Fairy Tail 52

15 Menit

Bwoosss.....
Meriam Jupiter mulai mengumpulkan tenaga.

"Guildnya bisa berjalan!!"
"Tapi... Lihat!!!"
"Itu meriam sihir penghancur!!"
"Mereka bermaksud menghancurkan Guild kita!!"

"Semuanya segera menyingkir!!!" Perintah Elsa.

"Tembak"
"Baik"

KYWINGGGGG....
Tenaga Jupiter sudah hampir penuh.

"Elsa!!"
"Apa yg kau lakukan!??"

Elsa berlari ke depan. Handuk yg sejak tadi membalut tubuhnya terlepas.

"Summon!!!"

CRAAANKKKKK!!!
Tubuh Elsa kini dibalut dengan Baju Zirah Emas.
"Tak akan ku biarkan kalian menghancurkan Guild kami!!"

"Baju Zirah Emas!?"
"Jangan-jangan dia mau menahannya langsung!?"
"Tapi sehebat apapun daya tahan yg dimiliki oleh Baju Zirah Itu ...."
"Hentikan!! Elsa!! Kau bisa Mati!!"

"Semuanya menyingkir!!!" Teriak Elsa.

"Elsa....!!"
"Natsu!! Kita cuma bisa percaya pada Elsa sekarang!!" Gray menghentikan Natsu.

BLDOOOMMMM...!!!!
Jupiter telah menembakan tembakannya. Elsa menahan tembakan dahsyat itu sendirian.

"Elsa...!!!" Teriak Natsu.

Tembakan Jupiter berhasil di hentikan, Elsa terhempas ke belakang. Natsu segera berlari menuju tempat Elsa.

"Luar biasa ... Dia menahannya ..."
"Hebat sekali ... Kita tertolong ..."
"Ta ... Tapi ..."
Orang-orang Fairy Tail terkagum-kagum melihat Elsa.

"Elsaaaa...!!! Bertahanlah!!!" Natsu masih berlari ke tempat Elsa.

"Makalov ... Lalu Elsapun sudah tak dapat bertarung lagi ... Serahkan Lucy Hartphilia sekarang juga!!" perintah Joze dari dalam Guild.

"Jangan bercanda!!"
"Mana ada Guild yg mau menyerahkan seorang temannya pada musuh!!"
"Lucy adalah teman kami!!"
"Benar, benar"
"Pulanglah sana!!"
"Kami tak akan menyerahkan Lucy!!"

"Serahkan!!!"

Lucy mencoba untuk bicara.
"AKU ..."

"Lebih baik kami mati daripada menyerahkan teman kami sendiri!!!" Teriak Elsa sekuat tenaga dalam keadaan luka parah.
Semangat orang-orang Fairy Tail meningkat karnanya.

"Apapun yg terjadi jawaban kami tetap tak akan berubah!!! Kami akan segera menghancurkan kalian!!!!" Natsu tak kalah semangat.
Melihat teman-teman yg melindunginya, Lucy terharu.

"Kalau begitu akan kubuat kalian merasakan serangan terbesar dari meriam Jupiter!! Cuma butuh 15 menit untuk mengisi tenaganya kembali, renungilah nasib kalian dalam kengerian!!!" Joze juga berteriak.

"Apa!?"
"Jupiter..."
"Mereka mau menembak lagi ... !?"
Orang-orang Fairy Tail terkejut mendengar kata-kata Joze.

Brukk...
Elsa pingsan.

"Elsa..."
Gray mencoba menolong Elsa.
"Sial..!! Elsa saja langsung roboh setelah menahan satu serangannya" pikir Gray.

Dari Guild Phantom, muncul ratusan mahluk berjubah hitam membawa pedang.

"Apa..!! Pasukan mereka keluar!?"
"Tidak mungkin!! Bukannya tadi mereka mau menembakan Jupiter lagi?"
"Tak ada ampun ..."
Orang-orang Fairy Tail khawatir.

"Pergilah ke Neraka, Fairy Tail ... Pilihan yg tersisa untuk kalhan tinggal dua ... Dibunuh oleh pasukanku ... Atau mati karena Jupiter" Ancam Joze.

"Tidak mungkin ... Apa dia juga akan membunuh anak buahnya sendiri dengan jupiter!?"
"It...itu pasti cuma gertakan... Dia tak akan mungkin menembak..." kata orang-orang Fairy Tail.

