Kisah Si Penjual Es: Ke Kondangan IV

Chapter 4
Pagi hari di rumah keluarga penjual es cincau, Kurosaki. Ichigo Kurosaki, dia sedang duduk jongkok sambil memutar lagu Cinta Satu Malam lewat hape tipe 6300 miliknya.
"Cinta satu malam ow… Indahnya.. Cinta satu malam, buatku melayang… !"
Preeeet
Jbuur Jbuur
"Kakak, be'ek lo bau amat sih?" omel Karin yang tumben membantu Ibunya memasak.
"Cerewet lo, nggak tau apa kalo perut gue mules banget," teriak Ichigo. "Lagian, udah gue siram kok, masa masih bau aja!".
Karin mendengus, "Hidungnya aja yang gede, tapi nggak berfungsi," pikirnya.
Setelah ngomel-ngomel, Ichigo kembali melanjutkan senandungnya sambil BAB, "Walau satu malam akan kukenang selama-lamanyaaaaaa….."
BRAK
Isshin mendobrak pintu kamar mandi secara paksa sampai terbuka, tentu saja Isshin mendapati Ichigo yang sedang duduk jongkok dengan posisi yang amat tidak elit, apa perlu dideskripsikan?...
"BAPAK! BAPAK KENAPA SIH?" Ichigo langsung memakai celana dalam dan celana pendeknya tanpa cebok terlebih dahulu.
"Ketiduran ya lo? Bapakmu yang tampan ini bisa telat kerja kalo gini!" Isshin masuk ke kamar mandi.
"Lebay lo Pak! Jualan cabe aja takut telat, udah sono! Gue mau mandi!" Ichigo mendorong tubuh bapaknya dan menutup pintu kamar mandi cepat-cepat. Kegiatan Ichigo kembali di mulai.
O o O o O o O
Tok Tok Tok
Terdengar suara ketukan pintu, Yuzu yang juga sedang membantu Misaki memasak otomatis langsung menuju ke arah depan.
Ckreek
"Pagi Yuzu.." sapa seorang gadis bermata lavender dengan senyumnya yang manis.
"Ow, kak Rukia, mau nyari kakak ya?".
"Uuum-" belum sempat menjawab, Isshin yang sedang ganti bajau dan bersiap menuju pasar langsung keluar dari kamar dan berteriak dengan GJ-nya memanggil nama Rukia.
"Oow, RUKIAAAAA... MANTUKUUU..." Isshin berlari ke arah Rukia hendak memeluknya, tapi...
Jduuuag
Bruug
Sebuah remot tv meluncur dan mendarat tepat di kepala Isshin.
"Lemparan sukses, Max!" Ichigo ber-yeah-ria saat lemparannya tepat mengenai sasaran.
Misaki, yang mengintip dari belakang, cuma bisa geleng-geleng, bukan karena Isshin ingin memeluk Rukia, tapi karena hubungan ayah dan anak yang tidak ada akur-akurnya.
"Ayah nggak apa?" Yuzu membantu bapaknya berdiri.
"Anakku, yang manis bantu orang tuamu ini berdiri!" rintih Isshin agak berlebihan.
"Pak Dhe nggak apa-apa?" tanya Rukia.
"Sejak kapan lo jadi keponakannya bapak gue?" sahut Ichigo sambil berjalan menghampiri Rukia setelah memungut remot tv yang tergetak tak berdosa di lantai.
"Iya! Harusnya, kamu memanggilku bapak mertua..." kata Isshin.
"Woish, diem lo Pak! Mending buruan sono jualan cabe!" Ichigo main perintah. "Yuzu, bawa tuh orang tua ke dalam!".
Yuzu menurut. Isshin merengek-rengek karena nggak bisa lebih lama dengan calon mantunya itu, atau setidaknya Isshin-lah yang ingin menjadikan anak itu pasangan Ichigo.
O o O o O o O
"Lo nggak sopan banget sih ke bokap lo?" tanya Rukia pada Ichigo yang bersandar di daun pintu.
"Ala... Jangan pura-pura heran gitu deh lo. Ngomong-ngomong, ada perlu apa pagi-pagi gini ke tempat gue? Kangen ya ama gue?" goda Ichigo.
"Ikh, najis! Gue kesini itu mau ngasih ini ke nyokap lo!" Rukia mengangkat sebuah kantong plastik berisi wortel, buncis, dan kubis.
"Mau bikin sop ya?" Ichigo tertawa menyepelehkan.
"Resek lo, ini tuh oleh-oleh dari kampung halaman kak Byakuya, di rumah masih ada beberapa karung lagi yang kayak gini. Dan ini buat nyokap lo, udah ya, gue mesti bagi sayur ini ke tetangga lain," Rukia menyerahkan kantong plastik itu sebelum pergi dari rumah Ichigo.
"Iyaa... Makasih ya, nona tukang sayur," ucap anak itu sebelum Rukia keluar dari pagar rumahnya.
Sementara orang yang disebut sebagai tukang sayur hampir jawdrop karena ucapan si rambut jeruk.
