The Devils Beside Me VII

Chapter 7 : Watch Over You
"Ahh sampai juga.." Keluh Ichigo yang dari tadi kesal karena harus berhimpitan dalam bus.
"Kan sudah ku bilang jangan ikut." Rukia ikut-ikutan kesal karena sepanjang jalan Ichigo ngomel terus.
"Lalu siapa yang akan melindungimu, bodoh? Kalau kau kenapa-napa bagaimana?" Sembur Ichigo.
"Aku cuma dipanggil untuk membasmi roh gentayangan saja kok, bukannya membasmi monster.. Aku tidak akan mati semudah itu, jeruk!" Rukia cemberut karena Ichigo menganggapnya lemah.
"Terserah! Yang penting sekarang cepat selesaikan urusanmu di sini dan kita pulang!"
'Apa? Dia bilang apa?' Rukia menoleh ke arah Ichigo, 'Pulang katanya? Sejak kapan dia menganggap rumahku jadi rumahnya sendiri?'
"Hei... Kenapa malah bengong? Ayo jalan.." Omel Ichigo.
"Iya... iya.." Dengan senyum mengembang Rukia menyebrangi jalanan dan berjalan ke arah pantai.
Cuaca hari itu panas sekali, tidak seperti musim-musim panas sebelumnya. Pantai dipenuhi oleh orang-orang dengan berbagai aktivitas. Mulai dari berjemur, berenang, bermain voli, tidur, mecari gebetan, bahkan celingukan tidak jelas, seperti Rukia dan Ichigo. Rukia menoleh kesana-kemari, mencoba merasakan keberadaan roh gentayangan yang kabarnya sering mengganggu pengunjung pantai. Tapi ia tidak merasakan reiatsu apa-apa, yang dirasakannya hanya panas yang menyengat dan pening hebat di kepalanya. Sedangkan Ichigo celingak-celinguk dengan hebohnya..
"Ahh.. Benda apa itu yang mengambang di air?" Ichigo menunjuk sebuah boat. "Eh orang itu berlari di air!" Ichigo memandang seorang surfer dengan kagum. "Monster pasir!" Komentar Ichigo saat melihat anak-anak yang membuat boneka pasir Chappy. "Itu..."
"Jangan norak, Ichigo." Rukia memotong ucapan Ichigo. "Jagalah sikapmu.. Semua orang melihatmu tau.."
"Aku tidak peduli.." Kata Ichigo dengan cuek.
"Terserah... Setidaknya jangan bikin malu aku.." Kondisi tubuhnya benar-benar mempengaruhi emosi Rukia
"Cih.. Kau kenapa sih?" Meskipun kedengaran jutek, tapi sebenarnya Ichigo kawatir karena melihat wajah Rukia yang pucat.
"Jaga sikapmu.." Rukia berjalan menjauh, mencari-cari reiatsu sang roh gentayangan. 'Katanya di sini ada roh, tapi kenapa aku tidak merasakan apa-apa?' Pikir Rukia. 'Tapi tidak mungkin kalau pengelola pantai membohongiku, dia kan sudah mentransfer uang muka padaku untuk mengusir roh itu..' Rukia mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya, 'Kenapa panas sekali sih? Aku benci musim panas.. Ukh..' Keringat bercucuran di tubuh Rukia, kepalanya terasa terhimpit benda berat.
"Hai nona..." Sapa seseorang.
Rukia murunkan tangan yang menutupi wajahnya. Di hadapannya berdiri dua orang cowok, yang satu berambut cokelat sebahu yang satu lagi hitam dengan poni mirip dengannya.
"Halo.." Sapa si rambut cokelat. "Aku Keigo dan ini temanku Mizuiro... Kelihatannya kau sendirian, maukah kau minum teh dengan kami?"
Rukia tidak memperhatikan ocehan mereka, matanya terfokus pada mahluk yang hilang-nongol di balik punggung Keigo. 'Orang lemah memang mudah ditempeli ya?' Rukia tersenyum pda mahluk yang menempel pada Keigo.
"Bagaimana?" Tanya Keigo.
"..." Rukia masih tidak memperhatikanya. 'Akan ku kirim kau ke neraka, oh gentayangan..' Rukia maju selangkah dan mengacungkan tangan kanannya melewati tubuh Keigo, hendak menggapai roh gentayangan di belakangnya.
