Orange Sun & Chappy White IV

Chapter 4 = To The Moon & Back
Sebuah Fantasy Land kota Karakura...
Minggu siang yang begitu cerah. Di ruang jalanan terlihat sekali banyak orang yang sedang bersantai. Diantara sudut gerbang masuk Fantasy Land, terlihat seseorang mengenankan baju kaos putih dengan jins biru yang biasa dia pakai sambil sesekali melihat ke arah jam tangan yang bertengger di tangan kirinya. Cowok itu... Ichigo. Matanya sibuk mencari-cari sosok Rukia. Ya! Mereka berdua janjian untuk bertemu disana. Entah ada maksud apa, Rukia tiba-tiba mengajak Ichigo untuk pergi...
FlashBack - Sebelum Pergi -
"Naa, Ichigo..." Ichigo yang saat itu sedang asyik tidur-tiduran di atas tempat tidurnya sambil iseng mendengarkan sebuah lagu yang mengalun di disc playernya, menatap Rukia yang memanggilnya. Saat itu tumben sekali Rukia datang siang. Ya... datang dan pergi seenaknya. Membuat jendela Ichigo bertambah fungsi menjadi 'pintu rahasia'.
"Ayo kita kencan!" Ichigo membatu.
"Hah?"
"Kencan!" Rukia menekankan kata kencang lebih keras. Ichigo masih terdiam, mencoba menelaah kembali maksud Rukia. Mungkin saja dia salah dengar.
"Tidak salah tuh, Rukia?"
"Tidak." Rukia menggeleng. "Memangkan kau tidak tahu kencan apa? KENCAN! DATE! Pergi berdua!" Rukia teriak sekeras pakai toa tepat di telinga Ichigo.
"Tidak usah teriak di kupingku kenapa?" Decak Ichigo sebal. Langsung menutup kedua telinganya.
"Tunggu aku di pintu masuk fantasy land jam 11 besok!" Rukia meneruskan.
"Hah? Tunggu dulu! Memangnya aku bilang bisa?"
"Aku tidak terima alasan apapun!" Rukia mulai menyeringai, "Telat 1 menit saja, nyawamu tidak akan selamat!"
Dan itulah akhir dari flashback ~
Ichigo terus menatap jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat 10 menit, Namun tidak satu pun bayangan Rukia terlihat. Kesal karena merasa dirinya dikerjai, Ichigo akhirnya menggerutu, "Sialan! Siapa yang suruh jangan telat! Dia sendiri yang telat! Dasar Midget!"
"Aku midget apa?" Muncul suara di samping Ichigo. Muncul Rukia dengan baju terusan putih polos, begitu kontras dengan rambut hitam dan mata violetnya. Sedikit membuat Ichigo berpaling. Namun apa daya, sebelum itu harus rela menerima bogem Rukia.
"Itteee!" Pukulan telak ke arah perutnya. "Tee, temee... Sekarang siapa yang telat hah?" Urat otot Ichigo sedikit keluar, Kesal.
"Berisik! Terserah aku, B-O-D-O-H~!" Rukia menjulurkan lidahnya. Bweeekkk! Duarrr! Ichigo tidak terima,
"Jadi kalau aku yang telat tidak boleh begitu?"
"Tentu saja!"
"Dasar kau midget egois!"
"Kenapa kau selalu pusingin hal yang kayak begitu sih, Ichigo? Seperti anak-anak saja."
"Aku tidak rela dibilang begitu oleh kau, Chibi!"
"Yayayaya..." Rukia tertawa geli, lalu tanpa diduga menarik tangan Ichigo. Mengajak pria itu masuk ke dalam. Inilah adalah kencan pertama mereka, setidaknya itulah yang dirasakan Rukia.
xXxXx
Ichigo - P.O.V -
She's taking time making up the reasons
To justify all the hurt inside
Guess she knows from the smiles and the look in their eyes
Everyone's got a theory about the bitter one
They're saying, "Mama never loved her much"
And, "Daddy never keeps in touch
That's why she shies away from human affection"
But somewhere in a private place
She packs her bags for outer space
And now she's waiting for the right kind of pilot to come
And she'll say to him
She's sayin...
