertusuk puluhan batangan besi raksasa.
Natsu dan yg lainnya masuk ke lantai 1 ruang bawah tanah Fairy Tail.

"Oh! Elsa sudah pulang"
"Natsu dan Gray juga sama dia tuh"
Orang-orang Fairy Tail berkumpul di dalam.
"Apa kalian sudah lihat?? Bagaimana wujud guild ini sekarang??"
"Phantom brengsek!! Beraninya mereka merusak Guild kita!!"
"Habis sejak dulu hubungan mereka dengan kita sangat buruk sih"
"Berikutnya, kita hancurkan saja Guild milik mereka!!"
"Tenang lah!! Musuhnya Phantom yg itu tau" Orang-orang Fairy Tail emosi.

"YOW!! Selamat datang kembali" Sapa Master yg muncul sambil membawa segelas arak.
"Kami baru saja kembali"
"Kakek!! Ini bukan waktunya untuk santai-santai sambil minum arak tahu!!" bentak Natsu.
"Oh, masa sih ... Kalian!! Karena kalian sudah seenaknya pergi untuk melakukan Quest level S!!"

"Eh!?"
"Hah!!?"

"Hukuman!! Akan kuberi hukuman!! Kalian sekarang!! Bersiap-siaplah!!"
"Ini bukan waktunya untuk itu kann!?"

Plakkk....
Master menggeplak kepala Natsu.
Plakk...
Master menggeplak kepala Gray.
Plakk ....
Master menggeplak kepala Happy.
Plakk...
Master menggeplak pantat Lucy.

"Master!! Yg itu nggak boleh tau!" ucap Mira.

"Master!! Kau tahu kondisi seperti apa yg sebenarnya sedang terjadi sekarang kan!?" kata Elsa.
"Guild kita ini sudah dirusak lho!!" lanjut Natsu.

"Yah, yah ... Tenangkanlah dirimu .... Hal seperti ini tak perlu sampai diributkan begitu" kata Master santai.
"Apa!?" tanya Gray.

"Phantom? Apa cuma ini yg bisa dilakukan oleh orang-orang bodoh seperti mereka itu?? Mengincar Guild saat tak ada orang sama sekali, apanya yg menyenangkan dari itu" Glek... Glek... Master meminum araknya.

"Tak ada orang sama sekali di Guild??" tanya Elsa.
"Kelihatannya Guild dhserang saat tengah malam" Mira menjawab.
"Kalau begitu, tak ada seorangpun yg terluka ya ... Ini kebahagiaan di tengah penderitaan"

"Kita tak perlu mempedulikan orang-orang yg bisanya cuma melakukan serangan mendadak begitu ... Sudah biarkan saja" pinta Master.

Bruakkk....
Natsu menggeprak meja.
"Aku nggak setuju!! Aku nggak bakalan puas sebelum menghancurkan mereka semua!!"

"Pembicaraan ini sudah selesai, sampai lantai atas selesai, semua tawaran pekerjaan dari sini"
"Ini bukan waktunya untuk ngurusin kerjaan tahu!!"
"Natsu!! Kau jangan keterlaluan ya!!"
Plaaaakkk...
Master menggeplak pantat Lucy.

"Terus kenapa yg dipukul malah pantatku?"
"Master... Aku marah lho..." ucap Mira.

"Ngomong-ngomong tunggu sebentar ... Aku mau pipis"
"Kenapa kau malah santai sajah sih ... Kakek...." Master bergegas ke belakang.

"Natsu.... Master juga pasti sama-sama merasa kesal dengan hal ini... Tapi konflik bersenjata antar Guild itu dilarang oleh Dewan Konsulat" terang Mira.
"Tapi yg nyerang duluan mereka sendiri kan!?"
"Masalahnya bukan itu ..."
"Kalau memang master berpikir seperti itu ... Apa boleh buat" Natsu, Gray, Lucy dan Happy tak bisa berkata apa-apa mendengarnya.

Setelah itu, merekapun pulang.
Di pinggir sungai, Di jalan Straw Berry, Lucy terlihat sedang menarik Kopernya, berjalan menuju rumah.
"Rasanya keadaannya jadi gawat sekali ya ..."
"Puuung..."
Plue bersama dengan Lucy.