"Eh.. apa yang kau...?" Keigo blushing karena didekati Rukia.
Rukia menekuk wajahnya karena kesal. Kesal karena merasa tubuhnya bertambah panas dan pening, serta kesal karena si roh gentayangan lolos dari cengkramannya.
TUIINGG.. roh gentayangan nongol lagi di sebelah kiri Keigo. Rukia berusaha menggapainya, tapi roh itu berhasil lolos lagi.
"Eeehhh..." Keigo salah tingkah dengan tindakan Rukia yang seperti menggapai-gapainya dari tadi
"Sepertinya dia menyukaimu.." Kata-kata Mizuiro terhenti saat Rukia menggapai lagi, tetntunya bukan menggapai Keigo, tapi roh di belakangnya -yang tentunya tidak bisa dilihat oleh kedua manusia biasa itu-.
"Ahh.. Kau agresif juga ya..." Keigo langsung menggenggam tangan Rukia yang sedang menggapai-gapai.
"Aaaa... Kau siapa?" Rukia baru menyadari keberadaan Keigo.
"Apa yang kau lakukan?" Sebuah suara dingin -yang saking dinginnya bisa membekukan api neraka—menghampiri mereka.
"Ichigo..?" Rukia menoleh ke belakangnya.
"Siapa itu?" Ichigo memandang keigo yang masih menggenggam tangan rukia dengan tatapan-mati-kau.
"A.. Aku tidak tau.." Rukia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Keigo.
"Kau itu yang siapa?" Keigo melotot ke arah Ichigo tanpa mau melepaskan Rukia.
"Jangan sentuh dia.." Ichigo memegang –meremas tepatnya- tangan Keigo dan menjauhkannya dari tangan Rukia.
"Apa sih masalahmu?" Bentak Keigo dengan kesal.
"Ah itu dia.." Pekik Rukia sambil menjulurkan tangannya dengan sepenuh hati ke belakang Keigo, sehingga badannya condong ke arah Keigo.
"Tuh kan!" Teriak Keigo kegirangan. "Dia menyukaiku tau! Ayo kita pergi, nona.. Jangan hiraukan pria orak itu.." Keigo merangkul Rukia.
"Heehh..?" Rukia baru sadar kalau Keigo masih di sana. Pening dan suhu badannya yang meningkat membuat otaknya tidak fokus.
JLEEBB.. Ichigo melemparkan lasso yang tepat mengenai dan mejerat tubuh Keigo.
"Ichigo!" Teriak Rukia panik, "Apa yang kau lakukan? Dimana kau dapat itu?"
Ichigo tidak memperdulikan Rukia, dia asik saja membebat tubuh Keigo dengan lasso. "Ada pesan terakhir?" Ichigo menunjukkan senyum iblisnya pada Keigo.
"Aku... Aku minta nomor HP-nya.." Keigo memandang wajah Rukia dengan memelas.
"Tidak dikabulkan!" Seringai Ichigo semakin lebar. Baru saja dia hendak melempar Keigo ke laut ketika tangannya ditahan oleh Rukia yang lalu menyeretnya pergi dari situ, setelah menggelindingkan Keigo ke arah temannya tentu saja.
"Kau ngapain sih? Bikin malu saja!" Rukia memarahi Ichigo.
"Kau itu yang kenapa? Mau saja dengan banci seperti dia!"
"Apa maksud.." Rukia memotong ucapanya dengan mencengkram dahinya. Kepalanya terasa berdenyut.
"Oi.. Rukia.." Ichigo menggenggam tangan Rukia dan menyingkirkan dari wajahnya. "Kau kenapa?" Ichigo sangat terkejut karena wajah Rukia semakin pucat.
"..." Rukia yang begitu terkejut mendapati wajah Ichigo persis di depan wajahnya, tidak bisa berkata apa-apa.
"Oi.." Pangggil Ichigo seraya menempelkan tangannya yang bebas ke dahinya. "Kau panas sekali.." Ichigo tercekat, tidak pernah ia merasakan gelombang sepanik ini menenggelamkan dirinya yang cuek bebek.
