Orange Sun & Chappy White VI

Chapter 6 = Problem, Trouble, Disaster!
~ Here Comes A PROBLEM ~
Taruhan Dimulai…!
Ichigo's Room…
Ichigo terlihat sedang memakaikan pakaian Rukia yang sedang terlelap di atas tempat tidurnya. Agak tidak menyangka juga kenapa bisa terjadi hal tadi. Ichigo mulai blushing kalau mengingat Rukia yang tanpa pakaian berada di atas sambil bermain dengan mesra.
'Huaaa! Apa yang kupikirkan! Fokus! Fokus!' Batin Ichigo mulai berteriak sambil memukul-mukul wajahnya supaya dia terbangun dari mimpinya. Tatapan matanya teralihkan ke sebuah kalender yang berdiri kokoh di atas meja belajarnya, 16 Juni.
"Heee… Besok yah…" Pandangan mata Ichigo berubah, besok adalah hari kematian Ibunya. Senyumannya perlahan memudar, Ichigo merenung…
'Tidak ada yang perlu di sesalkan,Kurosaki Ichigo…' Ichigo terus menyakinkan dirinya, tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri. Lagipula semuanya sudah terjadi… Dilihatnya kembali Rukia yang masih mendengkur pelan, lelap sekali tidurnya. Ichigo tersenyum tipis, dibelaian dengan lembut wajah mulus Rukia. Kembali menatap gadis mungil yang sudah memberi tahukan masa lalunya…
Hening… Ichigo masih memandangi Rukia… Jarum jam berdetik pelan… Dia menyadari sesuatu…
"Hey, midget. Aku tahu kau sudah bangun, kan?" Ichigo mencubit pipi Rukia. Rupanya sejak di tatap Ichigo tadi Rukia pura-pura tertidur.
"Aduh…" Rukiamengelus pipinya, dia terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya sudah dalam kondisi berpakaian lengkap.
"Hmm? Sejak kapan aku ganti baju?" Rukia bingung.
"Sejak aku memakaikan baju untukmu." Jawab Ichigo polos. Kontan wajah Rukia merona semerah kepiting rebus. Saking malunya, tangannya refleks menghantam dagu Ichigo.
DUAG!
"DASAR MESUM! JERUK BODOH!"
Ichigo meringis, "Ka-kau! Bisa ga sih tidak memukulku!"
"Berisik! Terserah aku! BAKA!"
"MIDGET!"
"Strawberry busuk!" Duar! Ichigo membatu lagi, kok suasananya kembali seperti dulu lagi. Rukia yang memonopolinya, Rukia yang seenak jidatnya, Rukia yang selalu membullynya…
"Sial!" Ichigo mengacak rambutnya pelan. Mengalah.
Rukia nyengir, "Hehehehe… Anak baik~" Rukia ikut mengacak-ngacak rambut Ichigo…
xXxXx
"Ichigo, ajari aku matematika." Pinta Rukia saat Ichigo masuk membawa 2 buah onigiri. Gadis itu agak lemah dalam bidang tersebut, apalagi seminggu lagi ujian tengah semester agak segera dimulai. Bisa gawat kalau ketahuan Byakuya tentang nilainya yang hancur hanya gara-gara satu buah mata pelajaran.
"Heee… Ternyata kau lemah yah, Chibi?" Ichigo menyeringai. Akhirnya tahu salah satu kelemahan Rukia. Sontak Rukia langsung menendang kakinya, "Itte…!"
"Cepat ajari aku matematika kalau kau mau selamat!" Rukia mulai mengancam Ichigo.
"Yayayaya…" Diraihnya buku dari laci mejanya. Ichigo mulai mengajari Rukia.
xXxXx
Sudah 30 menit, Ichigo mengajari Rukia. Dan hanya dalam waktu 30 menit saja Rukia sudah menyerah tentang semua hitungan-hitungan yang berjajar rapi di depannya.
