Fairy Tail 51

Bayangan Besar

Rumah pohon yg berada di hutan utara Magnolia. Kabarnya di sana tinggal seorang kenalan lama Master yg bernama Paulysica, seorang penyihir penyembuh. Ia membenci manusia sehingga memutuskan untuk tinggal sendirian di pedalaman hutan. Kabarnya dia adalah seorang spesialis untuk menyembuhkan luka yg disebabkan oleh sihir. Masterpun dibawa ke sana untuk diobati.

Plakkkk.....
Paulysica menampar wajah Master.

"Tu... Tunggu!!"
"Apa yg anda lakukan pada Master ... Eh, bukan ... Pada orang yg terluka itu!?" tanya Arzach dan Visca, anggota Fairy Tail. Sepertinya mereka berdualah yg membawa Master ke tempat ini.

"Orang tua yg nggak sadar umur, kau jadi begini gara-gara memaksakan dirimu yg sudah tua ini tau ...
Dasar pria yg bodoh ....
Kalian juga mau sampai kapan diam saja di situ!? Cepat pulang sana!!" usir wanita tua itu.

"Tidak ... Tapi kondisi Master sekarang ..."
"Izinkan kami membantu merawatnya!"

"Pulanglah ... Wajah murung adalah racun yg paling ampuh untuk orang sakit"

Arzach dan Visca hanya diam mendengar kata-kata Paulysica.

"Ini sihir dari garis keturunan angin ya ... Drain ... Sihir mengerikan yg membuat energi sihir orang yg diserangnya mengalir keluar ... Dan energi sihir yg telah keluar akan membaur di udara dan menghilang ... Sebenarnya kalau bisa mengumpulkan energi sihir Makalov yg sudah membaur di udara, penyembuhan bisa dilakukan dengan cepat ... Tapi sudah terlambat ya, karena sudah didiamkan terlalu lama"

"Be...benarkah??"
"Akan kami sampaikan itu pada semuanya"

"Kalian masih ada di sini ya!!??"

"Ehh... Suasananya seakan-akan anda ingin kami mendengarkan sih!!" sanggah Arzach dan Visca.

"Cepat pulang sana!! Aku nggak tahan kalau ada orang lain di sini!!" nenek itu mengusir mereka berdua dengan sapunya.

"Hiii....kami permisi!!"
Mereka berduapun pergi.

Master Makalov terbaring lemas di atas kasur.

"Pria yg dari dulu selalu saja merepotkanku ... Bagi penyihir, energi itu sama saja dengan inti dari hidup dan matinya ... Semakin besar energi sihir yg dimiliki, Drain pun akan mengakibatkan sakit yg semakin parah ... Kau ... Kalau kau tak berjuang dengan keras, maka yg menantimu cuma tinggal kematian saja ... Sebab ... Kau benar-benar bodoh" Paulysica terlihat khawatir.

Sementara itu, di Guild Fairy Tail yg masih terlihat hancur.

"Aduh ...."
"Agh... Siall!!"
"kenapa kita sampai harus mundur dari pertemuran sih!?"
"Sisa menyabalkan!!"
"Kita sama sekali belum balas dendam untuk Guild, Levy, dan Lainnya"

Lucy hanya diam mendengar kekesalan orang-orang Fairy Tail.

"Markas pusat mereka di sini ... Karena adanya di bukit sebelah barat daya, bagaimana kalau kita serang saja dengan sihir jarak jauh??" Dalam kondisi yg masih diperban, dua penyihir Fairy Tail mulai menyusun rencana.

"Yg berikutnya kita bawa bom Lacrima untuk menghancurkan mereka!!"
"Ambilkan buku sihir terkuat milik para penyihir keturunan Holder dari Gudang!!"
Orang-orang Fairy Tail masih emosi.

"Ada apa? Apa kau masih merasa cemas??"
Gray dan Elfman menghampiri Lucy yg dari tadi hanya diam.

"Tidak ... Bukan ... Masalahnya cuma ... Maaf"

"Yah, itulah nasib jadi anak gadis dari keluarga yg kaya, dan yg akan melindungi itu adalah laki-laki"
"Ini bukan waktunya buat ngomong begitu tahu!"

"Tapi, kami juga sampai kaget lho ... Kenapa Lucy menyembunyikan hal itu??" Tanya Happy yg juga ada di sana.

"Aku tak bermaksud menyembunyikannya ... Sebab aku sedang kabur dari rumah ... Jadi aku sama sekali tak ada niat untuk membicarakannya ... Padahal dia sama sekali tak peduli pada putrinya yg sudah kabur dari rumah selama setahun ... Lalu tiba-tiba saja menyuruh orang untuk membawaku pulang ... Papa sampai melakukan hal seperti ini cuma untuk membawaku pulang ke rumah ... Benar-benar rendah sekali ... Tapi ... Kalau sejujurnya dikatakan, ini semua gara-gara aku yg lari dari rumah ya"

"Ta... Tapi tidak begitu menurutku!! Yg salah itu papamu!!"
"Bodoh!!"
"Ah... Bukan, tapi Phantom!!"

"Aku tak pernah menyangka kalau semua orang akan mengalami kesulitan seperti ini ... Cuma karena keegoisan diriku sendiri ... Aku benar-benar minta maaf ... Semua ini akan berakhir bila aku kembali ke rumah saja" lanjut Lucy.