"A... Ti.. Tidak apa-apa.." Rukia menepiskan tangan Ichigo dari dahinya dan menarik tanggannya dari genggaman Ichigo. untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah, Rukia berbalik memunggungi Ichigo, berpura-pura melihat pemandangan padahal yang ada di hadapannya sekarang adalah pasangan yang sedang berciuman.. 'Sungguh mengganggu pemandangan..' pikir Rukia, lalu dia berbalik dan melangkah melewati Ichigo. Rukia merasa seeorang mencegkram lengannya.
"Jawab aku.." Mata Ichigo terlihat sangat gelisah.
"Aku cuma tidak tahan dengan cahaya matahari.. itu membuatku pusing.." Rukia memalingkan wajah dan menjauh dari Ichigo untuk menyembunyikan kemerahan di pipinya. Rukia tidak menyengka Ichigo bisa menghawatirkannya seperti itu.
Baru beberapa langkah meninggalkan Ichigo, Rukia berhenti. Dia merasakan reiatsu yang lain. Bukan reiatsu roh, tapi lebih besar.. Reiatsu setan..
"Ah.. Kenapa dari tadi aku tidak menyadari reiatsu ini?" Rukia mengutuk dirinya, "Cih.. gara-gara sinar matahari ini.. aku jadi tidak bisan konsentrasi.."
"Rukia awas...!" Rukia medengar teriakan Ichigo, namun terlalu terkejut dan tubuhnya terlalu lemah untuk menghindari ombak besar yang menggulung dan menyeretnya ke tengah laut.
"RUKIAAA...!" Teriak Ichigo, tapi Rukia telah kehilangan kesadaranya dan terbawa arus.
Tiba-tiba.. Tubuh Rukia terangkat ke atas permukaan ombak, terus terangkat ke udara hingga beberapa meter di atas air. Sepasang tangan kokoh menopang tubuh Rukia yang lemas, pingsan..
"Hahahaha.. Jadi ini pemilik kekuatan roh yang besar itu.. Tapi sayang juga kalau dia mati gara-gara kekuatannya ku rebut.. Dia cantik sih.." Seorang laki-laki bertubuh gempal dengan wajah tak enak dilihat menggendong tubuh Rukia dengan kedua tangannya.
"Tidak.. Tidak.." Laki-laki gempal itu menggeleng. "Aku harus jadi raja.. Kau tidak keberatan kan nona manis, kalau ku ambil kekuatanmu?" Laki-laki itu memonyongkan bibirnya dan mendekatkan wajahnya ke Rukia.
PLETAAKK.. Sebuah sambitan kerikil tepat mengenai bibir si gempal, darah merembes di bibirnya yang mendadak 'seksi'.
"Jangan berani-beraninya mendekatkan wajahmu padanya.." Geram Ichigo dari bawah. Rupanya dialah yang menyambit si setan gempal.
"Kau..!" Setan gempal meninggikan nada dan volume suaranya. "Siapa kau?"
"Tidak perlu tau siapa aku.. Turunkan gadis itu sekarang juga!"
"Memangnya kau siapanya hah?"
"Aku..." Ichigo bingung mencari kata-kata yang pas.
"Eh... aku kenal kau..!" Seru setan gempal.
"Tapi aku tidak mengenalmu! Dan kenapa kau bisa terlihat oleh manusia?" Teriak Ichigo yang baru menyadari orang-orang berkerumun di sekitar mereka, menunjuk-nunjuk dirinya, Rukia dan Si Setan Gempal, mengira kalau mereka sedang syuting film atau semacamnya.
"Eh lihat, dia kelihatan benar-benar terbang ya..", "Ih.. yang rambut oren cakep ya.. pasti seleb indo ya..", "Cewek itu aktingnya bagus banget ya.. Cantik lagi.." Orang-orang berbisik menonton mereka.
"Ehm..." Setan gempal buka suara, "Kenapa aku terlihat? Tentu saja karena aku ingin memperlihatkan diri... Aku berbaik hati agar semua manusia di sini bisa menikmati wajah tampanku.. Siapa tau aku dapat jodoh.. hohoho.. Tak ku sangka yang datang malah gadis cantik dengan kekuatan roh.."
"Terserah.. Yang penting.. ce-pat-tu-run-kan-dia-se-ka-rang!"
"Tidak akan! Aku terlahir untuk menjadi raja setan! Heii.. apa aku sudah bilang kalau aku mengenalmu?"
"Kau sudah bilang itu dari tadi!" Teriak Ichigo frustasi.