"Tapi aku jadi tertolong karena nggak jadi dapat hukuman sih ... Habis yg namanya Phantom itu terkenal sekali punya hubungan yg sangat buruk dengan Fairy Tail ya" Lucy hampir sampai rumah.
"Sebenarnya aku sempat bingung mau bergabung dengan Guild yg mana tadinya sih"
"Puung??"
"Habisnya mereka sama kacaunya dengan tempat kita sih ..." Lucy menaiki anak tangga menuju pintu depan.
"Tapi... Aku bersyukur karena sudag memilih untuk bergabung dengan Guild kita ... Fairy Tail" perlahan Lucy membuka pintu.

"Selamat datang"
"Datang"
"Kamarmu bagus ya"
"Yow"

"Whaaaaa.....!!!" Lucy terkejut melihat Gray, Happy, Elsa dan Natsu berada di rumahnya.
Duaaakk....
"Orangnya kebanyakan, tau!!" Refleks Lucy melempar Kopernya ke muka Natsu.

"Soal kasus Phantom itu, mereka sudah datang sampai ke kota ini ... Dan mungkin mereka sudah memeriksa di mana kita semua tinggal" Elsa mulai serius.
"Eh?"
"Kalau memikirkan kemungkinan terburuknya, mungkin saja mereka akan mengincar saat di mana kita sedang sendirian kan?!" tambah Gray.
"Karena itu, Mira mengusulkan pada saat ini mungkin akan lebih baik kalau kita berkumpul bersama-sama dulu untuk sementara waktu" Lanjut Happy.

"Be... Benarkah??"
"Hari ini semuanya mau menginap sama-sama" kata Happy.

"Kau kan sudah jadi gadis dewasa sekarang... Jadi aku nggak mau kalau hanya Natsu dan Gray saja yg cuma menginap di sini sendirian ... Karena itu, aku juga akan menginap di sini"
"Ternyata sudah dipastikan kalau Natsu dan Gray akan menginap ya"

"Jangan senang dulu ya!!" potong Natsu.

"Aku udah mau tidur nig, jangan ribut donk"
"Elsa, lihat ... Aku nemu celana dalam yg seksi"
"He... Hebat... Yg kayak begini juga dipakai ya..."

"Santai sekali mereka berantakin rumah orang ya, fuuh" Lucy menghela nafas.

"Tapi dari pada itu kalian ini bau keringetan semuanya.... Kita kan mau tidur dalam satu kamar, jadi mandi dulu sana" pinta Elsa.
"Ogah, malas ah"
"Aku sudah ngantuk nih"
"Apa boleh buat deh... Kita mandi saja sama-sama seperti dulu lagi yuk..." Elsa mendorong tubuh Natsu dan Gray menuju kamar mandi.

"Hubungan kalian itu sebenarnya apaan sih!!??"

Ding ... Dong ...
Jarum jam menunjuk ke arah angka enam dan sembilan.

"Hei... Phantom itu sebenarnya kenapa tiba-tiba menyerang kita sih??"
Lucy yg baru usai mandi mengeringkan rambutnya.

"Mana ku tahu ... Pertengkaran kecil memang sering ada, tapi kalau serangan langsung seperti ini, baru pertama kalinya terjadi" jawab Elsa yg telah mengganti bajunya dengan piama.

"Kalau saja si kakek itu nggak ketakutan, kita kan bisa langsung menghajar mereka sekarang" Natsu meremehkan Master Makalov.
"Mana mungkin kakek bisa ketakutan, biar begitu, dia juga salah seorang dari 10 penyihir suci terhebat lho ..." Terang Gray.
"10 penyihir suci terhebat??"
"Itu nama yg diberikan oleh ketua dewan sihir bagi 10 orang penyihir di seluruh daratan yg terpilih sebagai orang yg memiliki kemampuan sihir terhebat" jelas Elsa.
"Hee, hebat sekali!!"
"Master dari Phantom yg bernama Joze pun salah satu dari 10 penyihir suci terhebat" tambah Happy.
"Lalu laki-laki itu juga ..." Elsa teringat akan Mistghan.