"Aaaaaa!" Teriak Rukia mulai frustasi. Akhirya dia hanya mencoret-coret buku pelajaran Ichigo, malah memberikan cap 'chappy' kesukaannya.
"Hey! Jangan rusak bukuku, Midget!" Ichigo merebut buku pelajarannya. Ah, Rukia sudah terlanjut menghancurkan pekerjaannya.
"Menyebalkan sekali!" Gerutu Rukia kesal. Dia tidak pernah bisa tahan belajar. Kenapa pelajaran khususnya Matematika itu susah sekali!
"Otakmu lemah juga ternyata." Ichigo tertawa.
"Setidaknya otakku melebihi otakmu, Jeruk!" Rukia melotot.
"Begini-begini juga, nilaiku tidak pernah jelek, tahu!" Ichigo tidak mau kalah. Memang, walaupun mempunyai raut muka sangar, Ichigo sangat rajin ke sekolah. Pelajaran-pelajaran yang terlihat tidak di perhatikannya, selalu dipelajari saat sedang berada dirumah. Itu sebabnya nilai Ichigo tidak begitu buruk saat ujian semester.
"Oh ya? Mau taruhan?" Seru Rukia menantang.
"Taruhan?"
"Yang dapat nilai jelek di ujian nanti, harus jadi budak!"
"Errr…"
"Kenapa? Kau takut, Jeruk?" Rukia mendengus,memancing Ichigo.
"Kalau kalah, jangan menangis yah, midget!"
"Deal!"
Mereka saling berjabat tangan, kesepakatan pun telah disetujui. Taruhan pun dimulai hari ini! Walaupun awalnya Ichigon terlihat enggan dan menganggap ini hanya lelucon Rukia saja, kenyataannya dia menantikan hasilnya dan sedikit berpikir, bagaimana kalau Rukia jadi budaknya.
"Jangan berpikir mesum kau, Jeruk!" Plak! Sebuah buku Matematika yang tebal mendarat dengan indah ke muka Ichigo.
"Jangan menyesal kalau kalah, Midget!"
xXxXx
Ichigo – P.O.V –
~ I'm In TROUBLE! ~
Aku sedang tidak ingin mengungkit tentang bagaimana perjalananku saat mengunjungi makam Ibu. Lebih baik kalian tidak usah mendengarnya. Itu bukan suatu masalah besar, aku sudah bisa menerima semuanya. Aku yakin Ibu juga mengerti keadaanku.
Nah! Masalah yang sebenarnya mulai muncul dari sini. Semuanya berawal dari…
"O-KA-E-RI-NA-SA-I~! Watashi no Mikan!" Rukia sudah menyeringai ala setan. Saat ini jam pelajaran olahraga, dan saat ini aku dan Rukia sama-sama minta izin untuk tidak ikut. Kalau Rukia sih memang sudah biasa tidak ikut pelajaran, tapi aku? Aku! Yang semua orang tahu aku jarang sekali membolos pelajaran! Semua gara-gara si Cebol di depanku ini!
Mulutku komat-kamit tidak karuan, sedikit menggerutu sekaligus mengutuk hari ini. Pasalnya hari ini adalah adalah hari dimana nilai tengah semester diumumkan. Kalian mengerti maksudnya, kan? Itu adalah hari dimana pemenang untuk taruhan kita diputuskan! Dan ternyata…
"Aku menang yah, Ichigo." Ucap Rukia menyindirku. Ya! Dialah yang memenangkan taruhan kami. Sialan! Padahal bedanya hanya 1 tingkat saja! Rukia berada di urutan 20, sedangkan aku 21! Apa-apaan itu! Kalau bisa, aku ingin sekali ikut ujian susulan! Dan akhirnya, sesuai janji yang telah kami sepakati, aku kini menjadi 'budak' Rukia. Dan tentu saja, Rukia tidak pernah membuang kesempatan emas ini. Dia benar-benar memperkerjakanku layaknya seorang seorang majikan yang sedang memerintah bawahannya.