"Ah iya! Kau salah satu dari pangeran itu! Pangeran Ichigo! Kenapa kau bisa ada di sini? Mencari calon istri?"
"Memangnya kau? Cepat turunkan dia, gendut! Dia bisa sakit!"
"Aku bukan gendut! Namaku Omaeda! Dan aku tidak sakit!"
"Maksudku bukan kau! Gadis itu yang sakit! Dia tidak bisa kena sinar matahari lama-lama!" Ichigo makin frustasi.
"Sampai mati pun aku tidak akan melepaskannya!" Raung Omaeda, iya lalu berpaling pada Rukia yang pingsan, "Iya kan sayang..? Hehehe.."
"Kalau begitu, mati sajalah.." Ichigo bersiap kembali ke wujud setan, tapi kerumunan orang semakin bertambah. Ichigo jadi sadar kalau dirinya jadi pusat perhatian. Apa jadinya kalau orang yang tadinya ada tiba-tiba hilang alias tidak terlihat? Pasti akan heboh.. Ichigo mengingat ancaman Rukia tadi, bahwa dirinya harus menjaga kelakuannya di sini.
"Cih.. Kalau begitu jadi susah kan.." Sungut Ichigo.
"Lamban..." Omaeda melemparkan bola besi berduri ke arah Ichigo. Ichigo yang tenggelam dalam pikirannya, tidak menyadarinya. Dia terhantam dan terlempar kelaut, orang-orang menjerit..
"Ayo sayang.. Kita cari tempat lain saja... Di sini terlalu ramai, aku kan jadi malu..." Omaeda tersenyum gaje.
'Ah.. ini siapa?' Rukia yang mulai siuman mendengar suara Omaeda, 'Mataku terasa berat... Aku nggak bisa bangun..' Pikirnya, 'Reaiatsu ini.. ini setan.. aku tertangkap setan?' Rukia berusaha keras membuka matanya.
"Heiii! Kau mau kemana? Aku belum selesai!" Rukia mendengar teriakan Ichigo.
"Aah.. kenapa kau masih hidup?" Rengek Omaeda. "Gegetsuburi!" Dan bola besi itu pun menghantam Ichigo yang berusaha manahannya sekuat tenaga, tapi dalam wujud manusia, Ichigo bahkan tidak bisa menggunakan kekuatan atau pun zanpakutonya.
JEBUURRR.. Ichigo tenggelam..
"Hahaha mati kau! Sekarang tidak ada yang bisa menghaangiku lagi!"
'Apa? Mati? Ichigo mati dikalahkan setan ini?' Rukia membuka matanya, samar-samar terlihat dagu yang gemuk. Rukia memandang ke bawah, gelembung-gelembung udara di laut perlahan menghilang.
'Ichigo..' Rukia teringat setan oren yang menemaninya beberapa hari ini. 'Aku harus mengalahkan setan ini, dan menyelamatkan Ichigo..' Batinnya. Tapi sialnya, tubuhnya tidak bisa bergerak, yang ia rasakan hanya panas dan pening berat.
Samar-samar Rukia melihat mulut moyong ke arahnya.. 'Aahh! Tidak...!' Rukia tidak tau apa dirinya bisa menggunakan kidou dalam kondisi lema begini,tapi hanya itu yang terpikirkan olehnya. "Hado ke-4!" Sebuah cahaya biru kecil menyerempet mulut Omaeda, membuat mulutnya semakin seksi.
"Auww.." Rupanya kido Rukia, meskipun lemah, berhasih melukai Omaeda. Omaeda yang terkejut dan kesakitan refleks melepaskan Rukia. Saat itu tiba-tiba...
SYUUU... Gegetsuburi milik Omaeda dengan cepat melesat ke arah pemiliknya, menghantam Omaeda tepat di wajahnya. Membuat bukan hanya bibirnya yang seksi, tapi seluruh wajahnya juga bertambah gempal.. Rupanya Ichigo yang menyadari Rukia jatuh langsung mengambil kesempatan untuk menyerang Omaeda dengan senjatanya sendiri.
"Rukiaaa...!" Ichigo berlari untuk menangkap Rukia yang terjun bebas ke pantai.
