Kekkaishi 125

Guru dan Murid


Di kediaman Sumimura ...
"Fuh ... Air panas bikin capek ku hilang ..." Kongo sedang berendam air panas.
"Oh! Enak! Ini enak! Nambah donk!!" Setelah itu ia makan.
"Uwa! Yg keambil kartu nenek!!" kemudian bermain kartu bersama Yoshimori, dan keluarganya.

"Memangnya ini saat untuk beginian!?"
Tiba-tiba saja Kongo melempar kartu-kartunya.
"Kembalikan senjataku!!" pintanya.

"Habis ini main Fantan yuk ..."
"Aku mau main game simulasi"
Yoshimori dan adiknya sama sekali tak peduli.

"hah... Begitu ya ..."
Kongo terlihat menyadari sesuatu.
"Semua sambutan ini untuk melemahkan semangat juangku dan akhirnya, kalian akan membunuhku ... Aku tahu tipu muslihat itu!!"

"Apa untungnya bagiku?"
Yoshimori terus mengocok kartunya.

"Ah.. Dalam sekejap aku enak-enakan dan melupakan tugasku ... Seperti Lucifer ..."
"Kau cuma orang yg pingsan di jalan" ujar Yoshimori.
"Hmm ... Begini ... Aku agak cemas, jika membiarkan orang yg suka serampangan ... Biar dia punya kemampuan ... Ah tapi, bukan itu saja alasannya" sambil memandangi kartunya, Yoshimori memulai percakapan yg serius.
"Soal segel?"
"Ya, ada sesuatu yg ingin ku segel juga ... Aku tak begitu paham soal Fumashi ... Tapi bisa jadi referensi ..."
"Kau juga pemburu roh jahat?"
"Bukan, tanah"
"Tanah?"
"Ya ... Aku ingin menyegel Karasumori ... Aku ingin menekan seluruh energi aneh itu ... Dan menjadikannya tanah biasa agar tak didatangi mahluk-mahluk aneh ... Aku tak mau ada yg terluka karena Karasumori lagi ..."
".... Aku tak paham hal serumit itu ...."
"Ah, lantas kau tahu tanah itu bukan tanah sembarangan kan? Aku belum pernah mendatangi Power Spot lain dan sejenisnya, tapi pernah ke tempat Dewa tanah dekat sini ... Kalau dibandingkan dengan itu, Karasumori memang aneh" kata Yoshimori.
"Tidak juga, mestinya di sekitar sini ada beberapa Power Spot ... Rawa atau Gunung ..."
"Gunung? Itu juga Power Spot?!"
"Gunung yg dikeramatkan kemungkinan jadi Power Spot ... Yg bisa ku kasih tahu cuma itu ... Kemarin aku sudah ngomong begitu semangat ... Maaf ... Tapi aku bukan Fumashi sungguhan"

"APA...!??"

"Dulu ... Aku ingin mempelajarinya .... Tapi sebelum tercapai, guruku sudah meninggal"

"5 Tahun yg lalu ..."
Kongo menceritakan masa lalunya.
"Aku yg kelebihan tenaga ... Setiap hari berlatih memecahkan batu "
"Tunggu, aku tak mengerti ... Kenapa memecahkan batu?" Yoshimori memotong cerita Kongo.
"Menghantam sesuatu dengan tenagaku yg berlebihan itu kesukaanku" jelasnya.

"Hari itu aku sampai lupa waktu ..."
Kongo melanjutkan ceritanya.

"Apa!? Sudah malam ya!?" Kongo kecil kemalaman.
"Aku mesti cepat pulang! Makan malamku bisa dingin nih!!" iapun bersiap-siap untuk pulang.

Wuurr ....
Sesuatu muncul dari belakang Kongo.
"Apa!?" Kongo menghadap kebelakang dan mendapati seekor Roh jahat hendak menelan tubuhnya.

JLEB ....
GRAAAA ... Aaahh!!!
Tiba-tiba saja beberapa buah paku raksasa menancap di tubuh monster tersebut.

"Kau baik-baik nak??" Seorang pria menyelamatkan Kongo.
"I... Iya"

"Minggir!!" Pria tadi melempar tubuh Kongo.
Jleb ... Jleb ... Jleb ...
Enam buah paku menancap di tanah di sekitar tubuh Kongo.

"Kuroganee!! Gara-garamu, aku kelaparan!! Biarkan aku memangsanya!!" Monster tadi kembali mencoba untuk melahap Kongo, namun paku-paku di sekitar Kongo membentuk suatu tabir penghalang.

"Lawanmu aku Jaren!!" Pria bernama Kurogane tadi kembali menancapkan beberapa buah paku di tubuh monster yg bernama Jaren itu.

"Fu!!"

Paku-paku yg menancap di tubuh Jaren membentuk sebuah Segel.
Wruur ...
Tiba-tiba saja Jaren menghilang.

"Dia kabur ..."
Zet ...
Kurogane mencabuti paku-paku di sekitar Kongo dan menaruhnya kembali.
"Bisa berdiri nak?"
Kurogane tersenyum sambil membantu Kongo untuk bangun.

Kembali ke masa sekarang ...
"Saat itu ... Aku menetapkan hati jadi muridnya"
"Eh? Cuma karena itu?"
"Cuma? Dia menyelamatkan nyawaku!!"

"Yah ... Kalau aku sudah ditentukan sejak lahir ..." pikir Yoshimori.

"Guruku ... Pokoknya keren!!"
Kongo melanjutkan ceritanya.

"Jangan mengikutiku terus!!" pinta Kurogane.
"Aku tak akan pulang sampai diterima jadi murid!!" Kongo kecil bersikeras.
"Kalau begitu, kau jadi muridku, pulanglah!!"
"Eh! Lantas, kau tak mengajariku!?"
"Nak ... Kau punya rumah untuk pulang kan?? Tapi aku beda ..." ucap Kurogane.
"Ku berikan ini deh ..." Kurogane memberi Kongo sebuah paku.
"Dengan ini, aku dan kau akan bersama kapan pun ... Saat kau memerlukanku, pandang bintang itu dan panggil aku!" ucap Kurogane seraya menunjuk ke arah bintang.

"Sejak itu, meski berkali-kali memanggilnya, tetap saja tak bisa bertemu ..."
"Kau ditipu tahu ..." pikir Yoshimori.

"Tiga tahun kemudian, kami kebetulan bertemu di tempat yg sama" Cerita Kongo masih berlanjut.

"Guru! Lihat nih! Aku sudah bisa membelah batu dengan ini!!"
"... Kau masih ingat ya? Nak ... Aku ... Bukan manusia yg pantas kau hormati" Cerita Kongo berakhir sampai situ.

"Tiga hari kemudian guruku mati akibat bertempur dengan Jaren"
"Ooh ... Siluman itu musuh gurumu?"
"Yaa ... Tapi bukan untuk balas dendam ... Karena harapan guru untuk menyegel Jaren ... Aku ingin merampungkannya .... Lagipula ... Akhirnya aku paham ... Guru ... Bertarung melawan sesuatu dalam diri Jaren"

Sementara itu di Karasumori ...
Wrurr ...
Jaren sedang melakukan sesuatu.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.