"Tapi, sebagai Nona besar itu kayaknya kurang cocok untukmu" kata Natsu.
"Tertawa di bar yg kotor ini ... Melakukan petualangan sambil berceloteh riang, itu yg menurutku cocok dengan Lucy ... Kau sudah bilang ingin tetap berada di sini kan?? Apa yg akan terjadi kalau kau ke tempat yg kau sendiri tak mau kembali hah??
Kau Lucy dari Fairy Tail kan?? Jadi tempat inilah yg jadi Tujuanmu untuk pulang" Lanjut Natsu meyakinkan.

"Hiks ..."
Lucy berbinar.

"Jangan nangis, kau nggak cocok ..."
"Benar!! Laki-laki itu lemah pada air mata!!" kata Gray dan Elfman.

"Habisnya ..."

Tanpa mereka sadari, Loki sedang mengawasi.

Di suatu ruangan, Cana sedang memainkan kartu-kartunya, ia terlihat serius.

"Payah!! Aku tak bisa mengetahui tempat Mistghan berada" Cana membuang kartu-kartunya.

"Benarkah? Sayang ya ..."

"Kalau Lucy yg jadi incarannya, mereka pasti akan datang menyerang lagi ... Anggota kita banyak yg terluka ... Ini akan jadi sedikit gawat ... Master terluka parah, dan Misthgan tak tahu ada di mana ... Jadi yg bisa diandalkan cuma tinggal kau saja ... Lachxas"

"Hah?"

Mira sedang berkomunikasi dengan Lachxas lewat Lacrima untuk komunikasi, bola kristal untuk melakukan komunikasi dengan orang yg jaraknya berjauhan.

"Aku mohon, kembalilah ... Fairy Tail sedang dalam bahaya ..." pinta Mira pada Lachxas.

"Si kakek sialan htu juga bisa terluka ya!! Ha ha ha ... Masalah ini tak ada hubungannya denganku, jadi lakukan saja apa yg kalian mau!!"

"Lachxas!! Kkau!!" bentak Cana yg emosi mendengar kata-kata Lachxas.

"Habis, memang begitu kan? Ini perang yg dimulai oleh kakek itu sendiri, lalu kenapa harus kita yg membereskannya sekarang??"

"Lucy ... Teman kita sedang diincar" Mira menjawab.

"Hah? Siapa dia? Oh... Anak baru yg dadanya besar itu ya ... Katakan padannya, aku akan menolongnya kalau dia mau jadi wanita peliharaanku ... Lalu, suruh si kakek itu untuk secepatnya mengundurkan diri dan menyerahkan kedudukan sebagai Master padaku!!"

"Orang sepertimu ..." Cana kesal.

"Hei, hei... Apa begitu sikap orang yg sedang minta bantuan padaku hah? Bagaimana kalau kau lepas dulu bajumu? Aku ini lemah sama yg seksi-seksi lho ..."

PRANNNKKKK...
Tiba-tiba lacrima tersebut hancur berkeping-keping.

"Mira ..."

"Tak dapat dipercaya, orang seperti itu ... Apa benar dia itu salah seorang anggota Fairy Tail ... ??" Mira menangis.

"Kalau begitu, jadinya yg berikutnya aku juga akan ikut bertarung!!" Mira melangkahkan kaki keluar.

"Ap...Apa yg kau katakan!?"

"Padahal aku ada di sini, tapi tetap saja Lucy yg diculik oleh mereka ..."

"Tidak boleh, dirimu yg sekarang ini cuma akan jadi pengganggu saja"
Cana menghentikan langkah Mira.
"Meskipun kau mantan penyihhr level S sekalipun" lanjut Cana.

" ...... "

Di kamar mandi rumahnya. Elsa sedang berdiri dibawah guyuran shower.

"Master tidak ada ... Lachxas ... Dan Mistghan pun juga .... Yg terluka juga banyak... Dengan begini, kami tak bisa melanjutkan pertempuran lebih jauh lagi..."

"Joze mungkin ada di lantai paling atas ... Aku akan pergi untuk menghabisinya dulu" Elsa teringat kata-kata Master Makalov sebelum ia pergi.

Buakk....
Tembok kamar mandi menjadi sasaran pukulan penyesalannya.

"Kalau saja waktu itu aku pergi mengikutinya ...
Memalukan ...
Ini semua gara-gara aku!!" pikirnya.

JDUUUMM...
Sebuah suara memancing perhatian Elsa.

"Apa?"
"Apa itu!?"
orang-orang di luar menghadap ke sumber suara.

"Bunyinya dari luar!!" teriak salah satu penyihir Fairy Tail.

"Be... Benda apa itu!?"
"Guildnya berjalan ..?"
"Phantom!?"
Seluruh penyihir Fairy Tail yg ada di tempat itu terkejut melihatnya.

Markas pusat Guild Phantom memiliki kaki, ia berjalan dan kemudian mendarat beberapa puluh meter di depan guild Fairy Tail.

"Tak dapat dipercaya ... Ternyata mereka menyerang dengan cara seperti ini ..."
"Ap...apa yg akan kita lakukan?!" Penyihir Fairy Tail merasa cemas. Elsa yg masih memakai handuk tak dapat berkata apa-apa.

"Persiapan meriam sihir penghancur, Jupiter" Joze berdiri di atas Guild Phantom Lord.

Sebuah senjata mirip meriam muncul secara perlahan dari dalam Guild tersebut.

"Gawat!! Semuanya segera menyingkir!!" perintah Elsa.

"Tembak!!"

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.