BYUURR... Meskipun berhasil menangkap Rukia, tapi karena Rukia jatuh dari tempat yang lumayan tinggi, mau tak mau tekanannya membuat Ichigo ambruk juga. Mereka berdua jatuh di air dangkal dengan posisi Rukia di pangkuan Ichigo.
'Aduhh..' Rukia meringis dalam hati, mencoba membuka matanya lagi untuk melihat apakah mereka baik-baik saja. Tapi yang dia lihat hanyalah dada yang bidang.. Ichigo telah menenggelamkan Rukia dalam pelukannya.
"Aku akan melindungimu.." Bisikan Ichigo terdengar jelas di telinga Rukia yang seketika blushing. Ichigo yang belum menyadari kalau Rukia sudah sadar, malah mempererat pelukannya hingga Rukia kehabisan nafas.
"Ichi..."
"Kau..!" Kalimat Rukia terpotong oleh raungan Omaeda yang tiba-tiba saja sudah ada di hadapan mereka. "Aku belum selesai denganmu, pangeran stroberi!"
Seketika Ichigo dan Rukia menoleh. Tatapan Rukia terpaku pada setan gempal itu, tepatnya apa yang ada di belakang setan gempal itu.
"Setan yang gentayangan dari tadi!" Geram Rukia kesal, "Pergilah ke neraka! Hado ke-31!" Rukia melompat berdiri, cahaya merah dari tangannya membuat roh itu mental, dan tanpa sadar juga memukul Omaeda, membuat mereka bisa dipastikan mendarat di ujung neraka..
"Kau sudah bangun?" Kata Ichigo dingin, dia merasa dipermainkan..
"Eeh.." Rukia kehilangan kata-kata, "Aku baru saja bangun kok.."
"Kau kelihatan sudah sehat.."
"Mungkin menghajar roh gentayangan punya dampak positif terhadap kesehatan.." Rukia jadi ngaco. "Aahh.. Ayo kita pulang.." Rukia menarik tangan Ichigo agar cepat-cepat berlalu dari kerumunan orang-orang yang masih saja mengira mereka syuting.
"Aahh... Dimana ini?" Keluh Rukia. Ichigo dan Rukia sekarang berada di halte entah dimana. Gara-gara ingin cepat-cepat kabur dari para 'fans' dadakannya, mereka jadi salah naik bus, dan kini terdampar di negeri antah berantah. "Mana sudah malam lagi... Haduh bagaimana ini?" Rukia yang panik mengacak-ngacak rambutnya, namun tiba-tiba berhenti ketika merasakan perubahan reiatsu di dekatnya.. Ichigo merubah wujudnya manjadi setan.
"Kau mau apa?" Tanya Rukia heran, "Menakut-nakuti mobil yang lewat sampai pemiliknya kabur supaya kita bisa 'meminjam' mobilnya untuk pulang? Lupakan saja.. Aku tidak bisa nyetir.."
"Daripada ide konyol begitu, ini akan lebih cepat.." Ichigo mendekati Rukia, lalu hupp.. Rukia sudah ada dalam gendongannya. "Pegangan yang erat ya.." Ichigo mengeluarkan senyum iblisnya.
"Kau mau apa? Turunkan aku!" Rukia sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Ichigo. Sepanjang hari ini dia seperti melihat sisi lain Ichigo, dan itu membuatnya memerah..
"Kau mau pulang tidak?" Hanya sekejap saja Ichigo bisa kembali menjadi seonggok mahluk oren menyebalkan.
"Ya mau dong!"
"Kalau begitu diamlah!" Ichigo melompat ke atap sebuah rumah dan mulai bershunpo dengan kecepatan tinggi.
"Bagaimana kau tau kemana arah pulang?" Tanya Rukia dengan curiga.
"Aku melacak reiatsu Komamura.." Diam-diam Ichigo bersyukur Rukia memelihara mahluk itu. "Kalau kau jatuh, aku tidak akan berhenti hanya untuk memungutmu lagi.."
"Apa?" Pekik Rukia.
Ichigo tersenyum seraya meningkatkan kecepatan shunpo-nya.
"Hiiiyy.." Rukia bergidik ngeri saat melihat ke bawah dan menyadari betapa jauh jarak mereka dari permukaan tanah. Spontan saja dia melingkarkan tangannya di leher Ichigo, dan memeluknya kencang.
"Hmm.." Tanpa disadari Rukia, senyuman Ichigo semakin lebar..

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.