"Lho, mantuku udah pulang ya?" tanya Isshin yang baru keluar dari kamarnya.
Ichigo nggak peduli, "Mak-ku sayang, ini ada sayur dari bang Byakuya..." teriak Ichigo sambil berjalan menuju dapur.
o O o O o O
Siang harinya, Ichigo yang sedang santai di rumah karena tidak berjualan tiba-tiba dikejutkan oleh suara cempreng seorang Asano.
"ICHIGO...ICHIGO..." Asano teriak-teriak.
"Woy, ngapain lo teriak-teriak? Gue juga nggak congek kali," balas Ichigo sambil nengok ke arah pintu.
"Ow, lo disitu ya? Kirain lo lagi tidur?" Asano main nyelonong masuk ke rumah orang.
Ichigo yang sedang nonton berita berita 'gerobak meledak' di tv jadi terganggu, "Woy, nggak sopan amat sih lo? Masuk ke rumah orang se-enaknya...".
"Kayak lo sopan aja,".
"Ada perlu apa lo kesini?" tanya Ichigo sambil ngupil dan ditempelin ke sofa, kebiasaan buruknya.
"Gue cuma mau ngasih undangan ini,".
Sett
Ichigo menerima selembar undangan itu dan mulai dibaca, "Lho? Ishida kawin ama Inoue?" Ichigo membaca cover undangan itu sampai syok.
"Kapan acaranya?".
"Lo bisa baca 'kan? Jadi baca aja isinya! Udah ah, gue mau lanjut nyebarin nih undangan," Asano pamit, tapi Ichigo yang sedang serius membaca isi surat undangan tersebut nggak peduli pada si Asano.
"Waduh!" Ichigo menepuk dahi. "Resepsi-nya lusa? Gue ngajak siapa ya?" Ichigo memutar otak untuk mengingat-ingat siapa kawan yang cocok untuk di ajak pergi ke acara itu.
"Assalamualaikum... Atuk oh atuk..." bunyi ringtone sms Ichigo berbunyi.
Dibukanya kotak masuk yang baru di terima, sms itu berisi: 'Ichigo, kita ke acaranya Ishida-Inoue barengan aja ya?'.
Setelah membaca isi pesan singkat itu, si penjual es cincau langsung tersenyum lebar.
'Oke... Sayank... n_n' Ichigo membalas isi pesan dari Rukia dengan hati gembira.
Beberapa menit kemudian...
"Assalamua-..."
Tuk tuk, Ichigo berdebar-debar membuka isi sms balasan dari Rukia, dan...
"Hie? Gambar apa'an nih? Kenapa Rukia bisa punya gambar beginian?" tanya Ichigo terheran-heran. Bagaimana tidak, sebuah gambar berbentuk pup yang dibuat dari beberapa simbol di Hape membuat Ichigo kaget.
"Akh, darimana dia bisa punya gambar aneh gini. Tapi ya sudahlah, yang penting gue ke tempat Ishida ma Inoue bareng ama Rukia, haha..." Ichigo tertawa sendiri. "Oya, gimana cerita gerobak yang meledak tadi ya?" Ichigo baru ingat.
O o O o O o O
Lusanya, tepat pukul 7 malam, Rukia datang ke rumah Ichigo, ini karena malas jika orang itu menjemputnya ke rumah, takut Hisana akan bertanya macam-macam. Walau sebenarnya, Rukia males menjemput Ichigo yang tingkat kewarasannya cuma cuma setengah, menurutnya.
Tok Tok Tok
"Ichigooo..." Rukia memanggil-manggil nama si penjual es.
Tak lama kemudian, nama orang yang dipanggil, "Eh, Rukia?".
"Hah?" jantung Rukia hampir copot saat melihat penampilan Ichigo yang masih memakai sarung dan kaos oblong warna putih.
"Rapi amat lo? Mau kekondangan ya?" Ichigo bertanya dengan angelic-face tanpa merasa bersalah.
"Ichigo bodoh! Gue emang mau kekondongan... dan kita udah janjian mau bareng ke kawinan Ishida dan Inoue," tercipta sudut 4 siku-siku diubun-ubun Rukia yang sedang emosi.
"Lho?" Ichigo baru inget. "Eh, iya gue lupa, bentar ya gue ganti baju dulu," Ichigo menepuk dahi, sebelum ngacir ke dalam.
Rukia menghela nafas berat.
O o O o O o O
Rukia memilih menunggu pemuda bernama Ichigo didepan gerbang rumahnya, "Resek, harusnya cowok yang jemput cewek, bukan sebaliknya!" gerutu Rukia.
"RUKIA! DULUAN YA!" sapa Asano, Tatsuki dan si baby face Kojima saat ketiganya berpapasan dengan Rukia.
"Iya..." balas gadis itu.
15 menit kemudian...
"Rukia, lo nunggu lama ya?" Ichigo berlari ke arah Rukia.
"Lama banget, sampai gue jamuran nunggunya!" balas si bola mata lavender dengan hati dongkol.
"Jarang mandi sih lo," celetuk Ichigo.
