Phantom MK II
"Yeaaahhh!!"
"Jupiter sudah hancur!!"
"Haha!! Jangan remehkan Natsu ya!!" Para penyihir Fairy Tail bersorak ria.
"Dengan ini, yg harus ditakutkan sudah hilang!! Ayo hancurkan semua musuh!!" Teriak Cana memerintah Orang-orang Fairy Tail.
Sementara itu, di dalam Guild Phantom.
Salah seorang anak buah Joze melaporkan hal yg terjadi.
"Ma... Master Joze... Jupiter... Dihancurkan dari dalam"
Joze mengepalkan tangannya.
"Bocah-bocah brengsek ..."
Sementara itu.
"Aku sudah tau semua sihirmu"
Natsu menatap ke arah Totomaru.
"Ukh ..." Totomaru tak bisa berbuat banyak.
GWUUNGGGG......
Tiba-tiba ruangan tempat Natsu berada bergetar, perlahan Lantai miring beberapa derajat.
"Ada apa??" Happy bertanya-tanya.
"Ja...Jangan-jangan mau pakai yg itu!? Tapi ruangan ini tak punya Sistem Horisontal otomatisnya!!" Totomaru Panik.
"Horizontal!?"
Aaagh ... Natsu terjatuh.
Guild Phantom yg sejak tadi duduk, kini berdiri.
"Eh!?"
"Di... Dia berdiri!!"
"Mau apa lagi mereka sekarang!?"
orang-orang Fairy Tail kembali panik.
Gwung ...
Gwung ...
Gwung ...
Bak robot, Guild Phantom berubah wujud. Cana, Loki, dan yg lainnya tak mampu berkata apa-apa.
Di dalam ruangan yg bergerak, Natsu dan Happy terpontang-panting.
Jrak...
Grak...
Drekk...
Guild Phantom membentuk tubuh, dua tangan tumbuh dari bangunan tersebut.
"Hei ... Hei ..."
"Itu apaan!?"
orang-orang Fairy Tail bertanya-tanya.
"Sudah selesai ya ... Inilah senjata terkuat dari Guild kami ..." kata Totomaru.
Proses terakhir, dari Guild Phantom, tumbuh sebuah kepala.
"Super Magic Titan Phantom MK II"
Guild Phantom berubah menjadi wujud yg menakjubkan.
Beberapa penyihir Fairy Tail bengong melihatnya.
"Ap.. Apa.. Itu ... Jangan bercanda ..." Cana diam tak bergerak.
"Titan ..."
"..." begitu juga Loki, Mira dan yg lainnya.
Phantom MK II Perlahan melangkahkan kakinya.
"Dia kemari...!!!" Teriak salah seorang penyihir Fairy Tail.
"Jangan-jangan dia mau menginjak hancur guild kita!?"
"Konsentrasi pada musuh di hadapan kita!! Natsu pasti akan melakukan sesuatu untuk menghentikan Raksasa itu!!"
"Tidak... Tapi... Natsu itu kalau naik kendaraan..."
Max memotong kata-kata Cana.
"Hah?"
"O... Oo... Oubhh...!!" Natsu mabuk berkendara.
"Ap... Apa yg terjadi padanya...??"
"O... Oubh... Rasanya... Benda ini bergerak ya ..."
"Ternyata dia mabuk kalau naik kendaraan ya!! Bagus!! Kesempatan untuk membalikan keadaan!!" Totomaru tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia segera mengeluarkan tujuh api dengan warna yg berbeda-beda dari jari-jarinya.
"Meski tak mempan sama api ... Tapi bagaimana kalau kau diserang dalam kondisi seperti itu hah!? Ini sihir terkuatku, Rainbow Fire!!" Api yg dikeluarkan Totomaru menyerupai pelangi.
"Terimalah!!!"
"Eh?" tiba-tiba tangan Totomaru membeku.
"Eegh!!" es yg membekukannya menjalar keseluruh tubuh.
"Apa-apaan ini!??" tubuh Totomaru dibalut oleh Es.
Beberapa saat kemudian, sebuah tangan Monster mencengkramnya dan Bwuuussss ...
Tubuh Totomaru dilempar ke angkasa.
"Kau memalukan sekali Natsu ..."
"Laki-laki itu seharusnya yg sebaliknya membuat kendaraannya mabuk"
Gray dan Elfman datang membantu.
"Ooh!! Keren sekali!! Kalian ... Oubh...."
"Apa ini sisa-sisa Jupiter? Good job Natsu!!"
"Tapi, kenapa tiba-tiba benda ini miring dan mulai bergerak sih??" Natsu masih belum tahu keadaan di luar.
"Ng?"
"Dia berhenti...!!"
Tiba-tiba Phantom MK II berhenti.
"Aku lihat keadaan di luar dulu sebentar!!" Happy terbang ke luar.
Phantom MK II berdiri di depan Guild Fairy Tail. Perlahan ia mulai menggerakan tangannya. Dari jari Phantom MK II, keluar cairan sejenis Tinta. Phantom MK II menulis di udara.
"!!!??"
"Apa itu!??"
"Huruf...!?"
"Itu..."
"Itu mantera sihir!! Jadi bangunan itu sendiri juga penyihir maksudnya!!" Jelas Cana.
"Apaaa!!??"
Wus ...
Wus ...
Wus ...
Phantom MK II terus menulis di udara.