"Tidak... Dia akan menembak..." kata Cana.
"Itu sihir Joze yg disebut Shadow ... Mereka bukan manusia, itu prajurit iblis ciptaan Joze" jelasnya.

"Apa!?"
"Shadow... Iblis!?"

"Kita harus melakukan sesuatu pada Jupiter itu ..."

"Aku yg akan menghancurkannya!!" Natsu menawarkan diri.
"15 menit kan?? Akan ku lakukan"

"Happy!!"
"Yihaaaa!!" Happy muncul dan memegang Natsu, menjadi sayap untuk Natsu.

"Elfman!! Kita juga harus maju!!" perintah Gray.
"Ooshh...."

Cana dan Loki bersiaga.
"Aku akan memperkuat pertahanan di sini dengan Loki!! Kau paham kan!?"
"Ya" jawab Loki.

"Lucy!! Ayo ke sini!!" Mira menarik tengan Lucy.
"Ada sebuah rumah persembunyian!! Kita ke sana sampai pertarungan berakhir!!"
"Tapi ..."

" ... "
Loki melihat ke arah Lucy, tatapannya mencurigakan.

"Aku juga harus bertempur bersama semuanya!! Karena ini semua terjadi gara-gara aku!!"
"Bukan begitu Lucy, tak ada seorangpun yg berpikir begitu!! Demi semua teman yg terluka, demi Guild dan demi melindungi kau ... Semua orang maju ke dalam pertempuran ini dengan kebanggaan seperti itu ..."
mendengarnya, Lucy hanya diam.
"Karena itu, dengarkah kata-kataku" lanjut Mira.

Puffss...
Mira menyentuh dahi Lucy, kemudian ia pingsan.

"Readers!! Bawa Lucy ke Rumah persembunyian!!"
Perintah Mira.

"Sip!!" Readers kemudian menggambar kereta kuda di perutnya, seketika munculah kereta kuda.

"Tolong ya"

"Sip!!"

Dengan kereta itu, Lucy dibawa ke Rumah Persembunyian.

"Aku ... Tapi aku akan tetap melindungi teman-temanku ... Berubah!!"

Mira berubah menjadi Lucy.

"Jupiter tinggal 14 menit lagi ... Natsu ... Kumohon!!"

Orang-orang Fairy Tail masih bertarung melawan pasukan Shadow.

BRAK...
DONG..!!
DANG..!!!

Natsu mencoba menghancurkan Meriam Jupiter dari luar.

"Haaahh..!! Nggak bergerak sedikitpun!!"
"Ternyata kita memang harus menghancurkannya dari dalam ya" saran Happy.

Natsu dan Happy masuk ke dalam meriam.

"Dalamnya sempit ya"
"Ayo pergi!!" Natsu menelusuri sempitnya terowongan. Akhirnya ia sampai di sebuah ruangan yg di dalamnya terdapat bola besar mirip Lacrima dengan ukuran raksasa.

"Ap...Apa itu sebenarnya??"
"Itu seperti Lacrima untuk mengumpulkan energi sihir ya"
"Aku baru lihat ada Lacrima sebesar ini!!"
"Meriam sihir penghancur itu menembakan energi sihir yg sudah dikumpulkan dan dipadatkan sebagai pengganti pelurunya"
"Aku nggak ngerti penjelasanmu, yg ku tahu rasanya semua akan beres kalau kita menghancurkan tempat ini!!" seperti biasa Natsu agak gegabah.

"Itu ... Tak akan ku biarkan ..."
Di dalam telah menunggu seorang penjaga.

"Ada penjaganya!!"
"Aku nggak peduli!! Tinggal singkirkan saja siapapun yg mengganggu!!" Natsu langsung bergerak menyerang orang tersebut.

"Tak akan ku biarkan"

"Aku nggak ada waktu!! Cepat minggir!!" Natsu bersiap-siap memukul dengan tangan yg telah dibalut api.

"Uogh!!!"
Natsu malah memukul wajahnya sendiri.

"Natsu!! Apa yg kau lakukan!??"
"Tak tahu ... Badanku bergerak sendiri ...!!"

Braaakkk....
Zrkkkzrakk....
Natsu terjatuh.

"Yg mengganggu itu justru kau tau"
Di depan Natsu telah berdiri salah satu Element 4 Phantom Lord, Totomaru the Big Fire.