"Belikan aku 10 Jus kotak rasa jeruk, Ichigo!" Oke! Perintah pertama telah keluar, tapi tidak salah, tuh?
"10?" Tanya aku meyakinkan.
"Iya, 10. Apa suaraku kurang keras sampai kau tidak mendengarnya, Baka?" Argg!
"Errr… Iya, iya! Aku dengar!" Aku membalikkan arah badanku menuju kantin. Lebih baik kuturuti saja apa maunya. Dari belakangku, Rukia sudah tersenyum ala setan. Lagi-lagi nasibku…
xXxXx
Atap Sekolah…
"Rupanya ada disini kau." Kucari-cari tidak ada Rukia di kelas. Ternyata dia sudah berada di atap sekolah sambil menikmati cuaca cerah. Sama sekali tidak terlihat mendung.
"Ini 10 jus jeruk pesananmu." Aku memberikan plastik putih yang berisikan 10 jus kotak rasa jeruk pesanannya. Untuk apa dia beli banyak seperti ini? Tidak mungkin kan dia minum sendiri?
"Arigatou~! Satu untukmu, Jeruk!" Seru Rukia seraya melemparkan 1 kotak jus ke arahku. Tanganku menerimanya lalu menusukkan sedotan kecil ke arah kotak itu dan menyeruput pelan. Kami menikmati hembusan angin bersama-sama…
"Rukia, ada acara untuk liburan panas nanti?" Suaraku kembali mengawali percakapan. Ku lihat Rukia berpikir sejenak.
"Inoue mengajakku pergi ke laut. Kau ikut juga, Ichigo?" Jelas Rukia di sela meminum jusnya.
"Sepertinya iya. Kalau tidak, Keigo pasti akan mengamuk." Jawabku. Sebenarnya aku tidak tertarik untuk pergi, namun temanku, Asano Keigo, dengan semangat merdekanya, memaksaku untuk pergi. Bahkan sampai mengancam segala, "Kalau kau tidak muncul nanti, setiap malam aku pasti akan menerormu, Ichigo!" Akhirnya dengan berat hati aku terpaksa ikut.
"Kalau begitu, aku juga ikut!" Seru Rukia yakin. Sambil mengangguk-ngangguk pasti.
"Tumben sekali." Gumamku bingung.
"Tidak akan kubiarkan kau senang-senang sendiri, wahai jerukku yang manis~" Seperti biasa, kata-kata aneh ditambah dengan logat khas Rukia yang membuatku merinding. Si midget ini mendekapku dengan manja. Oke, senyuman setannya kembali terlihat. Sepertinya aku akan dikerjai lebih dari ini di liburan panas nanti… Sighhh… Sudahlah…
Ichigo – P.O.V – End
xXxXx
Normal – P.O.V –
Tanpa mereka berdua sadari, dari balik pintu atap sekolah, seseorang mengawasi gerak-gerik mereka berdua. Dia menatap Ichigo dan juga Rukia dengan penuh kesedihan, seperti mengetahui sebuah rahasia yang harusnya tidak diketahui olehnya. Akhirnya dengan berat hati dia pergi meninggalkan mereka sebelum akhirnya disadari oleh Ichigo dan Rukia…
xXxXx
~ Big Disaster ~
Laut, AKU DATANG!
Liburan musim panas pun tiba! Semua murid kini mulai memanjakan diri dengan melakukan perjalanan. Begitu juga dengan…
"Kau ini lama sekali, Jeruk! Jangan cuma menang rambut orange saja, Baka!" Terdengar suara Rukia dari kejauhan. Dia dan juga Ichigo, bersama-sama dengan teman sekelasnya, Ishida, Inoue, Chad, Asano, Mizuhiro, Tatsuki, dan Chizuru.