"Hari ini kita bermain sepuas-puasnya, Ichigo!" Rukia berlari cepat menuju mainan yang dituju. Hari ini aku melihat karakter Rukia yang lain dari biasanya. Dia terlihat seperti anak-anak yang baru di belikan oleh Ibunya, terlihat begitu senang dan menikmatinya. Yaa... Cukup untuk menyembuhkan rasa kesalku padanya. Tapi mau kesal juga... Aku tidak akan pernah bisa benar-benar marah kepadanya...
Ya sudahlah, aku ikuti saja kemauannya. Melihat Rukia bahagia adalah kepuasan tersendiri untukku.
"Hey Jeruk! Jangan diam saja! Sini!" Dari kejauan Rukia melambaikan tangannya kearahku. Memanggilku untuk menghampirinya.
"Jadi, mau naik apa?" Ucapku setelah menghampirinya. Rukia menyeringai dingin. Ukh! Tatapan itu... Jangan-jangan...?
"Aku coba naik itu~" Aku mengikuti arah jarinya. Hey! Itu kan...
"Serius mau naik itu?" Rukia ber-smirk ria,
"Tunggu dulu! Aku tidak bisa naik-" Tanpa mendengarkan kata-kataku, Rukia langsung menyeretku dan memaksaku untuk naik wahana itu. Jet Coster paling tinggi dan paling seram di Fantasy Land ini.
"Jangan-jangan, kau takut naik ini, Ichigo? Dasar masih anak-anak." Oke mulai lagi, deh!
"Aku bukannya takut, midget!"
"Ah, banyak alasan!" Dengus Rukia. Masih mengejekku.
"Errr..." Oke! Akan kubuktikan aku bisa naik ini. Jet coster ini sudah berjalan pelan, semakin lama semakin naik ke atas. Ahh, Sial! Rasanya tidak nyaman sekali! Mana kami duduk paling depan lagi! Dan... perlahan bergerak maju dan... DUASSSHHH! Jet coster itu langsung turun dengan kecepetan yang sangatttttt tinggi. Ukh! Perutku mual!
"HUAAAAAAA!" Aku menutup mataku. Aku tidak sukaaaa naik jet coster!
"WAAAAAAAA! HAHAHAHAHAHA!" Terdengar suara Rukia tertawa disampingku. Ternyata memang dia sangat menikmatinya...
xXxXx
Waktu terasa berjalan begitu cepat... Menganggu kesenangan kami berdua. Ralat! Lebih tepatnya, mengganggu kesenangan Rukia melihat wajah pucatku. Yang benar saja! Dalam hari ini saja dia sudah memaksaku untuk naik wahana menyeramkan masing-masing 5 kali dan itu secara nonstop! Ugh! Berkat itu kepalaku langsung pusing. Aku duduk di pinggiran taman, menundukkan kepalaku, mencoba mengistirahatkan badanku yang sudah lelah. Rukia hanya tertawa, tertawa melihat penderitaanku. Kurang ajar! Bahkan dalam kencan saja dia mengerjaiku berkali-kali lebih parah dari biasanya.
"Hahahaha... Kau ini lemah yah, kepala jeruk?" Sepertinya dia masih tidak puas mengejekku.
"Terserah mau bilang apa kau." Aku sedang tidak mau berdebat.
"Kalau marah, wajahmu itu lucu sekali lho, Ichigo." Tangan Rukia mengusap rambut orangeku pelan. Tatapan dan senyumannya tidak seperti yang biasa. Begitu lembut... Ah... Aku kalah dengan senyuman. Dasar gadis aneh...
"Wajahku memang seperti ini." Aku ikut tersenyum pelan.
"Kalau naik bianglala tidak takut, kan?"
"Sudah ku bilang, aku tidak takut!"
"Aku ingin naik bianglala..." Pinta Rukia. Entah kenapa ekspresinya berubah.
Aku mengangguk pelan dan kami berdua menuju wahana yang dituju. Waktu saat itu sudah mulai senja. Sore hari dengan langit berwarna merah. Begitu tenang...
xXxXx
She can't remember a time when she felt needed
If love was red then she was color blind
All her friends, well they've been trialed for treason
And crimes that were never defined
She's saying, "Love is like a barren place,
And reaching out for human faith
It's like a journey I just don't have a map for"
So baby's gonna take a dive and
Push the shift to overdrive
Send a signal that she's hanging
All her hopes on the stars
What a pleasant dream
She's saying...