Lalu pemuda itu menarik tangan Rukia, sampai gadis itu blushing dibuatnya.
"BABY IT'S YOU, SONO ITAMI MO, ITSUMO HI NI KA OMOIDE NI NARU YO.. YOU'RE THE ONLY ONE, KANGAEZUNI KANJI TE, KARADA GOTO FURUWASEYO FUTURE IT'S YOU..." bunyi soundsystem yang sedang memutar lagu yang dinyanyikan oleh Renji terdengar lebih keras.
"Wah, Inoue pasti cakep banget," kata Rukia dengan hati berdebar-debar.
"Cakepan juga, elo," gumam Ichigo sampai Rukia tidak dapat mendengar jelas perkataannya.
O o O o O o O
"Selamat datang," Nanao dan Nemu menyambut kedatangan IchiRuki senyuman yang ramah.
Rukia ikut menyunggingkan senyum termanisnya.
"Silahkan," Nanao memberikan sekotak roti dan souvenir lucu pada dua orang itu.
"Astaga, mereka serasi banget!" komen Rukia ketika melihat pasangan Ishida dan Inoue sambil duduk disalah satu meja tamu menunggu hidangan untuknya dan Ichigo datang.
"Akhirnya, mereka kawin juga," timpal Ichigo sambil celingukan melihat tamu undangan yang hadir.
Selain Tatsuki cs, tampak pula Hitsugaya yang sedang menyantap nasi soto tanpa merasa cagung pada Hinamori. Atau pasangan GinRangiku yang juga sedang menikmati hidangan yang ada. Ichigo juga merasa iri pada Urahara yang dengan santainya memasukan keripik, kacang, kue-kue kering ke dalam tas istrinya, Yuroichi.
"Silahkan,"
"Makasih," balas Rukia.
Dengan lahap, si Kurosaki memakan nasi soto.
"Ichigo, makannya biasa aja, jangan bikin gue malu!" kata Rukia.
Ichigo nggak peduli, ia sangat sibuk menggigit seiris daging yang se-alot sandal jepit. Dan...
Sruuuut
Pluk
Daging yang susah payah digigit Ichigo malah terlepas dan mendarat dirambut coklat Aizen. Aizen yang sadar jika sesuatu jatuh diatas kepalanya langsung mengambil benda asing itu. Begitu tau jika yang nemplok sesaat dikepalanya adalah daging menjijikan, dia langsung mencari tau siapa yang sengaja melempar daging tersebut. Meski pencariannya sia-sia karena Ichigo si pelaku langsung bersikap normal, berpura-pura menikmati alunan musik.
"Ichigo, lo emang extrem!" kata Rukia.
Ichigo nyengir kuda.
Beberapa waktu kemudian, IchiRuki menuju ke tempat si double 'I' untuk memberikan selamat sambil menyelipkan amplop disela-sela jabat tangan mereka.
"Selamat, ya Ishida... Selamat ya Inoue," kata Rukia sesaat setelah berfoto dengan mempelai dan dua tamu yang tidak lain adalah Grimmjow dan Ulquiorra disisi kiri Ishida.
"Makasih, Rukia.." kata Inoue sambil cipika-cipiki dengan si Rukia.
"Woy, Ishida! Akhirnya lo kawin juga," Ichigo menempeleng kepala Ishida sampai blangkon yang pakai jadi miring. "Gue pikir, isu waktu kita masih sekolah itu bohong, tapi baru lima bulan lulus lo udah ngawinin Inoue? Udah kebelet ya lo?" komentar Ichigo panjang lebar.
"Yah, terserah apa kata lo deh," balas Ishida sambil membetulkan peci dan kacamatanya.
"Tapi, selamat ya, bro!" Ichigo memeluk Ishida erat-erat, sampai anak itu sulit bernafas.
"Gue..doa'in, hubungan...lo dan Rukia..berakhir sama, kayak kami..." harap Ishida sambil megap-megap.
"Amiiiin..." Ichigo mengamini. Lalu bergeser selangkah ke tempat Inoue.
"Hey Inoue, selamat ya!" Ichigo menyalami gadis itu.
Inoue tersenyum, "Iya...".
"Woy yang depan lama amat sih? Yang belakang antri nih!" teriak Shuhei, Kira, Kaien yang berdiri dibelakang IchiRuki. Mereka tidak sabar memberi selamat pada dua orang itu. Meski belum puas ngobrol, mau tidak mau, Ichigo harus segera menyingkir.
O o O o O o O
Diperjalanan pulang...
"Wah, gue nggak sabar nerusin jejak Ishida," curhat Ichigo pada Rukia.
"Haha, mana ada cewek yang mau kawin ama lo," cibir Rukia sambil tertawa.
"Emang, selain lo, mana ada yang mau ama gue," balas pemuda itu.
Pipi Rukia langsung memerah.
"Gue duluan ya, udah malem soalnya," Rukia berjalan mendahului Ichigo.
Ichigo yang berada dibelakang Rukia cuma bisa senyum-senyum gaje.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.