"Dia pasti ketakutan tahu!! Apalagi anggotanya Phantom itu juga banyak banget jumlahnya!!"
Braakk...
Natsu menggeprak meja.

"Sudah ku bilang kan ... Master dan juga Mira-chan sudah tahu apa yg akan terjadi kalau kedua Guild ini bertempur sehingga mereka selalu menghindari pertempuran ... Demi menjaga perdamaian bagi seluruh dunia sihir" ucap Gray.

"Memangnya sehebat itu ya? Yg namanya phantom itu??" tanya Lucy.
"mereka itu nggak ada apa-apanya tahu!" jawab Natsu.

"Tidak ... Kalau benar-benar terjadi pertempuran, pasti akan jadi ajang saling bantai-membantai... Dengan kekuatan tempur yg seimbang" Kata Elsa.
"Master Makalov dan penyihir Suci terhebat lain yaitu Master Joze yg dikabarkan memiliki lima elemen kekuatan sihir... Kemudian, di pihak sana juga ada Element 4, para penyihir yg memiliki kualifikasi level S ... Dan yg paling berbahaya adalah si Kurogane Gagil, pria yg dicurigai sebagai pelaku penyerangan terhadap Guild ini... The Iron Dragon Slayer" Lanjut Elsa.

"Dragon Slayer!??" Lucy baru mengetahuinya.
"Te... Ternyata ada yg lain selain Natsu ya ... Ka... Kalau begitu ... Dia ...."

KRANK...KRANK...KRANK...KRANK....KREK...KRANK....
Di Guild Phantom, Gagil sedang makan.

"Jadi dia ... Pemakan besi?? Gagil ... Aku sudah dengar lho ... Katanya kau menyerang Fairy Tail ya!? Wuih... Hebat ...." puji salah seorang anggota Phantom.
"Hya ha... Mereka pasti sedang nangis kebingungan sekarang kan ya!? Sukur, rasain kalian sekarang!!" Lanjutnya.

ZDUAAAKK....
Gagil merubah tangannya menjadi tongkat besi dan kemudian memukul orang tadi.
Orang-orang di dekatnya hanya bersorak, menyoraki teman mereka yg terpentail.

"Aku sudah bilang berkali-kali, jangan ngajak ngobrol kalau aku sedang makan kan ... Dasar sampah ... Peduli apa aku sama orang-orang kelompok pantat peri itu ... Bukankah pihak kita yg dari dulu memang lebih kuat dari pihak mereka" Gagil menyelesaikan makannya.

"Bibit api sudah disebarkan ... Kerja yg bagus, Gagil" seseorang muncul dari belakang Gagil.

"Masih belum, master ... Kalau cuma begitu saja, sampah-sampah itu tak akan mau melawan ... Makanya, aku sudah menyiapkan satu lagi hadiah lagi untuk mereka di sana"

"Wah, wah ... Tapi ... Meskipun bukan dia orangnya, kau tak boleh membunuhnya lho" ingat master Guild Phantom, Master Joze.

Sementara itu, Di Taman Pintu Selatan kota Magnolia, orang-orang berkumpul melihat sesuatu.
"Permisi, numpang lewat ... Aku dari Guild" Elsa menerobos kerumunan orang-orang.
"Ukh..."
Lucy dan Gray begitu terkejut.

Yg dilihat orang-orang adalah tiga orang pingsan, terpajang di pohon Raksasa.
Mereka adalah Levy, Jet dan Droy.

Natsu amat marah melihatnya.

"Levy-chan..." Lucy hampir menangis.
"Jet!! Droy!!" teriak Gray.

"Phantom ..." lambang Phantom terlukis di perut Levy.

Zrak ... Zrak ... Zrak ... Seseorang muncul dari belakang.

"Master ..."

"Aku masih bisa sabar kalau cuma bar tempat kita berkumpul yg dirusak ... Tapi tak ada seorang ayahpun yg akan diam saja melihat darah anak-anaknya sendiri ..."
Bruaaaakkk...
Saking marahnya, tongkat yg digenggamnya hancur.

"Ini berarti perang ..."

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.