Sejak kami memasuki permainan ini, Rukia mulai diam seribu bahasa. Ini moment yang sangat jarang sekali. Karena biasanya dia akan berisik mengejekku. Namun sekarang ini, tidak ada satu kata pun yang terdengar dari bibir kecilnya. Eggghh... Aku tidak suka suasana ini. Aku sudah terbiasa untuk berdebat dengannya.
"Rukia..." Aku mencoba memanggilnya. Mungkin saja dia akan merespon. Ternyata tidak ada respon apa pun...
"Na, Rukia!"
"OI! RUKIAAAAAAAA!"
"Berisik kau, BAKA-MONO!" Syukurlah... Aku menghela nafas pelan.
"Ada apa, Rukia?" Aku mulai serius bertanya. Hari ini dia memang aneh, "Hari ini kau aneh sekali."
"Memangnya iya?" Aku mengangguk pelan.
"Kau sudah aneh sejak kemarin. Biasanya kan kau mengejekku. Tapi hari ini, jarang sekali."
"Hoo... Jadi kau ingin di ejek terus, wahai Kepala jeruk?"
"Ya... Tidak juga." Ku palingkan wajahku kearah luar. Terlihat dengan jelas kota Karakura dari atas sini. Warna senja yang membuatnya terlihat lebih terang dari biasanya. Suasana ini juga yang dilihat Rukia. Dengan tenang, wajahnya mengamati burung-burung yang berkicau tenang di tengah langit. Sesaat... Wajahnya terlihat murung. Hey! Ada apa ini?
Aku mengubah posisi dudukku. Lebih baik aku duduk disebelahnya, mungkin saja aku tahu penyebabnya...
"Ada apa, Ichigo?" Rukia malah bertanya.
"Justru aku yang bertanya. Ada apa, Rukia?"
"Tidak..." Lagi-lagi...
"Terserah, deh..." Sudahlah... Aku malas memaksa seperti ini. Terserah si kecil saja...
Errr... Rukia... Malah ketawa lagi...
"Jangan tertawa!" Aku mendecak sebal. Padahal sudah aku khawatirkan, sikapnya malah begini.
Rukia tersenyum pelan, "Arigatou... Ichigo..." Hm? Kenapa?
"Untuk apa?"
"Untuk hari ini."
"Ya sudah lah... Toh kita belum pernah pergi berdua juga, kan?"
Rukia tertawa. Tawanya begitu manis... Dan tanpa kusadari, dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Menciumku dengan lembut. Hey! Tanpa sepengetahuanku dia melumatnya. Dengan lembut, lidah Rukia bermain di dalam bibirku. Menjelajah setiap sudut bibirku, menghisap lidahku pelan. Huaaaa! Aku blushing berat! Bisa-bisanya dia melakukannya duluan! Tapi... Aku menikmatinya...
"Ini hadiah dariku..." Rukia melepas ciumannya dan berbisik di telingaku... Getaran suaranya membuatku merindingg...
"Eh? Ngg... Anu... Itu... Err..." Dengan sukses membuatku salah tingkah. Sial! Kenapa mukaku memerah?
"Aku senang kita bertemu hari itu, Ichigo. Aku sangat mensyukuri hal itu..." Ucap Rukia lembut. Ada apa dengannya? Ini bukan Rukia yang biasanya.
"Cukup! Membuatku merinding tahu!" Tidakk! Aku tidak biasa!
Rukia tertegun, mata violetnya terlihat lebih bulat, lalu dia tertawa lagi. "Ternyata memang si kepala jeruk ini lebih senang dibully, yah. Hahahaha..."Kata-katanya membuatku speechless...
Suasana saat itu. Senja di sore hari... Burung-burung yang berkicau mengikuti gerakan awan yang bergerak pelan. Semilir angin yang menggoyangkan daun-daun untuk berguguran, tolong jangan biarkan waktu yang ada saat ini terhenti. Biarkan aku bersamanya... Seperti ini...

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.