"Wah, Ku-chi-ki-saaaannn~ Tunggu Akuuuu~!" Asano berlari menghampiri langkah Rukia yang perlahan semakin menjauh dari rombongan mereka. Sedangkan Ichigo sudah pasang tampang mesem, sedari mereka berangkat.
"Hey, Ichigo!" Tatsuki menepuk pundak Ichigo, "Sebenarnya kau ini ada hubungan apa dengan Kuchiki? Sepertinya kalian akrab sekali." Tanya Tatsuki disela mereka berjalan menuju laut. Ichigo membatu sesaat, "Teman, kan?" Ichigo sedikit malu dengan jawabannya. Seperti ada penekanan teman dalam kata-katanya. Inoue dan Chizuru ikut mendengarkan.
"Tidak. Bukan itu! Kenapa Kuchiki memanggilmu budak?"
"Ohh itu…" Ichigo menafas lega. "Aku kalah taruhan dengannya."
"Makanya kau jadi budak Kuchiki?" Tanya Chizuru mulai menimpali. Inoue masih setia mendengarkan.
"Ya begitulah…" Meskipun menjawab dengan enggan, Ichigo tetap menjawabnya. Dia pikir, ini bukan suatu masalah memberitahu tentang hal ini. Toh, yang teman-temannya lihat, hubungannya dengan Rukia memang terlihat seperti ini.
"Ternyata Kurosaki itu lemah dalam Matematika, yah."Timpal Ishida menyindir Ichigo.
"Jangan samakan aku dengan otak tidak normal itu, Ishida."
"Tidak sopan!" Ishida tidak terima dibilang otak tidak normal oleh Ichigo. Tatsuki bengong, Chizuru mengangguk-angguk seolah mengerti, Inoue dan Chad daritadi hanya diam mendengarkan, Mizuhiro sibuk dengan handphonenya. Mereka pun sampai menuju tempat penginapan yang dituju…
"Waaaa! Bagus sekali!" Mata Rukia langsung berkaca-kaca, bagai sedang melihat bangunan kastil mewah. Tanpa basa-basi, dia langsung melesat untuk masuk.
"Kuchiki-sannn~ Tunggu akuuu!" Lagi-lagi Asano mengejarnya.
Melihat itu, Ichigo hanya bisa menggaruk rambut orangenya, lalu akhirnya ikut masuk diikuti oleh Ishida, Chad, Tatsuki, dan Chizuru. Inoue? Entah apa yang dia pikirkan, dia terdiam sesaat sebelum akhirnya mengikuti langkah teman-temannya masuk…
xXxXx
"Ruangan ini bagus sekali, yahhh~" Seru Inoue kagum setelah melihat ruangan serba guna yang mereka sewa untuk kumpul-kumpul saat makan malam. Mereka semua sibuk merapikan barang-barang yang mereka bawa dari rumah, termasuk Ichigo dan Rukia.
"Ah, sial! Aku lupa bawa handuk!" Decak Rukia teringat.
"Hahh? Kenapa bisa lupa, bodoh?" Ichigo hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Cerewet! Lagipula itu pekerjaanmu, dasar strawberry busuk!"
"Otakmu itu semakin lama semakin menciut yah, Midget!"
"Berisik, Jeruk!"
"Cebol!"
"Preman!"
"Kontet!"
"Dungu!"
"Kerdil!"
Semua yang berada di sana terpesona menatap Ichigo dan Rukia. Kedua orang bodoh yang tidak sadar bahwa mereka sedang di amati, akhirnya mulai merasa juga.
"Ternyata, ini toh isi taruhannya…" Gumam Mizuhiro disela-sela menatap kedua pasangan aneh tersebut. Asano hanya bisa menutup mata, " Aku tidak lihat. Aku tidak lihat."
"Hahaha, tidak usah sampai seheboh itu. Aku bawa cadangan handuk kok. Kalau tidak keberatan, kupinjamkan untukmu, Kuchiki-san." Jelas Inoue tersenyum.