"Mantera sihir itu, Abbys Break ... Itu salah satu sihir yg tabu digunakam kan!?" kata Mira.
"Kalau ukurannya sebesar itu, bisa gawat!! Dia bisa menghancurkan daerah ini sampai ke dekat kuil suci besar Kaledia dengan gelombang kegelapannya!!" Sambung Loki.
Setelah melihat keadaan, Happy kembali ke tempat Natsu dkk.
"Gawaat...!! Guild ini berubah menjadi Titan dan sedang merapal sebuah Mantera!!"
"Tukang bohong!!"
"Mana mungkin aku bohong!!"
Happy menjelaskan keadaan.
"Katanya daya rusak sihir ini bisa sampai ke dekat kuil suci Kaledia!!" lanjut Happy.
"Hampir separuh kota dong!?" ucap Gray.
"Sihir kayak gitu nggak mungkin ada kan!?" Natsu masih tak percaya.
Natsu, Elfman, Gray, dan Happy saling menatap satu sama lain.
"Harus dihentikan!!"
"Kita berpencar dan cari sumber tenaga dari Guild bergerak ini!!"
"Kenapa masalahnya makin lama malah makin banyak aja sih!?"
Merekapun berpencar, Happy ikut dengan Natsu.
"Apa yg harus kita lakukan!?"
"Kita cuma bisa percaya pada Natsu dan yg lainnya kan!?"
"Mira... Kira-kira berapa lama sampai sihir itu dilepaskan??" tanya Cana.
"10 menit ... Mungkin begitu ... Apa tak ada cara untuk menghancurkan sumber tenaganya ya??"
"Yg di dalam sana juga pasti memikirkan hal yg sama dengan kita"
"Ada yg lain selain Natsu??"
"Ya ... Gray dan Elfman"
"Elfman!!?? Kenapa...!??" Mira baru menyadarinya.
"Nggak masalah kenapa kan? Kau tahu sendiri seperti apa dia"
"Itu percuma!!" kata Mira.
"Elfman itu tidak bisa bertempur sekarang ... Cana sendiri juga tahu hal itu kan!??" lanjut Mira.
Sementara itu, Elsa masih belum sadarkan diri.
"Dia bisa bertempur ... Dia juga punya andil besar sewaktu menyerang Guild musuh kan??"
"kalau cuma ... Prajurit biasa musuh sih ... Tak masalah ... Tapi kalau dia harus bertarung melawan penyihir elit pihak musuh ... Elfman yg sekarang ..."
Mira menundukan kepala.
"Dengar ... Mira ... Meskipun kau dan Elfman sama-sama terluka cukup dalam karena apa yg dulu terjadi itu ... Saat ini dia terus berusaha untuk maju ke depan dengan kekuatannya sendiri"
"Ellfman ... Aku juga ... Maju ke depan ..." Mira bersiap-siap.
Mira yg menyamar menjadi Lucy mendekat ke Phantom MK II.
"Mira-chan ..."
"Mundur!!"
"Mira-chan, kau disuruh kembali tuh!!" Pinta orang-orang Fairy Tail.
"Yg kalian inginkan itu aku kan!? Hentikan serangan kalian ke Guild kami sekarang juga!!" Teriak Mira menawarkan dirinya.
"Dengan ini, aku bisa mengulur waktu sedikit lebih lama" pikirnya.
"Master!! Itu kan!?" Salah seorang bawahan Joze meneropong ke arah Mira.
"Entahlah ... Tiruan murahan"
Dengan Mudah Joze mengetahuinya.
"Kenapa dia bisa tahu??" pikir Mira.
"Sejak tadi aku sudah tahu kalau Lucy sudah tak ada lagi di sana lagi sekarang ... Sebab kalian pasti tak akan membiarkan orang yg kami incar itu berada di garis depan ..." Kata Joze dari dalam Titan.
"Sial..." umpat Cana.
"Kenapa ... Aku sama sekali tak bisa melakukan apa-apa ..."
Mira hampir meneteskan air mata.
Wus wus wus wus ....
Mantra yg ditulis Phantom MK II hampir rampung.
Di dalam Guild, Elfman terus berlari mencari sumber tenaga Phantom MK II.
"Uwooo.... Kau laki-laki, Elfman ayo tunjukan kalau kau pasti bisa melindungi Guildmu meski nyawamu sendiri yg jadi taruhanya!!! .... Tapi .... Ruangan apa ini sebenarnya!!?" Elfman berlari di dalam ruangan yg sangat luas.
Dari lantai di belakang Elfman, sesuatu muncul.
"Halo"
Sol the Earth menghalangi jalan Elfman.
"Tenang saja ... Elfman pasti bisa bertempur ..."
Di luar, Cana memberi semangat pada Mira yg sedang menangis.
Label:
Fairy Tail
Labels
Naruto
(110)
One Piece
(43)
Karakter Naruto
(32)
Fairy Tail
(18)
Karakter One Piece
(14)
Cøde:Breaker
(9)
Defense Devil
(8)
Karakter Cøde:Breaker
(7)
Unik n Aneh
(5)
Karakter Bleach
(4)
Kekkaishi
(2)
Menakutkan
(2)
Rock Lee
(2)
Tentang One Piece
(2)
Yu-Gi-Oh
(2)
Air Gear
(1)
Bleach
(1)
Cerita Humor
(1)
Terindah
(1)
0 komentar:
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63
Posting Komentar
Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.