"Arigatou, Inoue." Ucap Rukia lega. Ichigo hanya bisa menghela nafas dalam-dalam, kembali melanjutkan kegiatannya.
"Dasar kekanak-kanakan sekali kau, Ichigo." Sindir Tatsuki.
"Bodoh, sih…" Ishida menimpali. Disampingnya, Chad, hanya diam saja.
"Errr…" Ichigo malas menanggapi.
Sepertinya, liburan musim panas ini akan menjadi sebuah bencana besar (?) untuknya…
xXxXx
Rukia – P.O.V –
Lebih baik, kita singkat saja alur ceritanya! Senja pun mulai datang, suatu hal yang sangat ku sukai saat berada dilaut! Hotel tempat kami menginap ini, memang berada sangat pas! Bagian belakangnya langsung menuju laut, jadi kami tidak perlu repot-repot berjalan lagi.
Aku pun tiba! Laut dengan suasana khasnya, sangat menenangkan pikiran. Kuajak paksa Ichigo yang benar-benar terlihat tidak begitu tertarik. Dia ini! Setidaknya pasanglah muka bahagia! Jangan muka minta dihajar terus!
"Mukamu jelek sekali, Ichigo." Tidak tahan juga lama-lama.
"Mukaku memang seperti ini." Ichigo tidak membela diri.
"Kenapa aku bisa bilang muka itu menarik, yah? Mataku rabun sepertinya." Aku tertawa.
"Pesonaku, mungkin?" Ucap Ichigo ngasal.
"Darimana?"
"Tidak tahu."
Oke! Pembicaraannya tiba-tiba mendadak berubah menjadi garing. Kami sama-sama menikmati suasana ini, sunset yang indah… Dari jauh, kami melihat teman-teman yang lain sibuk bermain air di laut.
"Kau tidak ikutan, Ichigo?" Tanyaku kepada si rambut jeruk ini. Dia daritadi diam saja…
"Besok saja." Jawab Ichigo singkat.
"Aku tahu! Apa karena aku tidak ikut?" Sekali lagi aku menggodanya. Dan ternyata…
"Kau ini narsis juga yah, Midget?"
"Tapi suka, kan?"
"Err…" Ichigo kembali membatu. Aku pun tertawa karena itu, wajah lucunya benar-benar menarik! Ini akan menjadi liburan yang paling menyenangkan yang pernah aku rasakan sepertinya~
Rukia – P.O.V – End
xXxXx
Normal – P.O.V –
Rukia dan juga Ichigo sama-sama menikmati suasana yang diberikan oleh laut. Semilir angin yang berhembus dengan tenang, ditambah bau laut yang menyejukkan, bersama matahari yang turun untuk digantikan oleh sang bulan. Menurut mereka, moment inilah yang menentramkan jiwa… Mereka sangat menikmatinya,begitu menikmatinya. Perlahan tubuh mereka sama mendekat satu sama lain, mencoba meraih genggaman satu sama lain. Mencoba merasakan apa yang sedang mereka rasakan…
Semilir angin laut berhembus, menyadarkan Inoue yang entah kenapa menatap mereka berdua. Wajahnya perlahan berubah. Apa yang dipikirkan ternyata memang benar… Tanpa disadari oleh semuanya…
Senja Dihari Itu…
Menatap Lirih Perasaan Kami…
Semilir Angin Yang Berhembus Tenang…
Menyadarkan Kami…
Wahai Sang Bulan… Jangan Biarkan Waktu Mengganggu Kami…
Biarkanlah Kami Terus Tetap Seperti Ini…

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Posting Komentar

Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap
tidak memberikan komentar spam. Jika ada
komentar spam dengan sangat terpaksa akan
saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan
blog ini saya persilahkan komentar di halaman
link exchange.
Update link akan saya usahakan 2 minggu sekali
setiap hari sabtu / minggu.
Terimakasih atas perhatiannya.